Banyak manusia berpikir, jika demikian jahat iblis tersebut, mengapa Allah tidak membinasakannya saja. Tapi Allah tentu tidak menciptakan makhluk ini tanpa fungsi. Pernah suatu ketika, Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah untuk menangkap iblis dan memenjarakannya.
Iblis merupakan makhluk laknatullah yang akan terus menggoda manusia, agar memilih jalan menuju neraka. Sejak baru lahir hingga manusia menuju ajal, tidak akan pernah lepas dari godaannya. Iblis ini tidak akan membiarkan Bani Adam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Bagi orang beriman, iblis dan setan merupakan musuh yang nyata (QS Yasin [36]: 60).
Nabi berharap ketiadaan iblis akan membuat manusia hidup lebih tentram dan damai tanpa dosa. Namun, apa yang terjadi setelahnya, membuat Nabi Sulaiman kembali melepaskan makhluk tersebut. Sebenarnya kondisi apa yang dialami dunia tanpa iblis dan setan?
Kisah ini dipetik dari buku Kisah-kisah Allah karya Ahmad Mir Khalaf Zadeh & Qasim Mir Khalaf Zadeh. Dalam sebuah riwayat diceritakan bagaimana Nabi Sulaiman AS memiliki kekuatan penuh menundukkan kalangan manusia, jin dan hewan.
Bahkan jin dan iblis kala itu menjadi pekerjanya untuk membawa dan mengimpor batu batuan, pasir serta bahan bangunan lain untuk membangun bangunan bangunan megah. Namun meski dengan kekayaan dan kekuasaan tersebut, ternyata Nabi Sulaiman mencari makan dari rezeki yang diperolehnya dengan berjualan tas di pasar. Padahal, didapur sang raja setiap hari selalu dimasak 4.000 unta, 5.000 sapi, dan 6.000 kambing.
Di dalam buku tersebut dituliskan sebuah riwayat saat Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah agar diperbolehkan memenjarakan Iblis.
“Ya Allah, Engkau telah menundukkan padaku manusia, jin, binatang buas, burung-burung, dan para malaikat. Ya Allah aku ingin menangkap dan memenjarakan iblis, merantai serta mengikatnya, sehingga manusia tidak berbuat dosa dan maksiat lagi.”
Namun, permintaan ini tidak serta merta dikabulkan oleh Sang Maha Pencipta. Allah Ta’alaa kemudian mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, bahwa tidak ada baiknya jika iblis ditangkap atau dibinasakan “Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya jika iblis ditangkap.”
Tapi Nabi Sulaiman tetap memohon, “Ya Allah, keberadaan mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan didalamnya.”
Allah berfirman, “Jika iblis ditangkap maka banyak pekerjaan manusia yang akan ditinggalkan.” Nabi Sualiman berkata, “Yaa Allah. aku ingin menangkap mahluk terkutuk ini selama beberapa hari saja.” Kemudian Allah mengizinkan Nabi Sulaiman untuk menangkap iblis dan memenjarakannya.
Keesokan harinya, Nabi Sulaiman mengutus pekerjanya untuk berjualan tas ke pasar. Namun sesampainya di pasar, ada hal yang tidak biasanya terjadi. Pasar tersebut kosong tanpa penghuni. Semua pedagang menutup dagangan mereka. Pekerjanya lalu memberitahukan hal itu kepada Nabi Sulaiman alaihissalam.
Nabi Sulaiman as, bertanya :”Apa yang telah terjadi?”
Pekerjanya menjawab, “Kami tidak tahu.”
Pada malam itu, Nabi Sulaiman tidak makan dan hanya minum air saja. Pada hari berikutnya, anak buah Nabi kembali ke pasar untuk berjualan tas. Namun hal yang sama kembali terjadi. Pasar kosong dan tidak berpenghuni.
Ternyata setelah dicari tahu, manusia lebih banyak memilih menutup pasar. Mereka pergi ke masjid, dan menuju kuburan untuk mengingat kematian, menangis dan meratap. Mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju ke akhirat, tanpa mempedulikan lagi keindahan duniawi.
Hal ini tentu membuat sang Nabi keheranan. “Apa yang sedang terjadi,” pikirnya. Nabi Sulaiman lalu bertanya kepada Allah perihal ini. Kenapa orang-orang tidak bekerja mencari nafkah?
Lalu, Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis itu, sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankan sebelumnya telah Ku-katakan kepadamu bahwa menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan.”
Mendengar jawaban Allah, Nabi Sulaiman kemudian melepaskan Iblis dan bala tentaranya. Dan benar saja, keesokan harinya pasar kembali ramai. Manusia kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Nah Sahabat, janganlah kita mudah untuk berprasangka buruk terhadap ciptaan Allah, meskipun kita menganggapnya tidak berguna sekali pun. Karena Allah Maha Tahu atas apa yang Dia ciptakan.
Salam Luar Biasa Prima!