1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (270 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 15, 2011 - 7:00 PM

Pekerjaan Anda, Apakah itu PANGGILAN HIDUP Anda?

Jika kita berbicara tentang pekerjaan, tentang tujuan kita, maka hal atau tujuan yang paling penting adalah rasa terpenuhi melalui pekerjaan kita. Betuull? Jadi, dalam upaya untuk memperoleh rasa terpenuhi melalui pekerjaan kita itu, saya rasa yang terpenting adalah SIKAP kita. Yaa, sikap terhadap pekerjaan itulah yang merupakan faktor paling penting. Saya rasa kuncinya adalah sikap dan kesadaran, serta pemahaman diri. Meskipun tentu saja ada faktor-faktor lain juga. Perangai, dan tingkat emosi seseorang, seperti iri hati, sikap permusuhan, keserakahan, dan sebagainya, dapat memainkan peranan penting.

Sebagai contoh, jika seseorang mendapat pekerjaan, dan orang tersebut merasa berkecukupan, serta tidak serakah, maka bagi orang itu, pekerjaan akan sangat memuaskan. Sebaliknya, mungkin ada orang lain mendapatkan pekerjaan sama, namun orang itu mungkin jauh lebih ambisius, dan berpendapat bahwa dia pantas mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada yang sekarang ini, dan bahwa pekerjaan itu terlalu remeh bagi dirinya. Orang seperti ini iri terhadap para sejawatnya. Akibatnya, pekerjaan yang sama itu, bisa jadi memberikan rasa kepuasan yang tidak sama. Jadi, tentunya faktor seperti ini juga memengaruhi kinerja seseorang.

Sebuah penelitian mengenai sikap dan orientasi umum terhadap pekerjaan, yang dilakukan oleh Dr. Amy Wrzesniewski, seorang pakar psikologi organisasi di New York University dan beberapa sejawatnya, menunjukkan bahwa para pekerja umumnya terbagi  ke dalam tiga kategori berbeda, berikut:

  • Kelompok Pertama: memandang kerja hanya sebagai Pekerjaan. Bagi mereka, fokus utamanya adalah imbalan keuangan dari kerja itu. Mereka hanya menaruh sedikit minat, serta hanya memperoleh secuil kesenangan dan pemenuhan diri, melalui pekerjaan itu. Oleh karena perhatian utamanya adalah gaji, maka jika terjadi pemotongan gaji, atau pun jika datang tawaran pekerjaan lain yang gajinya lebih tinggi; mereka akan segera berhenti dari pekerjaan saat ini, dan beralih ke pekerjaan baru.
  • Kelompok Kedua: memandang kerja sebagai Karier. Di sini, fokus utamanya adalah kemajuan karier. Alih-alih termotivasi oleh uang, orang-orang ini lebih termotivasi oleh gengsi, status sosial, dan kekuasaan, yang akan disandang bersamaan dengan gelar dan jabatan yang lebih tinggi dalam pekerjaan. Dalam kategori ini, bisa terdapat usaha pribadi yang jauh lebih besar bersamaan dengan berjalannya waktu. Namun, begitu tidak ada lagi kenaikan jabatan, mereka ini mulai merasa tidak puas. Minat mereka dalam pekerjaan itu akan menguap, dan bahkan mereka mungkin akan mencari pekerjaan baru.
  • Kategori Ketiga: memandang kerja sebagai Panggilan Hidup. Orang-orang ini melakukan pekerjaan, demi pekerjaan itu sendiri. Hanya ada sedikit jarak, antara pekerjaan mereka dengan sisi-sisi lain dari kehidupan mereka. Orang-orang dalam kategori ini cenderung mencintai pekerjaan mereka. Dan, jika memungkinkan, mereka akan terus melakukan pekerjaan tersebut, meskipun tidak memperoleh bayaran. Mereka memandang pekerjaannya sebagai sesuatu yang berarti, serta memiliki tujuan yang lebih mulia, memberikan sumbangsih pada masyarakat atau dunia. Mereka ini cenderung memiliki kepuasan kerja, dan kepuasa hidup secara keseluruhan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memandang kerja hanya sebagai pekerjaan atau pun karier.

Para pakar psikologi, yang merangkum penemuan hasil penelitian tersebut, memberikan laporan, “Kepuasan terhadap hidup dan kerja, mungkin lebih bergantung pada bagaimana seseorang memandang pekerjaannya, daripada pendapatan atau pun gengsi jabatan.”

Lepas dari hasil penelitian para pakar psikologi tersebut, sebenarnya kita pun dapat melakukan penelitian sendiri, dengan menggunakan kehidupan kita sendiri, dan orang-orang di sekitar kita sebagai subjek penelitian. Dengan sedikit perenungan dan pengamatan, mudah untuk menemukan bagaimana sikap seseorang, dapat memiliki pengaruh sangat besar terhadap kegembiraan, dan kepuasan dalam bekerja.

Sikap terhadap kerja juga bisa dibentuk oleh berbagai faktor, internal maupun eksternal. Pengalaman masa kecil, didikan, dan budaya, semuanya bisa memainkan peranan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk membuat pekerjaannya lebih berarti. Kita masing-masing mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kepuasan kerja yang lebih besar … dengan mengubah pekerjaan menjadi panggilan hidup. Tentu saja, mencari tujuan yang lebih mulia, atau mengambil sikap dan cara pandang yang berbeda, tidaklah selalu mudah. Dampak global dari upaya kita, tidaklah selau tampak nyata. Jadi, kita harus memulainya dari skala yang lebih kecil, dengan menyadari adanya efek positif dari diri kita terhadap orang lain di lingkungan sekitar kita.

Dan, begitu kita mengetahui bagaimana kita memberikan sumbangsih bagi kebaikan banyak orang, kita harus konsisten mengingatkan diri sendiri terhadap hal ini, terutama ketika kita menjadi bosan, merasa kewalahan, atau terpukul dalam bekerja.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (270 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.