1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (270 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: July 10, 2014 - 8:00 AM

Membangun Keterampilan KOMUNIKASI EFEKTIF

Ketika datang ke pertemuan bisnis, kadang-kadang orang berpikir Anda harus cerdik, manipulatif, atau licik. Namun pada kenyataannya adalah jauh lebih mudah untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan jika Anda lugas, tak berbelit. Ketika Anda terus terang, jelas tentang keinginan, kebutuhan, dan harapan Anda, maka Anda tidak disalahpahami, dan lebih sedikit ruang untuk kesalahan.

Komunikasi adalah kunci dalam hubungan apa pun dengan klien, karyawan, atau teman. Karena komunikasi yang lebih baik akan membantu membangun ikatan dan kepercayaan. Namun, untuk menciptakan komunikasi efektif, Anda harus memikirkan apa yang akan Anda katakan terlebih dahulu.

Ketika sudah berkomunikasi dengan seseorang, bukan berarti Anda sudah secara efektif menyampaikan maksud Anda, sehingga orang lain memahaminya. Artikel ini akan membantu Anda mempelajari pentingnya komunikasi.

Berikut ini 3 Teknik Membangun Keterampilan Komunikasi Efektif.

1. Pahami dengan siapa Anda berbicara

Setiap orang melakukan komunikasi secara berbeda. Namun ada empat kategori kepribadian utama dalam komunikasi. Dengan mencermati kategori-kategori ini, Anda dapat lebih memahami dengan siapa Anda berbicara, dan bagaimana cara menyampaikan maksud Anda secara efektif. Berikut ini 4 kategori kepribadian komunikasi seseorang, dilambangkan dengan warna:

Merah – Langsung ke pokok atau inti pembicaraan, kaku, dan berkemauan keras. Mudah dilihat bahwa mereka sangat langsung ke inti permasalahan, tidak suka basa-basi.

Kuning – Mengikuti hati mereka, emosional, sangat perhatian. Cenderung memikirkan orang lain walaupun itu malah membuat mereka tidak nyaman.

Hijau – Sangat analitis, menikmati banyak pengetahuan. Mungkin sulit berbicara kepada mereka, tanpa mengetahui semua sudut pengetahuannya terlebih dahulu.

Biru – Akan berbicara sesuai dengan situasi pikiran mereka, suka bersenang-senang. Berbicara tanpa memikirkan semuanya, sering asal bicara.

Orang pada umumnya memiliki warna primer, dan warna sekunder. Bagi saya, warna primer saya merah, tetapi sekunder saya kuning. Setiap orang memiliki cara berkomunikasi yang berbeda secara efektif. Misalnya, saya tidak akan pergi ke seseorang yang berwarna biru dan berbicara kepada mereka seolah-olah mereka tipe warna merah. Dengan seseorang tipe warna kuning, saya mendekati dengan lebih halus, dengan empati.

Saya tidak akan pergi ke tipe merah dan berbicara secara lembut, karena mereka mengharapkan orang menjadi langsung terus terang dengan mereka. Ketika Anda tahu tipe orang yang Anda ajak bicara, Anda dapat menyesuaikan cara Anda berbicara, sehingga Anda berkomunikasi sangat efektif.

“Menulis Agar Dipahami, Bicara Untuk Didengar, Membaca Untuk Tumbuh.” – Lawrence Clark Powell

2. Pikirkan tentang apa yang Anda katakan

Pernahkah Anda mengatakan sesuatu yang tidak benar-benar Anda pikirkan, dan apa yang Anda katakan ternyata sama sekali berbeda dari apa yang Anda maksudkan? Apa yang akan terjadi jika Anda berhenti dan memikirkan apa yang Anda katakan pertama kali? Berapa banyak stres, dan kerepotan bisa dihindari, jika Anda memastikan lebih dulu, bahwa apa yang akan Anda katakan adalah apa yang Anda maksudkan? Ketika Anda memikirkan apa yang Anda katakan, coba Anda tanyakan pada diri sendiri.

– Apakah saya jujur dengan yang saya katakan?

– Apakah ucapan saya ini, sudsh menyampaikan apa yang saya maksudkan?

– Apakah ucapan saya ini akan memperkaya hidup mereka?

Hal pertama yang saya tanyakan pada diri saya sebelum berbicara adalah, apakah yang saya katakan ini jujur? Dalam bisnis, kata-kata kita adalah ikatan kita. Jika Anda berbicara tanpa memastikan Anda jujur, Anda bisa membuat janji yang tidak dapat Anda pertahankan, memberikan harapan yang salah, dan berbohong kepada orang-orang. Semua ini mengurangi nilai Anda sebagai pemilik bisnis.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah ini menyampaikan apa yang saya coba maksudkan? Ini mungkin tampak seperti pertanyaan yang jelas, tetapi banyak kesalahpahaman dapat dihindari, jika kita bertanya pada diri sendiri sebelum berbicara ke orang lain.

Berapa kali Anda mengatakan sesuatu, kemudian segera menyadari bagaimana itu terdengar lain bagi orang lain? Pikirkan kata-kata yang Anda gunakan, dan bagaimana Anda mengatakannya, karena begitu Anda berbicara, Anda tidak dapat membatalkan apa pun.

Pertanyaan terakhir yang saya tanyakan pada diri saya adalah apakah ini akan memperkaya hidup mereka? Tidak perlu mengatakan sesuatu yang tidak berarti apa-apa bagi siapa pun, itu tidak membantu orang lain, itu tidak membantu Anda, dan Anda hanya berbicara tanpa makna. Semakin banyak Anda berbicara untuk memberi nilai kepada orang lain, Anda tidak hanya membantu mereka, tetapi Anda juga membantu citra Anda. Pikirkan apa yang sebenarnya Anda katakan, sehingga Anda dapat memastikan pesan bermanfaat yang jelas dari Anda dan bisa dipahami secara lengkap oleh orang lain.

3. Katakan saja

Sebelumnya, saya mengatakan kepada Anda untuk memastikan Anda berpikir sebelum berbicara, tetapi akan ada saat-saat dalam hidup Anda, bahwa Anda hanya perlu memberikan pendapat Anda. Memastikan bahwa itu benar dan memang membantu orang lain itu penting, tetapi tetaplah berbicara dan berani angkat bicara jika Anda tahu itu masalahnya.

Apakah salah satu karyawan Anda melanggar batasan mereka? Beri tahu mereka, karena Anda tidak dapat mengharapkan sesuatu menjadi lebih baik, jika Anda tidak mengatakan apa yang Anda maksudkan. Setiap dari kita, sering menelan suara kita, sebelum orang-orang di sekitar kita tahu apa yang kita rasakan. Ini tidak membantu siapa pun.

Temukan suara Anda, dan pastikan bahwa ketika sesuatu mengganggu, Anda menggunakan keterampilan komunikasi baru Anda untuk mengekspresikan apa yang terjadi, apa masalah Anda, dan membiarkan jalur komunikasi tetap terbuka, sehingga Anda dapat menyelesaikan apa yang sedang terjadi. Ketika Anda memiliki bisnis sendiri, Anda harus belajar untuk cukup vokal untuk menyampaikan maksud Anda, tetapi juga cukup tenang untuk memahami situasi sepenuhnya.

Hal terakhir dan paling penting yang bisa saya sampaikan adalah jangan terlalu banyak bicara. Saat Anda belajar berkomunikasi, jangan hanya mendengarkan untuk merespons balik, tetapi dengarkan untuk memahami sepenuhnya.

Nah Sahabat. Bagaimana Anda memastikan orang benar-benar memahami apa yang Anda katakan kepada mereka?

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (270 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.