“Siapa bilang hidup ini akan adil, apakah hidup harus adil?” Anda mungkin sering mendengar ungkapan pertanyaan seperti itu. Pertanyaan sederhana yang sangat bagus. Hidup ini tidak adil. Hidup ini tak menyenangkan. Tetapi hidup ini nyata! Menyadari fakta-fakta yang ada ini, dapat sangat memberikan wawasan lebih baik mengenai kehidupan itu sendiri. Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan adalah merasa kasihan kepada diri sendiri, atau kasihan kepada orang lain; berpikir bahwa hidup ini SEHARUSNYA ADIL, atau suatu hari nanti hidup ini pasti adil. Tidak benar begitu dan tidak akan begitu.
Bila kita melakukan kesalahan ini, berpikir bahwa hidup ini adil, kita cenderung menghabiskan waktu dengan mengeluh tentang apa yang salah dengan hidup ini. Kita kasihan pada orang lain, mendiskusikan ketidakadilan hidup. “Tak adil!” kita mengeluh. Tidak menyadari bahwa mungkin hidup ini bakal begitu terus.
Satu hal baik ketika kita menyadari bahwa hidup ini tidak adil adalah kita terhindar dari mengasihani diri kita. Karena dengan demikian kita mendorong diri kita untuk berusaha sebaik mungkin dengan apa yang kita miliki. Kita tahu, bahwa bukan tugas hidup untuk membuat segalanya sempurna. Ini adalah tantangan kita.
Melepaskan pikiran bahwa hidup ini adil, juga membuat kita terhindar dari mengasihani orang lain, karena kita sadar bahwa orang lain memiliki “suratan tangan” masing-masing. Dan, setiap orang memiliki kekuatan dan tantangan yang tidak sama dengan orang lainnya. Wawasan ini telah membantu saya untuk berurusan dengan masalah membesarkan kedua anak lelaki saya, kadang ada masa-masa sulit memutuskan siapa yang harus saya bantu, dan siapa yang tidak. Hal ini akhirnya mengembalikan saya ke realitas dan jalan yang benar.
Fakta bahwa hidup ini tidak adil, bukanlah berarti kita sebaiknya tidak mengerahkan kemampuan kita untuk memperbaiki kehidupan pada umumnya. Sebaliknya, karena fakta itulah … kita sebaiknya melakukannya … mengerahkan segenap kemampuan kita untuk memperbaiki kehidupan kita lebih baik lagi.
Bila kita tidak menyadari, atau mengakui bahwa hidup ini tidak adil, kita cenderung untuk jatuh kasihan pada orang lain, dan diri kita sendiri. Rasa kasihan, tentu saja adalah emosi yang melemahkan, yang tidak bermanfaat bagi setiap orang, kecuali membuat orang merasa lebih buruk dari sebelumnya.
Bila kita benar-benar menyadari bahwa hidup ini tidak adil, kita merasa peduli pada orang lain, dan diri kita sendiri. Dan, rasa peduli adalah emosi yang tulus, yang mengirimkan kebaikan penuh kasih dan memberdayakan untuk setiap orang yang disentuhnya. Anda pasti tidak menyangka, bahwa menyadari hidup ini tidak adil, akan melepaskan diri Anda dari mengasihani diri sendiri dan orang lain, dan akhirnya … Anda segera melakukan tindakan menolong dengan tulus dan memberdayakan mental positif.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College