Artikel saya ini adalah catatan singkat saya beberapa tahun lalu, ketika saya, yang seorang Dokter Hewan, sedang belajar menjadi seorang Terapis Psikologis, menggunakan sebuah teknik yang disebut The Miracle Question Techniques (MQ). Teknik ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Insoo Kim Berg dan Steven de Shazer, The Miracle Question Techniques (MQ) atau Teknik Pertanyaan Keajaiban, telah menjadi intervensi terapi yang sangat populer.
Apa itu The Miracle Question Techniques (MQ)?
Teknik Pertanyaan Keajaiban atau The Miracle Question Techniques (MQ) adalah teknik untuk menilai kemampuan klien menemukan potensi mereka dalam mencari solusi. Teknik ini melatih cara menggunakan pertanyaan klasik untuk mengembangkan keterampilan yang berfokus pada solusi. MQ ini berasal dari pendekatan pertanyaan: ‘Di mana, Kapan, Siapa, Apa, dan Bagaimana’ – ‘Where, When, Who, What, and How’ (4W1H), dan Model Validasi – Validation Model (VM) dari Virginia Satir.
Pertanyaan-pertanyaan ini juga dapat menguji bagaimana mengadaptasi MQ untuk memberdayakan klien dalam mencari solusi yang bisa diterapkan.
The Miracle Question Techniques (MQ) atau Teknik Pertanyaan Keajaiban adalah tentang perilaku verbal yang canggih. Kita harus ingat bahwa Berg dan de Shazer sangat dipengaruhi oleh hipnoterapis terkenal, Milton Erickson. Inilah salah satu alasan mengapa bila dilakukan dengan baik, MQ menyerupai Induksi Hipnosis. Bahkan de Shazer mencatat bahwa mungkin diperlukan seluruh sesi terapi untuk bertanya dan mengeksplorasi pertanyaan keajaiban (baca buku ‘More Than Miracles’).
MQ atau Pertanyaan Keajaiban adalah metode pertanyaan yang digunakan pelatih, terapis, atau konselor untuk membantu klien membayangkan bagaimana masa depan akan berbeda, ketika masalahnya tidak ada lagi. Teknik ini juga dapat membantu untuk menetapkan tujuan hidup.
Menginspirasi Terobosan Terapi
Sebuah ‘pertanyaan ajaib’ adalah provokasi, undangan untuk melompati batas-batas masalah. Ini berguna ketika seseorang terjebak dalam masalah, berjuang untuk mencari intervensi apa yang dibutuhkan, atau merasa bahwa masalah ‘nyata’ ada di tempat lain. Ini semua adalah petunjuk yang kita hadapi dengan sesuatu yang sistemik dan perlu membebaskan diri kita dari batasan pemikiran linier.
Sebuah ‘pertanyaan ajaib’ sering menyebut ‘kebenaran’ yang mendasari suatu situasi, hal yang lebih dalam, kurang jelas yang muncul ketika kita memberi ruang pada intuisi dan wawasan kita.
Saya perhatikan, orang-orang cenderung diam dan santai, ketika saya mulai merumuskan sebuah pertanyaan; agitasi melambat dan berhenti. Jika Anda memberi ruang pada jeda waktu, Anda dapat melihat wawasan muncul, seperti gelembung yang naik.
Ketika saya berpraktek sebagai Terapis, dengan menggunakan MQ ini, seorang klien pelatihan melihat sebuah cerita berbeda tentang dirinya. Klien itu dapat melihat kekuatan, akal dan tekad, serta kebebasan untuk melompat ke masa depan tanpa rasa takut. Dia terdiam, sedikit menangis. Dan kemudian cerita lama yang menegaskan dirinya sendiri bahwa “Saya tidak bisa benar-benar menjadi seperti itu.” akhirnya dapat digantikan dengan versi terbaik dirinya.
Dia yakin bahwa dia bisa, dan dia akan melakukannya, karena dia sudah tahu – dan dia tidak bisa ‘tidak tahu’ cerita baru diri terbaiknya itu. Pertanyaannya bukanlah semua yang dibutuhkan, tetapi ini adalah langkah terbaik di jalan.
