Kenyataan bahwa di dalam menapaki jalan kehidupan ini tidaklah selalu bisa berjalan secara mulus, memang benar-benar bisa kita rasakan sendiri. Apakah yang Anda lakukan, jika Anda mengalami kejadian yang membuat pekerjaan Anda menjadi tertunda atau bahkan beberapa janji pertemuan bisnis dengan relasi Anda terpaksa dibatalkan? Mau marah? Silakan… Mau Diam? Silakan… Asal jangan kau lupakan cintaku… Haalah…kok jadi mirip lagu ya.
Tapi benar… Anda bisa mengambil sikap apa pun yang Anda sukai, sikap yang menurut Anda bisa meredam gejolak emosi gara-gara hambatan-hambatan yang sedang Anda alami… Anda bisa menyikapi berbagai hal yang bisa membuat MACET kinerja kinerja Anda bahkan yang memacetkan daya kreativitas Anda… dengan banyak pilihan sikap. Anda mau marah-marah sambil melempar-lemparkan barang apapun yang ada dihadapan Anda… yaa silakan, jika itu bisa meredakan kemarahan Anda, lagian siapa sih yang berani melarang kemarahan Anda? Paling-paling yang Anda dapatkan adalah sepotong kata partisipatif seperti ini, “Sabar-sabar…tenang-tenang…”
Nah, jika Anda sudah puas melampiaskan rasa marah tadi dengan melempar-lemparkan barang, biasanya nih… kemarahan Anda langsung mereda, dan… timbul rasa penyesalan di pikiran dan hati Anda, kenapa yaa, kok Anda melempar-lemparkan barang saat marah tadi… hehehe… dan setelah itu Anda kan harus merapikan lagi barang-barang Anda yang sudah terlempar “morat-marit” berantakan tersebut… masak Anda biarkan berantakan? Nggak keren kan?
Tapi yang penting, Anda bisa cepat merasakan kepuasan, telah berhasil menyiksa barang-barang yang tak berdosa tadi untuk pelampiasan rasa marah Anda akibat MACET kinerja dan kreativitas Anda. Yang penting Anda sudah tidak marah lagi…begitu. Dan saya pikir itu lebih baik, daripada Anda marah dengan melampiaskan kemarahan lewat cara menyiksa orang lain yang tidak mengerti apa-apa…hayoo, ini malah bisa kacau-balau deh. Jika ini yang Anda lakukan, wah… bisa membuat Anda juga digampar orang lain lho, bahkan dituntut… hahaha…
Atau Anda bisa mengambil langkah pelampiasan secara lebih cerdas, pada saat Anda dirundung rasa marah akibat MACET yang menimpa Anda itu. Dengan cara, yaitu… Anda DIAM. Yaa, cobalah untuk DIAM SEJENAK pada saat muncul rasa marah… rasa bete, sebel, dongkol, atau rasa-rasa negatif lainnya. DIAM DULU saja sejenak… kalau perlu pada saat diam itu Anda sambil menghitung angka: 1…2…3…4…5… minimal sampai sepuluh, kalau bisa yaa usahakan terus menghitung saja sampai sejuta …hehehe… dijamin deh, perasaan marah, sebel, dongkol, bete dan rasa-rasa negatif Anda bisa cepat sirna hilang entah kemana. Nggak percaya, ayoo buktikan sendiri!
Nah, saya telah memberikan contoh dua macam pilihan yang bisanya digunakan banyak orang, dan bisa Anda gunakan untuk mengatasi rasa negatif yang muncul akibat MACET. Pilihan sikap apapun yang telah Anda ambil, untuk pelampiasan rasa negatif yang muncul pada diri Anda saat terjadinya MACET itu… secara pasti bisa menurunkan derajat suhu panas Anda, sehingga membuat Anda lebih merasa “plong” di pikiran dan lebih rileks.
Dan selanjutnya Anda bisa tersenyum, mengingat perbuatan Anda sendiri yang negatif dengan melempar-lemparkan barang tak berdosa… bahkan Anda pun bisa tersenyum mengingat tindakan Anda yang menghitung angka-angka dari angka satu… sampai sejuta…
Oleh karena itu, apapun yang terjadi… TERSENYUMLAH. Meskipun MACET, tersenyumlah! Maka apa pun yang macet, pasti akan menjadi lancar kembali. Demikian juga seandainya dalam dunia kerja atau bisnis Anda sedang mengalami kemacetan, TERSENYUMLAH… Dan… pasti segera muncul ide-ide segar, bagaimana mengurai kemacetan yang sedang Anda alami itu.
Satu hal pasti, pada saat kita tersenyum, maka dunia pun ikut tersenyum bersama kita.. .bahkan TUHAN pun pasti ikut tersenyum. Nah jika TUHAN sudah mau tersenyum untuk kita, apalagi sih yang mesti kita ributkan? Iyaa, nggak?! AYO TERSENYUMLAH KAWAN.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College