1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (271 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: December 15, 2014 - 5:45 AM

Cara Hebat TURNAROUND, Saat Bisnis Berhenti Tumbuh

Apakah bisnis Anda pernah macet dan berhenti tumbuh? Itu juga terjadi pada bisnis saya. Di awal sebagai wirausaha, saya tidak tahu apa pun yang macet. Tetapi saya tidak berhenti di sana. Saya terus bekerja, mengubah bisnis saya, dan sekarang – setelah bekerja dan berinteraksi dengan ribuan pemilik bisnis, saya telah menemukan bahwa alasan utama sebuah bisnis berhenti tumbuh, adalah cenderung masuk ke beberapa kategori berikut ini.

1. Kurangnya Kesempatan

Beberapa bisnis tidak dibuat untuk ditingkatkan. Ketika saya pertama kali memulai bisnis, saya tidak memahami fakta sederhana ini: Bisnis di daerah kecil saya tidak akan pernah menjadi bisnis bernilai milyaran, tidak peduli sekeras apa pun saya bekerja. Pastikan Anda tidak mencoba untuk memenangkan pertandingan sepak bola nasional dengan tim sepak bola kampung.

Sebagai catatan, ketika saya membuat argumen ini, kadang-kadang orang memperdebatkan maksudnya. Sebagai contoh, mereka mungkin memberi tahu saya bahwa saya bisa memperluas ke daerah lain atau dengan cara waralaba. Tentu saja, saya tidak mengatakan tidak ada cara untuk skala bisnis, tetapi beberapa bisnis hanya lebih mudah dan kurang berisiko untuk dibuat skala daripada yang lain. Jika Anda berada dalam industri yang sulit untuk diukur, industri yang risiko kegagalannya sangat tinggi, mungkin merupakan ide bagus untuk mulai mencari peluang lain.

2. Kebosanan

Sungguh menakjubkan betapa banyak dari kita yang bosan. Kami bosan dengan pemasaran kami, dengan produk kami, dengan ceruk pasar kami. Kebosanan kami menyebabkan kami membatalkan pemasaran, mengalihkan perhatian kami dari bisnis utama untuk fokus pada beberapa startup baru yang menarik, yang ingin kami kerjakan.

Ingin menjual dan melompat ke ceruk baru yang menarik, di mana setiap prospek hanya mengatakan ya dan penjualan mudah? Saya mengerti. Saya tidak kebal terhadap perasaan itu. Inilah yang dilakukan orang dengan pemasaran mereka atau ketika mereka mengambil fokus dari bisnis cash cow utama. Saya tidak dapat memberi tahu Anda berapa kali saya pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa mereka menghentikan apa yang berhasil, karena mereka ingin mencoba sesuatu yang baru.

3. Sumber Daya Manusia

Jika Anda membaca omong kosong yang datang dari beberapa pemasar, Anda akan berpikir bahwa semua orang menghasilkan uang dengan mudah, hanya menggunakan internet tanpa masalah, tanpa keterampilan dan tanpa karyawan. Walaupun saya tahu orang-orang yang bisa saya gambarkan dengan cara itu yang menghasilkan uang, namun ini adalah pengecualian dan bukan aturannya. Itu akan seperti saya menunjuk ke sekelompok miliarder dan menjual ribuan produk dengan premis seperti ini: “Beli saja produk ini dan Anda juga bisa menjadi miliarder.”

Di hampir semua bisnis dibutuhkan karyawan (atau setidaknya tenaga outsourcing) untuk tumbuh. Jika Anda terhenti, itu mungkin karena Anda perlu berinvestasi pada satu atau dua karyawan lain untuk memulai pertumbuhan. Saya mengerti, ketika Anda berinvestasi pada karyawan, gaji membengkak, laba jangka pendek turun, dan itu berisiko. Tapi coba tebak? Anda adalah pemilik bisnis – itulah pekerjaannya. Dan 99,99 persen bisnis membutuhkan karyawan untuk menghasilkan uang.

4. Terlalu Fokus secara Eksternal

Saat saya menulis ini, saya sedang merencanakan strategi pemasaran tahun depan. Saya akan memiliki sejumlah item baru dan menarik dalam daftar (hal-hal eksternal), tetapi salah satu nomor paling menarik yang sedang saya kerjakan adalah rencana untuk tingkat konversi penjualan kami.

Saya juga akan mencari cara mengurangi hengkangnya pelanggan, meningkatkan kinerja karyawan, dan meningkatkan rujukan. Hanya berfokus pada peluang internal, kami memiliki potensi untuk menambah jutaan pendapatan baru dan / atau pengurangan biaya karena peningkatan kinerja, yang mengarah pada peningkatan margin. Jika Anda tidak memikirkan cara untuk mengerjakan peluang internal ini, Anda meninggalkan banyak pendapatan dan keuntungan baru di atas meja.

Menumbuhkan bisnis tidak mudah, tetapi sangat sederhana, dengan asumsi Anda memiliki peluang dalam model bisnis saat ini. Anda hanya harus mau berinvestasi. Investasikan diri Anda (pendidikan bisnis Anda), dan investasikan di perusahaan Anda dengan mempekerjakan orang yang tepat, dengan fokus pada peningkatan sistem dan proses Anda.

Saya telah mengutarakan tentang mengapa bisnis berhenti tumbuh, dan dua poin pertama melihat alasan itu, tetapi dua poin terakhir dapat dengan mudah dibalik (turn around), mengubah segala hal penting, dan digunakan sebagai awal dari strategi pertumbuhan.

  • Siapa yang harus Anda pekerjakan saat ini?
  • Apa tantangan internal yang dapat Anda atasi yang akan meningkatkan laba?
  • Bisakah Anda melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan mengubah prospek menjadi pelanggan?
  • Bagaimana dengan program upselling?
  • Bagaimana dengan referensi?
  • Apakah pelanggan Anda tahu siapa Anda, apa yang Anda lakukan, dan bahwa Anda masih dalam bisnis? Jika tidak, bagaimana Anda akan mengubahnya?
  • Apa strategi komunikasi untuk prospek dan pelanggan?

Saya bisa melanjutkannya, tetapi Anda pasti sudah mengerti maksudnya.

Keputusan untuk tumbuh atau tidak tumbuh adalah hak mutlak Anda; Anda sudah dipersenjatai dengan informasi tersebut. Sekarang Anda hanya perlu mengambil tindakan.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

Twitter: @Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (271 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.