Keajaiban bukanlah penciptaan sesuatu yang baru, tetapi pergeseran dalam pengertian kita, tentang apa yang mungkin. Ini menunjukkan kepada kita kemungkinan yang selama ini kita buta. Dan menunjukkan cara-cara, di mana cerita kita dapat membatasi kita, bahkan ketika cerita itu telah melayani dan memberi kita sumber daya kita selama ini.
Jadi, saya katakan, “Ini adalah terobosan, melihat diri saya dalam cahaya yang positif.”
Versi tradisional dari The MQ Techniques, akan seperti ini:
“Misalkan pertemuan kita selesai, dan Anda pulang, lakukan apa pun yang Anda rencanakan untuk sisa hari itu. Kemudian, suatu saat di malam hari, Anda lelah dan pergi tidur. Dan di tengah malam, ketika Anda tertidur lelap, keajaiban terjadi, dan semua masalah yang membawa Anda bertemu saya hari ini diselesaikan begitu saja. Tapi karena keajaiban terjadi di malam hari, tidak ada yang memberi tahu Anda bahwa keajaiban itu terjadi. Saat Anda bangun keesokan paginya, Anda akan menemukan bahwa keajaiban telah terjadi. Apa lagi yang akan Anda perhatikan? Apa lagi?”
Meskipun relatif mudah untuk menyatakan pertanyaan keajaiban, itu membutuhkan keterampilan yang cukup untuk bertanya dengan baik. Pertanyaan harus diajukan secara perlahan dengan perhatian penuh pada komunikasi non-verbal orang bersangkutan, untuk memastikan bahwa kecepatannya sesuai dengan kemampuan orang tersebut dalam mengikuti pertanyaan. Tanggapan awal sering kali mencakup perasaan “Saya tidak tahu”. Untuk mengajukan pertanyaan dengan baik, ini harus dihadapi dengan keheningan yang penuh hormat, untuk memberikan waktu kepada orang tersebut guna menyerap pertanyaan sepenuhnya.
Setelah hari keajaiban dieksplorasi secara menyeluruh, Anda dapat mengikuti ini dengan skala. Pada skala 0 = hal terburuk yang pernah terjadi, dan 10 = hari keajaiban di mana Anda sekarang. Apa hal pertama yang akan membuat Anda tahu bahwa Anda 1 poin lebih tinggi? Dengan cara ini, MQ bukanlah hanya sebuah pertanyaan, melainkan serangkaian pertanyaan.
Ada banyak versi berbeda dari The MQ Techniques, tergantung pada konteks dan kliennya.
Dalam situasi tertentu, konselor mungkin bertanya, “Jika Anda bangun besok, dan keajaiban terjadi sehingga Anda tidak lagi mudah marah, apa yang akan Anda lihat berbeda?” Apa tanda-tanda pertama bahwa mukjizat itu terjadi?”
Klien mungkin menanggapinya dengan mengatakan, “Saya tidak akan marah ketika seseorang memanggil saya dengan nama saya.”
Konselor ingin klien mengembangkan tujuan positif, atau apa yang akan mereka lakukan, daripada apa yang tidak akan mereka lakukan, ini untuk memastikan kesuksesan lebih baik. Jadi, konselor mungkin bertanya kepada klien, “Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang memanggil nama Anda?”
Pertanyaan Penskalaan
Pertanyaan Penskalaan itu adalah alat untuk mengidentifikasi perbedaan, yang berguna bagi klien dan dapat membantu menetapkan tujuan juga. Kutub skala dapat didefinisikan dengan cara yang ditetapkan lebih dahulu, setiap kali pertanyaan diajukan, dan biasanya berkisar dari “masalah terburuk yang pernah ada” (nol atau satu), hingga “hal terbaik yang mungkin terjadi” (sepuluh). Klien diminta untuk menilai posisi mereka saat ini pada skala, dan pertanyaan kemudian digunakan untuk membantu klien mengidentifikasi sumber daya, misalnya “Apa yang menghentikan Anda dari tergelincir satu poin ke bawah skala?”, dan dilanjutkan dengan pertanyaan, misalnya, “Pada hari ketika Anda satu poin lebih tinggi pada skala, apa yang akan memberi tahu Anda bahwa itu adalah hari ‘satu poin lebih tinggi’?” Ini untuk menggambarkan masa depan yang lebih disukai, misalnya titik pada skala terlihat seperti sesuatu keinginan.
