Di dalam kehidupan sehari-hari, di sepanjang hidup kita; sebenarnya ada banyak sekali pilihan sikap untuk kita gunakan. Tetapi ironisnya, banyak orang merasa seakan-akan tidak mempunyai suatu pilihan sikap yang tepat di dalam kehidupannya. Orang-orang seperti ini menganggap, bahwa untuk menentukan suatu sikap sangat bergantung pada bagaimana perasaan mereka saat itu. Mereka beranggapan, bahwa sikap mereka dikendalikan oleh perasaan emosi mereka pada saat itu. Inilah “pendapat umum” yang ada di kebanyakan pikiran sebagian dari kita ini.
Sebenarnya “pendapat umum” tersebut tidak benar sama sekali. Sikap kita sesungguhnya menentukan “apa yang akan kita lihat” dan bagaimana cara mengendalikan perasaan emosi diri kita. Sikap kita merupakan aset kesuksesan, karena tanpa memiliki sebuah sikap, kita tidak akan bisa menggali dan mengoptimalkan potensi diri kita yang sebenarnya.
SIKAP bisa MENENTUKAN APA YANG AKAN KITA LIHAT, karena SESUNGGUHNYA KITA MELIHAT APA YANG SIAP UNTUK KITA LIHAT. Setiap orang pasti pernah mengalami saat dimana perasaan emosi mereka tidak nyaman dan tidak enak. Dalam hal ini, kita harus bisa bersikap. Sikap kita memang tidak bisa mengubah secara langsung apa perasaan emosi kita. Sikap kita tidak bisa menghentikan perasaan emosi diri kita; tetapi dengan mengambil sikap, kita bisa mengendalikan perasaan emosi agar tidak menguasai diri kita.
Begitu banyak orang dalam melakukan tindakannya, selalu dikuasai dan dikendalikan oleh perasaan emosinya. Oleh sebab itu, dengan berani mengambil sikap, berarti kita berani dan sanggup mengendalikan perasaan emosi diri kita. Masing-masing orang bertanggung jawab kepada sikapnya sendiri.
Jika Anda lihat di dalam kehidupan ini, terlalu banyak orang tidak bisa bersikap terhadap emosinya sendiri; sehingga mereka sangat dikuasai oleh emosinya, dan segala tindakan mereka selalu dikendalikan emosi dirinya. Begitu banyak kekacauan terjadi akibat emosi yang tidak terkendali.
Sikap sebenarnya tidak lebih dari kebiasaan berpikir, dan… sebuah kebiasaan itu dapat diperoleh siapapun. Sehingga sikap itu dapat dibentuk dan dipelajari. SIKAP sesungguhnya TIDAK HANYA TERBAYANG DARI LUAR, tetapi SIKAP juga KEDENGARAN DARI LUAR. Sikap yang sehat secara pasti akan membimbing anda menuju kesuksesan. Sikap yang sehat harus terus menerus dipupuk dan dibiasakan dalam keseharian.
Masalah sikap ini juga terlihat dari hasil survey saya di dunia usaha, saat saya mencari tahu alasan-alasan: mengapa para atasan bisnis / pimpinan memecat karyawannya. Jawabannya sangat menarik, karena ternyata alasan terbanyak seorang karyawan dipecat dari sebuah perusahaan adalah karena sikap mereka buruk dan tidak layak, disamping juga karena tidak cakap bekerja. Survey itu memberikan catatan sebagai berikut:
- Tidak cakap bekerja: 31 %
-
Tidak bisa menyesuaikan diri: 19 %
-
Tidak jujur: 12 %
-
Perilaku buruk: 10 %
-
Kurang motivasi: 9 %
-
Tidak bisa mengikuti instruksi: 8 %
-
Tidak cepat tanggap situasi: 7 %
-
Alasan-alasan lainnya: 4 %
Dari hasil survey tersebut di atas jelas terlihat, mengapa seseorang dipecat dari perusahaan, selain alasan karena dia tidak cakap bekerja. Ternyata ENAM alasan lainnya lebih merupakan masalah SIKAP. Sikap kita mungkin memang bukan satu-satunya hal yang diperlukan untuk meraih sukses, tetapi percayalah tanpa sikap yang baik, tidaklah mungkin kita bisa mencapai dan menggunakan potensi diri kita sepenuhnya.
Ingatlah, bahwa sikap kita sesungguhnya menentukan “apa yang akan kita lihat” dan bagaimana cara mengendalikan perasaan emosi diri kita. Kedua faktor terkait dengan sikap inilah yang ikut menentukan kesuksesan atau kegagalan seseorang, dan ini sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan emosi.
SUKSES atau GAGAL, akan sangat dipengaruhi oleh SIKAP tersebut. Sikap positif menghasilkan kesuksesan, dan sikap negatif pasti menghasilkan kegagalan. Dalam hal ini Anda bebas untuk memilih sikap Anda. Bagaimana?
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College