Sampai sekarang pun, saya masih sering heran jika mendengar, melihat, atau membaca “curahan hati” sebagian orang ketika mereka berkeluh-kesah atas beratnya kehidupan yang mereka jalani ini. Bahkan di Inbox E-mail saya pun sering ada ratusan e-mail, yang meminta nasehat dan dukungan moril sampai materiil, dengan menceritakan perjalanan hidupnya yang sungguh berat untuk dijalaninya.
InsyaAllah, saya selalu berupaya semampu saya untuk menjawab berbagai persoalan mereka yang menghubungi saya itu. Oleh sebab itu, maka saya pikir adalah lebih baik lagi jika saya menuliskan pikiran, wawasan maupun wejangan saya di Blog Wuryanano ini. Sehingga banyak yang bisa ikut membacanya, syukur jika ini bisa juga memberikan inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Kebanyakan hal yang dikeluhkan adalah masalah ekonomi keluarga, masalah pekerjaan, masalah bisnis, masalah anak, bahkan masalah percintaan… Sungguh, sebenarnya saya juga merasa tersanjung dengan banyaknya e-mail masuk ke saya, yang mengadukan berbagai masalah kehidupan seperti itu. Kok seakan-akan saya ini jadi seorang Ahli Ekonomi, Psikolog atau Psikiater. Padahal saya ini seorang Dokter Hewan lho …hehehe… Tapi bagaimanapun juga, saya tetap merasa punya tanggung jawab moral untuk ikut membantu memberikan pencerahan kepada mereka yang menghubungi saya ini … meskipun saya nggak dapat honor …hahaha…
Mengutip perkataan Abraham Lincoln, “Pada umumnya kebahagiaan yang dirasakan orang sesuai dengan bagaimana mereka mengatur pikirannya”. Yaa itu dia! Bagaimana kita mengatur pikiran kita, akan mewujudkan bagaimana kita bisa menjalani kehidupan ini. Sebenarnya kan sederhana saja ya, bagaimana kita bisa memperoleh kebahagiaan hidup ini. Jika Anda mau mengatur pikiran, maka sesungguhnya tidak ada hal yang tidak dapat dipecahkan di kehidupan Anda. Apapun masalah Anda, pasti bisa Anda pecahkan sendiri dengan jalan ada kemauan untuk mengatur pola pikiran Anda.
Tetapi, yang menjadi soal di sini adalah, kebanyakan orang ingin yang serba instan, langsung bisa mengatasi berbagai problem hidupnya. Ini sering saya ingatkan, bahwa di KEHIDUPAN INI TIDAK ADA YANG INSTAN. Semua bentuk kehidupan di muka bumi ini pasti memerlukan suatu proses yang tidak bersifat instan. Apapun yang terjadi pada kehidupan Anda adalah suatu proses yang saling berkaitan satu sama lain, tidak bisa berdiri sendiri … dan TIDAK INSTAN. Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan akal-pikiran kepada kita, agar digunakan untuk menjalani hidup di dunia ini … secara baik.
Perlu daya upaya dan waktu secara terus menerus untuk selalu menggunakan akal-pikiran dalam menjalani hidup ini. Eiitt… jangan mempersoalkan masalah HATI di dunia ini. Karena masalah HATI itu hanyalah Allah SWT yang mengetahuinya dan hanya DIA yang memiliki kewenangan atas HATI manusia, seperti ayat berikut ini, “Ketahuilah! Mereka melipat hatinya. Supaya (pikirannya) tersembunyi dari ALLAH. Ingatlah! Pada waktu mereka menutupi dirinya dengan bajunya, ALLAH mengetahui apa yang mereka sembunyikan, dan apa yang mereka nyatakan. Sungguh, DIA mengetahui segala isi hati”. (Q.S. Hud: 11 : 5)
Kita sebagai manusia, hanya diminta berpikir dan mau menggunakan akal-pikiran kita untuk semakin meningkatkan kadar keimanan kita setiap saat, dan mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa kepada Allah SWT.
Ada kaitannya di dalam Al-Qur’an, “DIA memberi hikmah kepada siapa DIA berkenan. Dan barang siapa diberi-NYA hikmah, kepadanya telah diberikan kebaikan melimpah. Namun tiada yang mengambil peringatan, kecuali orang yang punya pikiran”. (Q.S. Al-Baqarah: 2 : 269) “Bawalah bekal, tapi sebaik-baik bekal ialah taqwa. Bertaqwalah kepada-KU, hai orang yang menggunakan pikiran”. (Q.S. Al-Baqarah: 2 : 197)
Nah, kira-kira Abraham Lincoln sudah pernah membaca ayat-ayat suci tersebut nggak ya? Hehehe… Kok dia bisa memberikan nasehat agar kita mau mengatur pikiran kita untuk mencapai kebahagiaan hidup. Di dunia ini masih sangat banyak orang yang merasa dirinya tidak beruntung dalam hidup. Mereka ini seakan-akan sangat kesulitan untuk MERAJUT TALI KEBERUNTUNGAN, yang bisa membuat kehidupannya menjadi bahagia. Mungkin juga mereka ini tidak tahu bagaimana caranya “merajut tali keberuntungan”.
Ada beberapa hal praktis, yang bisa dilakukan untuk meraih impian bahagia dalam hidup ini, dengan jalan “merajut tali keberuntungan”, seperti yang saya lakukan di bawah ini; sebagai contoh dan Anda boleh menambahkan apa yang perlu Anda rajut, menurut persepsi Anda sendiri:
- Selalu mensyukuri apapun yang terjadi.
-
Senang beramal-sedekah untuk orang yang membutuhkan.
-
Bersikap ramah dan ceria setiap saat.
-
Senang tersenyum ikhlas setiap bertemu orang lain.
-
Mudah menyapa dan memberikan salam ke orang lain.
-
Senang berbagi ilmu dan pengalaman ke orang lain.
-
Senang belajar terus sebagai proses menjalani kehidupan.
-
Selalu menghargai orang lain secara bijak.
-
Mudah memaklumi ketidakpahaman orang lain.
-
Mencintai sepenuhnya buat istri, anak dan keluarga.
-
Menghormati dan mengayomi kedua orang tua maupun mertua.
-
Menjaga hubungan baik dengan tetangga, teman, dan saudara.
-
Mau menerima kritik membangun dari orang lain.
-
Mau bertanggung-jawab 100% pada hidupnya sendiri.
-
Menyukai humor dan canda-tawa.
-
Senang berolah raga dan olah jiwa.
-
Menyempatkan waktu untuk rekreasi bersama keluarga.
Yang penting untuk dipahami di sini adalah, saat “merajut tali keberuntungan” ini, Anda memang sudah harus punya “bahan-bahan rajutannya” terlebih dulu. Kan nggak mungkin Anda bisa merajut sesuatu, tanpa memilki bahan-bahannya lebih dulu, memangnya apa yang mesti dirajut jika nggak punya bahannya? Iya apa iya? Hayoo… hehehe…
Dan, setelah bahan-bahan rajutannya sudah Anda miliki, maka Anda juga harus mau belajar merajutnya secara baik dan benar, agar hasil rajutan Anda tersebut bisa kelihatan indah.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College