Pertanyaan Pendukung
Pertanyaan Pendukung selalu ada, ketika masalahnya bagi klien tampak kurang parah, kurang jelas atau tidak ada. Konselor perlu berusaha mendorong klien untuk menggambarkan keadaan berbeda apa yang ada dalam kasus itu, atau apa yang klien lakukan secara berbeda. Tujuannya adalah agar klien mengulangi apa yang telah berhasil di masa lalu, dan untuk membantunya mendapatkan kepercayaan diri dalam melakukan perbaikan untuk masa depannya.
Coping Questions
Coping Questions adalah pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang sumber daya klien yang mungkin luput dari perhatian mereka. Bahkan cerita yang paling putus asa di dalamnya memiliki contoh-contoh yang dapat ditarik keluar, misalnya: “Saya dapat melihat bahwa hal-hal telah sangat sulit bagi Anda, namun saya dikejutkan oleh kenyataan bahwa, meskipun demikian, Anda berhasil bangun setiap pagi dan melakukan semua yang diperlukan untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Bagaimana Anda melakukannya?”
Keingintahuan dan kekaguman yang tulus dapat membantu menonjolkan kekuatan tanpa tampak bertentangan dengan pandangan klien tentang realitas. Ucapan awal “Saya dapat melihat bahwa segala sesuatunya sangat sulit bagi Anda”, bagi klien adalah benar, dan memvalidasi ceritanya. Bagian ke dua “Anda berhasil bangun setiap pagi, …”, juga merupakan kebenaran, dan melawan narasi yang berfokus pada masalah. Tidak dapat disangkal, klien mengatasi masalahnya dan mengatasi pertanyaan dengan baik dan mendukung solusi, menantang narasi yang berfokus pada masalah.
Problem Free Talk
Dalam terapi yang berfokus pada solusi, Problem Free Talk ini dianggap sebagai teknik yang berguna untuk mendapatkan sumber daya. Banyak orang melakukan aktivitas santai yang membuat mereka rileks, atau memiliki pengalaman bersikap asertif, dan banyak sumber berguna lainnya yang dapat membantu dalam terapi.
Terapis yang berfokus pada solusi akan berbicara tentang pengalaman hidup yang tampaknya tidak relevan; seperti kegiatan rekreasi, pertemuan dengan teman-teman, bersantai dan mengelola konflik. Terapis juga dapat mengumpulkan informasi tentang nilai-nilai, keyakinan klien dan kekuatannya. Dari diskusi selama sesi terapi, terapis dapat menggunakan kekuatan dan sumber daya ini untuk kemajuan terapi.
Sebagai contoh; jika klien ingin lebih asertif, dan mungkin dalam situasi kehidupan tertentu, klien ini asertif. Kekuatan asertif dari satu bagian kehidupan mereka ini, kemudian dapat ditransfer ke area dengan masalah mereka saat ini.
Misalnya, jika klien bermasalah dengan anaknys, karena anaknya menjadi agresif dan memanggil-manggil namanya, lalu sebagai orang tuanya, klien terus-menerus membalas dan juga marah, MAKA bisa digali, mungkin klien memiliki area kehidupan, di mana dia tetap tenang bahkan saat di bawah tekanan. Contoh, mungkin klien telah berhasil melatih seekor anjing piaraannya, yang sekarang berperilaku sesuai keinginan klien, ini dapat mengidentifikasi bahwa cara klien berkomunikasi kepada anjing itulah yang membuat perbedaan perilaku anjingnya. Maka jika klien menetapkan batasan dengan menggunakan nada suara yang sama, untuk berkomunikasi dengan anaknya, anak itu mungkin akan mendengarkan.
Kapan Terapis akan menggunakan Miracle Question?
