Pada Minggu, 13 Oktober 2013, saya diundang oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, untuk menjadi Pembicara pada Seminar Nasional dengan Tema: Membangun Entrepreneurship dengan Bisnis Ayam dan Telur. Seminar Nasional yang dihadiri oleh sekitar 400 orang perwakilan FKH Universitas Negeri dan Swasta se Indonesia ini bertempat di Ballroom Lantai 7 RSPT Universitas Airlangga, Kampus C Surabaya. Pada kesempatan ini, saya mengetengahkan topik: Berbisnis Mulia Sukses Bahagia.
Tentu saja, sebagai seorang alumnus FKH Universitas Airlangga, saya juga ingin para yunior saya itu mau dan mampu untuk menjadi Pengusaha, yang dapat mendukung perekonomian nasional, mampu menciptakan usaha dan menyerap banyak tenaga kerja. Negara ini masih sangat sedikit jumlah Entrepreneur-nya, belum sampai 1 % dari total penduduk se Indonesia. Kalau ingin menjadi negara yang kuat, makmur sentosa, setidaknya jumlah Entrepreneur-nya mencapai 4 % dari total penduduk.
Saya memulai presentasi saya dengan memberikan ilustrasi tentang Perbedaan antara Karyawan dan Entrepreneur, seperti berikut:
KARYAWAN:
- Penghasilan tetap dan stabil
- Ritme kerja bersifat rutin
- Kebebasan rendah
- Ketergantungan tinggi
- Bersifat pasti (ada kepastian)
ENTREPRENEUR:
- Penghasilan variatif dan fluktuatif
- Ritme kerja bersifat tidak rutin
- Kebebasan tinggi
- Ketergantungan rendah
- Ketidakpastian tinggi
Berdasarkan perbedaan antara Karyawan dan Entrepreneur inilah, saya berharap setiap peserta dapat mengenali Mental Block dirinya, mengetahui alasan yang tepat untuk menjadi Entrepreneur, sehingga mereka sanggup mengatasinya dan berani memulai membuka bisnisnya sendiri.
Syarat paling penting menjadi Entrepreneur adalah memiliki MINDSET ENTREPRENEURIAL, diantaranya adalah: percaya diri, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi masa depan, kreatif dan inovatif, inisiatif, komitmen dan konsisten, disiplin, mandiri, jujur, tekun dan sabar, tanggung jawab, komunikatif, mudah beradaptasi, mudah berkawan, menerima kritik, punya selera humor, dan senang bersedekah. Itulah setidaknya Mindset Entrepreneurial yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin terjun ke dunia usaha mandiri, dunia keworausahaan menjadi Pengusaha Sejati.
Mereka juga harus membuat rencana-rencana bisnisnya, sehingga untuk memulai bisnis sendiri, tidak hanya bermodal nekad saja, tanpa rencana, dan asal jalan. Sikap seperti ini tentu bukan harapan saya. Saya menekankan bahwa Tidak Ada Sukses Tanpa Perencanaan. Dan, saya memberikan gambaran, setidaknya mereka membuat rencana bisnisnya dengan LEBIH CERDAS atau SMARTER. Istilah SMARTER ini merupakan akronim dari: Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Time base, Exciting, Reward.
Yaah, para dokter hewan calon pengusaha ini sebaiknya menuliskan rencana bisnisnya secara jelas dan spesifik, bisnis apa pastinya yang akan dijalankan, harus dapat diukur sampai sejauh mana mampu menjalankannya, sehingga itu dapat diraih secara relistis. Dan, harus berani membuat deadline waktu, kapan bisnisnya itu dapat balik modal. Tak kalah pentingnya adalah mereka harus dapat menikmati proses perjalanan bisnisnya, bukan malah tertekan. Terakhir, mereka juga harus mau memberikan penghargaan-penghargaan kepada dirinya sendiri, ketika bisnisnya sudah berjalan dan memberikan keuntungan. Jangan pelit kepada diri sendiri.
“Suatu usaha baru menunjukkan hasil, jika seseorang tidak mau berhenti,” demikian kata Napoleon Hill. Dan, paling penting yang harus ada pada diri calon pengusaha adalah: Memiliki Pola Pikir Orang Sukses!
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College