Jika Anda seperti sebagian besar pemilik bisnis yang sering mencari peluang dan selalu aktif menjalankan bisnis Anda, maka saya sarankan bahwa Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan bisnis Anda dengan memposisikan diri Anda Bekerja di ATAS bisnis, bukan di DALAM bisnis Anda.
Saya berharap kisah saya tentang bekerja menjalankan bisnis dengan memposisikan diri di ATAS bisnis, bukan di DALAM bisnis ini dapat membantu orang lain dalam pencarian mereka untuk menciptakan bisnis menguntungkan secara berkelanjutan, yang suatu hari nanti bahkan dapat mereka jual, maupun menciptakan warisan bisnis turun temurun bagi keluarga mereka.
Dalam beberapa bulan memulai bisnis pertama saya, saya secara teratur bekerja enam hingga tujuh hari per minggu dan sering sepuluh hingga dua belas jam per hari.
Keberhasilan sudah ada dalam jangkauan, dan seperti kebanyakan wirausaha pemula, saya pikir jika saya bisa melakukan beberapa jam lagi dalam seminggu, saya akan mendapatkan keberhasilan lebih besar lagi. Saya jatuh ke dalam perangkap mitos kerja keras.
Untungnya, saya punya sahabat yang berhasil menavigasi perjalanan kewirausahaan yang serupa dengan bisnis yang saya mulai. Dia telah memulai bisnisnya dari nol dan telah mengembangkannya ke lebih besar lagi. Saya tak kan pernah melupakan percakapan kami ini.
Dia bertanya, “Mas Nano, apakah Anda ingin menjadi instruktur dan pelatih kewirausahaan atau Anda ingin menumbuhkan bisnis?”
Bingung juga saya menjawabnya, karena di pikiran saya ini akan menjadi peluang yang sama bagusnya. Setelah berpikir sejenak, saya menjawab, “Saya ingin menumbuhkan bisnis.”
“Hentikan sementara pelatihan-pelatihan bisnis, dan bekerjalah setiap hari untuk memastikan Anda menawarkan bisnis dengan nilai menarik kepada masyarakat, dan buatlah pesaing Anda akan mengalami kesulitan menduplikasi bisnis Anda. Coba ambil waktu khusus selama seminggu. Pikirkan, rancanglah, dan pastikan model bisnis Anda menguntungkan, dan dapat diukur, sebelum membuang waktu lagi.”
“Waduh, saya tidak bisa libur seminggu. Saya akan kehilangan pelanggan. Anda tidak mengerti.” Saya coba memberi tahu pengusaha sukses, seorang miliarder sukses bahwa dialah yang tidak mengerti!
Akhirnya, setelah beberapa bulan, saya menyadari dia benar. Tidak ada lagi jam-jam dalam sehari yang ketat bagi saya untuk bekerja. Sementara saya telah memberikan banyak pelatihan bisnis secara rutin, ternyata bisnis saya sendiri hanya tumbuh sedikit, dan pesaing saya telah sibuk menumbuhkan bisnisnya yang melebihi milik saya.
Bahkan pencerahan yang terjadi ini, tidak mendorong saya untuk segera bertindak. Karena untuk mempercayakan semua interaksi klien potensial kepada karyawan, masih sangat menakutkan bagi saya. Tetapi dengan upaya keras dan meningkatkan keyakinan, akhirnya saya berhasil. Yaah, berhasil memberikan kepercayaan kepada karyawan saya.
Ketika akhirnya berhasil, saya merasa bahwa saat itu adalah hari paling transformatif dalam perjalanan bisnis saya. Meskipun pendapatan kami dan penghasilan pribadi saya terpukul selama beberapa bulan, saya dengan cepat menyesuaikan diri dengan peran baru saya yang lebih berharga, dan bisnis kami memulai lintasan menuju ke atas.
Beberapa tahun kemudian saya merenungkan kembali pengalaman itu. Menciptakan bisnis yang berkembang, sungguh berbeda dengan menjadi seorang profesional di bidang tertentu, karier saya sebagai instruktur dan pelatih bisnis. Keduanya sama-sama jalur karier yang mulia, tetapi pekerjaan sehari-hari masing-masing berbeda secara drastis.
Frustasi sempat muncul ketika saya berusaha melanjutkan tugas normal bekerja di bidang saya sebagai instruktur dan pelatih bisnis, sementara saya membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa saya sedang mengembangkan bisnis yang akan menciptakan nilai besar bagi kehidupan saya.
Pengetahuan dan keahlian dalam suatu bidang industri, tentu saja berharga dan punya keunggulan. Kita bisa menghabiskan hari-hari kita menemukan cara unik untuk mengatur sumber daya kita menjadi platform bisnis yang dapat diskalakan untuk memberikan nilai tambah yang menarik bagi pelanggan kita, maka ini akan menjadi bisnis yang berharga secara independen.
Anda tentu tahu dokter, pengacara, tukang ledeng, dan tukang listrik yang sukses selalu melakukan pekerjaannya dengan cara hebat, dan hasilnya sangat memuaskan pelanggannya; dan mereka pun bisa kaya raya. Namun, kita harus menyadari bahwa ini adalah jalan yang berbeda dari jalur di mana kita bekerja “di ATAS bisnis kita” bukan “di DALAM bisnis kita”.
Perbedaan mendasarnya adalah, jika kita bekerja di DALAM bisnis kita, maka bisnis kita akan selalu bergantung pada keberadaan kita dalam bisnis itu. Dan jika kita tidak terlibat langsung, maka bisnis kita akan berhenti. Namun, jika kita bekerja di ATAS bisnis kita, maka kita sebagai pemilik bisnis, bisa lebih leluasa memanfaatkan waktu berharga bagi kemajuan bisnis dan kebahagiaan keluarga kita.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College
Twitter: @Wuryanano