Pertanyaan Keajaiban adalah pertanyaan penetapan tujuan yang berguna ketika klien tidak tahu seperti apa masa depan yang diinginkan. Ini dapat digunakan dengan individu untuk mengatur arah terapi, dengan pasangan, untuk memperjelas apa yang dibutuhkan setiap orang dari satu sama lain, dan dengan keluarga, yang terlalu sering melihat satu orang sebagai pelakunya. Dengan menggunakan Pertanyaan Keajaiban dan menanyakan kepada setiap orang seperti apa kehidupan yang lebih baik itu, dan jelas, mungkin ini untuk pertama kalinya, apa yang dibutuhkan orang lain dari satu sama lain.
Seperti apa bentuk Miracle Question?
“Misalkan malam ini, saat Anda tidur, sebuah keajaiban terjadi. Ketika Anda bangun besok, hal-hal apa yang akan Anda perhatikan yang akan memberi tahu Anda bahwa hidup tiba-tiba menjadi lebih baik?”
Terapis tetap dengan pertanyaan bahkan jika klien menggambarkan solusi “mustahil”, seperti orang yang meninggal masih hidup, dan mengakui keinginan itu dan kemudian terapis bertanya “bagaimana itu akan membuat perbedaan dalam hidup Anda?” Kemudian ketika klien menjelaskan bahwa dia mungkin merasa seolah-olah mereka memiliki teman mereka kembali, terapis bertanya “bagaimana itu akan membuat perbedaan?” Dengan itu, klien mungkin berkata, “Saya ingin seseorang untuk curhat dan mendukung saya.” Dari sana, terapis akan meminta klien untuk memikirkan orang lain dalam kehidupan klien, yang dapat mulai menjadi orang kepercayaan dengan cara yang sangat sederhana.
Bagaimana Miracle Question membantu klien?
Ini melontarkan klien dari konteks jenuh masalah ke dalam konteks visioner, di mana dia memiliki momen kebebasan, untuk melangkah keluar dari cerita masalah dan ke cerita di mana mereka lebih bebas dari masalah. Tetapi, yang lebih penting, ini membantu terapis untuk mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan klien dari terapi, dan inilah yang membuat terapi lebih fokus pada solusi secara efisien dan singkat.
Apa yang membuat Miracle Question menjadi intervensi keren?
Ini membantu terapis melihat ke mana klien ingin pergi. Terlalu sering, terapis berasumsi bahwa klien perlu berduka, meninggalkan pasangannya, berhenti dari pekerjaannya, setelah klien menjelaskan mengapa dia datang ke terapi. Pertanyaan Ajaib membantu klien dan terapis untuk menjawab dengan tepat apa yang diinginkan klien, bukan apa yang menurut terapis adalah yang terbaik.
3 Contoh Miracle Question dalam Tindakan
Tiga contoh berikut mengeksplorasi bagaimana menggunakan Pertanyaan Keajaiban dan dampaknya.
1. Mengajukan Pertanyaan Keajaiban
Anda dapat mengubah pendekatan dan kata-kata berikut sesuai dengan keadaan, seperti terapi individu, pasangan, atau keluarga.
Cobalah berikut ini dengan klien Anda:
Ini mungkin tampak seperti pertanyaan yang aneh untuk ditanyakan, tapi tolong bersabarlah. Bayangkan menjalani hidup Anda seperti biasa dan pergi tidur pada waktu yang biasa.
Tanpa Anda ketahui, pada malam hari, sesuatu terjadi – keajaiban. Ketika Anda bangun keesokan harinya, sesuatu yang menarik telah terjadi.
Masalah yang membawa Anda menemui saya pada hari ini sudah tidak ada lagi. Apa perbedaan pertama yang akan Anda perhatikan dalam hidup Anda?
2. Tindak Lanjut yang Bermanfaat
Pertanyaan-pertanyaan berikut menawarkan tindak lanjut yang berharga dan kemajuan dialog. Mereka membantu klien menciptakan dan mengeksplorasi kemungkinan baru.
Bagaimana Anda tahu keajaiban telah terjadi?
