Setiap orang yang bercita-cita menjadi CEO, harus memiliki atribut kunci tertentu, yang membedakan mereka dari karyawan lain. CEO adalah kepala perusahaan dan bertanggung jawab untuk perusahaan secara menyeluruh.
Terkadang, seseorang dilahirkan dengan keterampilan sebagai Pemimpin Alami yang memotivasi orang lain, dan memimpin tim menuju kesuksesan. Namun, kebanyakan dari kita, perlu mengembangkan keterampilan ini selama periode waktu tertentu.
Berikut ini adalah 8 Keterampilan, yang Dibutuhkan, dan perlu dipelajari jika Anda memiliki impian Menjadi CEO, atau ingin memastikan bahwa posisi itu menguntungkan bagi Anda dan perusahaan.
1. Kemampuan Menjadi Inovatif
Globalisasi, lingkungan bisnis yang kompetitif, inflasi meningkat, dan kemajuan teknologi yang pesat, semuanya berarti bahwa organisasi dihadapkan pada lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.
Kunci sukses bagi setiap organisasi adalah mampu berinovasi secara terus menerus dan menghadirkan berbagai fitur dalam produk dan layanan mereka, yang belum dipasarkan oleh pesaing mereka. Seorang CEO, idealnya harus mampu mengantisipasi masa depan dan merancang serangkaian strategi, yang secara efektif mengendalikan perubahan dan menghasilkan profitabilitas dalam jangka panjang.
2. Pengambil Risiko
Seorang CEO, idealnya harus dapat mengambil risiko yang diperhitungkan, setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap kemungkinan terkait dengan hasil untung dan rugi dari keputusan tersebut.
Setiap orang yang menghindari risiko, tidak cocok sebagai calon CEO, karena seorang eksekutif yang tidak mampu mengambil risiko, cenderung memaksa perusahaan untuk tertinggal dari pesaing lainnya. CEO harus dapat mengambil risiko, dan risiko tersebut tidak boleh membahayakan kelangsungan hidup atau pun profitabilitas perusahaan.
3. Sifat Optimis
CEO harus memiliki sifat optimis secara umum, dan mampu mengidentifikasi peluang, bahkan saat dalam situasi sulit.
CEO harus mampu berpikir di luar kotak dan merancang strategi, dan dapat secara efektif menangani ancaman yang dihadapi oleh organisasi, sambil menginspirasi orang lain untuk menjaga sikap positif, dan bekerja keras guna melewati masa-masa sulit.
4. Kemampuan untuk Mengambil Tindakan
CEO harus dapat mengambil tindakan tepat waktu berdasarkan faktor lingkungan di tempat kerja.
Namun, CEO tidak boleh impulsif, dan tindakan apa pun HARUS dibangun setelah pemikiran dan analisis secara cermat. CEO harus mampu merancang strategi yang secara efektif mengatasi perubahan, dan juga menjalankannya sedemikian rupa, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.
5. Koordinasi dan Komunikasi dengan Anggota Tim
CEO harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan sesama anggota tim, serta menggali ide dan saran yang dikemukakan oleh tim.
CEO harus berpikiran terbuka terhadap ide atau strategi yang dikemukakan oleh anggota tim, daripada berfokus pada strategi yang dirancang oleh dirinya sendiri.
Keterampilan komunikasi CEO, sebagian besar didasarkan pada kosa-kata mereka. Oleh karena itu, CEO yang memiliki keterampilan kosa-kata luar biasa, cenderung dapat berkomunikasi dengan sesama anggota tim dan bawahan secara mudah. Hal ini terutama berlaku untuk CEO perusahaan multinasional, yang berkomunikasi dengan karyawan dan menjunjung tinggi nilai budaya yang berbeda-beda.
6. Emosi Terkendali
CEO harus mampu mempertahankan kendali atas emosinya. Namun, ini tidak berarti bahwa CEO harus berperilaku kaku tanpa empati. Intensitas emosi harus dijaga sedemikian rupa, sehingga rekan kerja dan bawahan memahami makna yang mendasari emosi tersebut.
Seorang CEO, idealnya tidak menunjukkan tingkat kemarahan berlebihan pada kesalahan kecil, atau menjadi sangat gembira pada kemenangan kecil. CEO harus tahu bagaimana menghargai karyawan dan mendorong mereka ke arah yang benar, dan memungkinkan tim mencapai tujuan perusahaan.
7. Inklusi dalam Pengambilan Keputusan
CEO harus dapat melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan dan mempromosikan budaya, bahwa semua karyawan bekerja sebagai tim untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama.
CEO harus mengkomunikasikan kepada rekan kerja dan bawahannya, bahwa masukan mereka ke dalam proses pengambilan keputusan adalah sangat berharga. Keputusan akhir hanya harus diambil setelah melakukan analisis finansial dan non-finansial secara lengkap dari keputusan tersebut, dan mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut dapat memungkinkan tim untuk mencapai tujuan perusahaan.
Namun, CEO juga harus menjadi pembuat keputusan independen, inklusi, dan harus mampu membuat keputusan tersebut selama periode tekanan, ketika batasan waktu menghalanginya untuk melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan.
8. Kemampuan Mempercayai Orang Lain
Budaya saling percaya harus dikembangkan oleh CEO, agar CEO dapat mempercayai rekan kerja dan bawahannya. Hal ini menandakan bahwa CEO harus bersedia mendelegasikan wewenang, sambil tetap mengawasi berbagai fungsi dalam organisasi.
CEO harus merasa nyaman dalam berbagi otoritas dengan banyak orang, tetapi juga tidak boleh menutup mata terhadap mereka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun CEO harus mendelegasikan wewenang untuk melakukan tugas, kekuasaan tertinggi tetap ada pada CEO. Oleh karena itu, CEO harus tetap mengawasi dan bertanggung jawab atas semua keputusan perusahaan.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College