1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (295 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 15, 2009 - 11:00 AM

Bisnis Jangan ASAL JALAN. Kuasai Ilmunya

Dear All,

Anda dan saya sudah tahu, bahwa WAKTU adalah SUMBERDAYA yang UNIK. Setiap orang memilikinya dalam jumlah yang sama. Segala sesuatu pasti “memakan” waktu, dan ia tidak dapat diproduksi ataupun dibeli! Solusi nyata satu-satunya mengenai masalah waktu ini adalah dengan menggunakan waktu secara lebih baik. Setidaknya kita harus tahu kemana waktu itu kita manfaatkan, dan kemana waktu tersebut seharusnya digunakan.

Belajar mengelola waktu sesungguhnya dapat dipelajari oleh setiap orang, dan selanjutnya dapat menjadikannya sebuah kebiasaan. Yaa, KEBIASAAN MENGELOLA WAKTU.

Mengelola waktu tentunya dapat dipelajari dan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara awal, yang biasanya dipakai oleh sebagian dari kita adalah dengan mencoba, dan… membuat kesalahan, yang sering kita dengar dengan istilah TRY and ERROR. Cukup banyak pebisnis atau kalangan eksekutif perusahaan telah belajar dengan cara ini, dan mereka berhasil mengelola waktunya secara lebih baik. Tetapi, cara belajar lainnya, yang lebih disarankan dan diutamakan adalah lewat pendekatan METODIS dan SISTEMATIS ke persoalannya.

Sangat banyak artikel telah ditulis dengan subyek pengelolaan waktu ini, dan banyak artikel diantaranya memberikan saran yang sama tentang bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang berharga ini. Dan, kalau dicermati, cukup banyak artikel mengenai waktu ini yang memberikan “saran menipu”, seperti menghemat waktu dengan mendikte di dalam mobil untuk menghemat waktu satu jam, atau membawa pekerjaan kantor untuk dikerjakan di rumah pada malam hari untuk menghemat waktu sekian jam di hari besoknya.

Kembali ke saran mengelola waktu lebih diutamakan pendekatannya dengan cara metodis dan sistematis, ini disebabkan pemikiran, bahwa pengelolaan waktu itu sendiri, merupakan suatu proses yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Sehingga, untuk bisa mengelola waktu secara lebih baik, maka diperlukan perencanaan dan pengorganisasian, untuk pemanfaatannya dengan efisien, dan juga mengendalikan penggunaannya secara efektif.

Di bawah ini, saya cuplikkan tulisan Prof. John W. Lee dari The Florida State University, yang memberikan ulasan tentang pentingnya memiliki prinsip-prinsip pengelolaan waktu. Karena belajar mengelola waktu akan lebih mudah terjadi pada individu yang sudah pernah diajarkan tentang prinsip-prinsip mengelola waktu, dan diperkuat lagi lewat pengembangan prinsip yang dapat diterapkan sesuai dengan situasi.

Nah, Prof. John W. Lee mencoba mengembangkan SEPULUH PRINSIP PENGELOLAAN WAKTU yang diambilnya berdasarkan peninjauan luas atas literatur tentang pengelolaan waktu yang sudah terbit. Menurut dia, kesepuluh prinsip ini sebaiknya dipandang sebagai “pernyataan sementara”, yang masih dapat diuji, dikembangkan, dan diperhalus lagi.

SEPULUH PRINSIP PENGELOLAAN WAKTU:

  • Prinsip Analisis Waktu. Analisis waktu adalah pra-syarat bagi pengelolaan waktu. Pembuatan catatan waktu harian dari kegiatan yang mencatat jarak waktu 15 sampai 30 menit, selama waktu tidak kurang dari dua minggu, adalah esensial sebagai dasar dari analisis.
  • Prinsip Perencanaan Harian. Rencana harian yang dirumuskan setelah jam kerja hari sebelumnya, atau di pagi hari sekali sebelum jam kerja dimulai; dan disesuaikan secara obyektif dengan kejadian yang hampir selesai; ini esensial untuk penggunaan efektif dari waktu pribadi.
  • Prinsip Menjadwalkan Menurut Prioritas. Waktu yang tersedia dalam hari kerja harus dijadwalkan untuk menyelesaikan item kerja yang mempunyai prioritas tertinggi.
  • Prinsip Keluwesan. Keluwesan atau fleksibilitas harus menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan rencana mengenai pemanfaatan waktu pribadi. Atau jika dikatakan dengan sederhana: janganlah menjadwalkan waktu lebih atau kurang!
  • Prinsip Pendelegasian. Pendelegasian dari semua item kerja konsisten dengan pembatasan pekerjaan manajer, penting untuk menyediakan waktu yang lebih diperlukan bagi pekerjaan manajerial.
  • Prinsip Segmentasi Aktif. Item pekerjaan yang serupa sifatnya, yang memerlukan sumber dan keadaan lingkungan serupa untuk penyelesaiannya, harus dikelompokkan dalam pembagian hari kerja.
  • Prinsip Pengendalian Gangguan. Pengendalian dan / atau pengaturan kegiatan lain, yang mencukupi untuk meminimalkan banyak dan lamanya gangguan, sangat penting bagi pengelolaan waktu.
  • Prinsip Meminimalkan Pekerjaan Rutin. Item pekerjaan yang bersifat rutin dan tidak mengandung banyak nilai secara obyektif pada umumnya, harus diminimalkan.
  • Prinsip Penerapan Rencana dan Tindak-Lanjut. Penerapan rencana harian dan tindak-lanjut harian, sangat penting bagi pengelolaan waktu.
  • Prinsip Analisis Berulang. Analisis penggunaan waktu harus diulang, paling tidak sekali setiap enam bulan, untuk mencegah kembali ke kebiasaan pengelolaan waktu yang buruk.


Kesepuluh prinsip waktu tersebut di atas, telah dirumuskan oleh Prof. John W. Lee dari The Florida State University, yang bisa kita coba juga buat prinsip mengelola waktu dan pengembangan bisnis kita. Bahkan mungkin saja, kita dapat merumuskan prinsip tambahan lagi, yang semakin menyempurnakan kesepuluh prinsip tersebut.

Jika kita sebagai Entrepreneur atau Pimpinan atau Manajer Perusahaan, bisa menerapkan kesepuluh prinsip itu, dan bahkan dapat menambahkan prinsip lainnya dari pengalaman kita, maka kita akan terhindar dari PRINSIP ASAL JALAN saja… sangat sedikit rencana, tidak terorganisasi, tidak mau belajar, dan tentunya praktis tidak ada pengendalian! Saya berani “bertaruh”, jika ini yang Anda lakukan… PRINSIP ASAL JALAN… dalam bisnis atau memimpin perusahaan, maka itu pasti dengan cepat akan menghancurkan bisnis dan perusahaan Anda.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (295 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.