Apa yang akan diperhatikan orang lain (orang tua, pasangan, anak, rekan kerja, dll.) tentang Anda, yang membuat mereka sadar bahwa segala sesuatunya berbeda atau lebih baik?
Apa reaksi mereka? Apa yang akan mereka lakukan? Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?
Apa yang akan kita lihat (perasaan, pikiran, dan perilaku), jika kita membandingkan gambar sebelum dan sesudah? Pernahkah Anda melihat elemen ini terjadi sebelumnya?
3. Menjawab Pertanyaan Keajaiban
Pernyataan berikut adalah DUA contoh unik tanggapan terhadap pertanyaan keajaiban, yang diberikan oleh pasangan selama terapi pernikahan, setelah mencari bantuan untuk kesulitan hubungan.
“Kami akan menghabiskan lebih banyak waktu satu sama lain seperti dulu.”
“Istri saya akan tertarik pada saya lagi seperti ketika kami pertama kali mulai berkencan.”
Bahasa menjadi lebih dari sekadar alat untuk memahami. Proses bertanya, berbagi, dan memahami Pertanyaan Keajaiban, mengkomunikasikan pengalaman dan keinginan antara pembicara dan pendengar.
Penting untuk diingat bahwa meskipun dimulai sebagai satu pertanyaan, proses yang lebih luas untuk menciptakan visi tentang seperti apa kehidupan itu, mungkin memerlukan seluruh sesi. Selain itu, dibutuhkan keterampilan untuk mengajukan pertanyaan lanjutan, dan bermanfaat, karena melibatkan membangun lebih banyak detail dan makna melalui elaborasi.
Meskipun ada banyak varian Pertanyaan Keajaiban, berikut ini saya menyertakan versi terperinci, seperti yang dijelaskan oleh Insoo Kim Berg dan Yvonne Dolan dalam Tales of Solutions. Saat Anda membaca contoh ini, ingat: Pertanyaan Keajaiban harus diucapkan perlahan, harus ada jeda berulang, dan terapis harus sangat percaya pada prinsip yang berfokus pada solusi, bahwa semua klien sudah memiliki kompetensi bawaan untuk menghasilkan perubahan positif dalam hidup mereka.
Inilah Pertanyaannya:
Saya akan mengajukan pertanyaan yang agak aneh [jeda]. Pertanyaan anehnya adalah: [jeda] Setelah kita berbicara, Anda akan kembali ke pekerjaan Anda (rumah, sekolah) dan Anda akan melakukan apa pun yang perlu Anda lakukan di sisa hari ini, seperti merawat anak-anak, memasak makan malam, menonton TV, memandikan anak, dan sebagainya. Ini akan menjadi waktu untuk pergi tidur. Semua orang di rumah Anda tenang dan Anda tidur nyenyak.
Di tengah malam, keajaiban terjadi dan masalah yang mendorong Anda untuk berbicara dengan saya hari ini terpecahkan! Tetapi karena ini terjadi saat Anda tidur, Anda tidak tahu bahwa ada keajaiban semalam yang memecahkan masalah [jeda]. Jadi, ketika Anda bangun besok pagi, perubahan kecil apa yang akan membuat Anda berkata pada diri sendiri, “Wah, pasti ada sesuatu yang terjadi – masalahnya hilang!”
Jika Anda sendirian, Anda mungkin ingin kembali dan membaca pertanyaan keajaiban itu lagi. Kali ini Anda perlu membacanya dengan KERAS. Pikirkan masalah kecil Anda sendiri dan masukkan beberapa referensi dengan bebas.
Secara teknis, MQ adalah alat penilaian proyektif atau generatif, dan Strategi Induksi Hipnosis. Ini karena meminta klien untuk memproyeksikan diri mereka ke masa depan dan menghasilkan informasi atau skenario langsung dari imajinasi mereka. Bersama-sama, konselor dan klien menciptakan realitas virtual dan kemudian mencoba mewujudkannya.
Nah Sahabat. Di sinilah saya setuju dengan Teknik MIRACLE QUESTION atau Teknik Pertanyaan Keajaiban ini. Itu memang salah satu intervensi psikologis yang keren.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College