1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (292 votes, average: 4.98 out of 5)

Loading...
Published on: October 29, 2007 - 10:00 PM

Kisah KERIS Sakti SETAN KOBER

Keris Pusaka berjuluk Setan Kober adalah nama keris milik Adipati Jipang, Arya Penangsang. Keris ini dikenakan pada waktu ia perang tanding melawan Sutawijaya. Tapi tak diketahui sesungguhnya dapur / bentuknya seperti apa. Sebuah keris sakti mandraguna, dapat memberikan kekuatan sakti sekaligus takdir petaka bagi sang empunya.

Keris Pusaka Setan Kober ini dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi, yang dikenal juga dengan sebutan Mpu Bayu Aji, putra seorang empu di Tuban, Jawa Timur. Supo Mandrangi kemudian memeluk agama Islam dengan menjadi murid Sunan Ampel.

Beliau tinggal di sebuah hutan angker di daerah Cirebon. Bukan hanya kemampuannya dalam melahirkan benda keramat, ia juga memang dikenal punya kessktian. Murid-muridnya bukan hanya berasal dari golongan manusia, namun juga banyak bangsa jin yang bersimpuh dan hormat kepadanya.

Keris Pusaka Setan Kober, awalnya bernama ‘Bronggot Setan Kober’ , dibuat pada awal kerajaan Islam Demak Bintoro. Dikisahkan bahwa Keris tersebut kemudian dimiliki oleh Djafar Shodiq atau Sunan Kudus, yang kemudian diberikan kepada murid kesayangannya, Arya Penangsang, Adipati Jipang Panolan, yang berkuasa selama kurun waktu tahun 1521 hingga 1546 Masehi.

Keris Pusaka Setan Kober sangat ampuh, tetapi membawa hawa (perbawa) panas, sehingga yang membawa keris tersebut akan mudah marah. Sifat pemarah Arya Penangsang pun sebenarnya terbawa oleh hawa pusakanya itu.

Seorang tokoh terkenal bernama Hadiwijaya pernah merebutnya. Arya yang mengetahui hal ini lantas menyuruh empat orang kepercayaannya untuk membunuh sekaligus merebut kembali keris Setan Kober tersebut dari Hadiwijaya, yang juga merupakan menantu Sultan Trenggana.

Pada suatu malam ketika Hadiwijaya sedang tertidur, keempatnya menyelinap masuk. Namun, Hadiwijaya terbangun dan langsung berkelahi dengan orang-orang suruhan Adipati Jipang itu. Berkat kemampuan bela dirinya, empat orang tersebut dapat ia kalahkan. Mereka kemudian membocorkan kalau yang menyuruhnya adalah Arya Penangsang si Adipati Jipang.

Setelah Hadiwijaya mengembalikan keris pusaka itu kepada si empunya sebelumnya yaitu Sunan Kudus, keduanya kemudian terlibat perkelahian. Hingga akhirnya Sunan Kudus melerai dan mendamaikan keduanya. Arya yang sedang dihinggapi amarah, diperintahkan oleh Sunan Kudus untuk berpuasa selama 40 hari lamanya.

Karena sejak awal keris ini sudah dikutuk untuk membawa petaka, maka kisahnya tak hanya sampai di situ saja. Seorang ratu yang bertapa di gunung Danaraja bernama Ratu Kalinyamat mendesak Hadiwijaya untuk melenyapkan Arya. Mungkin akibat kekuatan magis yang dipancarkan oleh keris tersebut. Ratu Kalinyamat yang mengaku sebagai pewaris tahta Sunan Prawoto, berjanji memberikan Demak dan Jepara jika Hadiwijaya berhasil menunaikan titahnya.

Tergiur dengan imbalan tersebut, Hadiwijaya kemudian menggelar sayembara untuk membunuh Arya Penangsang. Ia sendiri menghadiahkan tanah di wilayah Pati dan Mataram, jika ada yang berhasil melakukannya. Tiga sanak keluarga Hadiwijaya ikut mendaftar sayembara tersebut. Mereka adalah Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi, merupakan kakak angkatnya. Serta Sutawijaya, anak angkat Hadiwijaya yang masih berusia remaja.

Di tempat Arya, ia sedang menggelar syukuran atas keberhasilannya berpuasa selama 40 hari. Namun, amarahnya yang berhasil ia redam, kembali memuncak ketika mengetahui bahwa Hadiwijaya menggelar sayembara untuk menghabisi nyawanya. Peperangan antara pasukan Pajang dan Jipang pun tak terelakkan.

Di medan pertempuran, ia bergelut dengan anak angkat Hadiwijaya, Sutawijaya. Tombak Kyai Plered yang digunakan Sutawijaya berhasil merobek perut Arya sehingga ususnya terburai. Namun, Arya yang tak mau menyerah begitu saja, kemudian melilitkan ususnya pada hulu sarung keris tersebut.

Arya Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada wrangka, pada hulu sarung keris yang terselip di pinggangnya, dan terus bertempur. Saat berikutnya, Sutawijaya terdesak hebat, dan kesempatan itu digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera menuntaskan perang tanding tersebut, dengan mencabut keris dari dalam wrangkanya. Saat ngliga keris (menghunus keris), tanpa disadarinya, mata keris Setan Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan pada wrangkanya. Arya Penangsang pun tewas seketika.

Ki Juru Mertani (penasehat Sutawijaya) terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak laki-lakinya, kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah. Tradisi tersebut tetap digunakan hingga saat ini.

Layaknya Keris Mpu Gandring yang misterius itu, saat ini tak ada yang tahu di mana keberadaan Keris Setan Kober ini. Informasi mengenai keris ini lenyap seiring dengan kematian Arya Penangsang.

Rahayu…

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (292 votes, average: 4.98 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.