Produk hebat memang dapat menarik pelanggan, namun sikap Anda menentukan apakah pelanggan membeli dari Anda atau tidak. Dalam penjualan, Anda harus membuat komitmen untuk memastikan terlebih dahulu bahwa Anda dan karyawan Anda memiliki sikap positif sebelum Anda fokus pada proses atau produk.
Saya berikan contoh luar biasa dari sikap yang baik. Suatu ketika, saya melihat jaket dipajang di etalase toko dan sangat tertarik dengan itu, sehingga saya masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat. Saya bertanya kepada pegawai, berapa harganya, ketika dia membantu saya mengenakan jaket. Saya memprotes bahwa harganya gila dan menambahkan bahkan saya tidak begitu memerlukannya.
Dengan senyum manis penuh pengertian, dia berkata: “Tidak ada yang membeli jaket seperti ini karena mereka membutuhkannya. Mereka membelinya karena itu indah dan membuat mereka merasa senang.” Jawaban dan sikapnya ini tentu saja membuat hati saya meleleh, sehingga membuat saya tetap membeli jaket tersebut.
Kemampuan untuk menjadi positif setiap saat adalah satu hal yang akan memastikan Anda menjadi pemenang. Ketika Anda positif, orang akan merespon sikap Anda secara positif bahkan termotivasi.
Beberapa saran bermanfaat berikut ini, saya gunakan dalam hidup saya ketika saya ingin memastikan memiliki sikap positif dalam menjual produk (barang/jasa):
1. Visualisasikan kesepakatan terlebih dahulu.
Anda harus melihat pelanggan mengambil kepemilikan sebelum mereka melakukannya. Penjualan dimulai dengan Anda, bukan dengan mereka. Saya mengingatkan diri saya tentang hal ini sebelum saya berada di depan seorang pelanggan.
Cara saya melakukan ini adalah berbicara kapan, bukan jika. Misalnya, “Ketika Anda melakukan ini dengan saya, Anda akan mendapatkan hasil ini.” Jika seorang pelanggan ragu tentang penjualan, saya memberi tahu mereka: “Hanya masalah waktu sebelum Anda melakukan ini dengan saya.” Baru-baru ini saya melakukan ini dengan seorang pelanggan dan setelah ketiga kalinya dia berkata: “Bung, Anda cukup percaya diri, saya suka bagaimana Anda terus mengasumsikan penjualan.”
2. Cari tahu apa yang telah dilakukan pembeli di masa lalu.
Ini akan selalu menghasilkan pemahaman bagaimana prospek Anda adalah pembeli. Misalnya, saya pernah bertanya kepada seorang pelanggan: “Kapan terakhir kali Anda menginvestasikan uang dalam produk seperti ini?” Dia memberi tahu saya tentang tiga kali dia melakukan ini dan kemudian saya bertanya, “Apa yang Anda sukai dan tidak sukai dari setiap keputusan?” Setiap jawaban memberi saya informasi penting tentang pembelinya, untuk melakukan penjualan.
3. Anggap setiap pelanggan adalah penjualan besar.
Perlakukan orang-orang layaknya orang kaya raya, dan mereka akan bertindak seperti layaknya orang kaya. Lakukan ini terlepas dari bagaimana pelanggan bertindak. Salah satu pelanggan saya pernah mengatakan kepada saya bahwa dia tidak akan menghabiskan uang untuk produk saya dan itu adalah buang-buang waktu. Saya memperlakukannya layaknya seorang kaya raya, dan mengatakan kepadanya bahwa saya ingin juga belajar dari dia bagaimana bisa meraih suksesnya.
Tidak ada dalam hidup Anda yang akan membayar Anda lebih banyak daripada kemampuan Anda untuk memiliki dan mempertahankan sikap yang baik. Orang akan mengingat Anda bukan untuk berapa banyak uang yang Anda hasilkan atau untuk kesuksesan Anda, tetapi untuk bagaimana Anda menangani kehidupan dan membuat orang lain merasakannya.
Sikap dan kemampuan Anda untuk memiliki pengaruh positif pada sikap orang lain tidak hanya akan memengaruhi penjualan Anda, tetapi juga di setiap bidang kehidupan Anda: pernikahan, kelua rga, anak-anak, kesehatan, kekayaan, dan keberuntungan Anda. Sikap yang baik akan memengaruhi kehidupan secara baik pula.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano