1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (252 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: May 22, 2019 - 10:00 PM

3 PENGHANCUR Kemampuan SUKSES

Coba bayangkan, bisakah untuk memperoleh sukses tanpa kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain; baik sukses dalam kehidupan pribadi atau pun profesional Anda.

Satu hal penting untuk sukses adalah, Anda harus tahu bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Anda dapat mengatasi banyak hambatan di jalan menuju kesuksesan, dan yang tidak bisa Anda hindari adalah komunikasi. Ini adalah keterampilan yang harus Anda pelajari.

Penting diketahui, ada 3 Hal Penting, yang dapat menghancurkan kemampuan kita untuk berhasil. Faktanya adalah, kita tidak pernah belajar bagaimana berhubungan atau berkomunikasi dengan orang-orang secara efektif, konstruktif dan kuat. Masalahnya, kita bahkan tidak menyadari bahwa kita bukan komunikator yang baik.

Kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi ini menjadi batu sandungan besar dalam perjalanan menuju kesuksesan; dan bahkan dalam kemampuan kita untuk menemukan kebahagiaan. Pertanyaannya adalah, “Apa, khususnya yang terjadi, yang menghambat pembelajaran kita untuk berhubungan dengan orang lain, dan berkomunikasi?” Jawabannya adalah ada “TIGA JANGAN”, baik yang diucapkan atau pun tidak diucapkan, ketiganya akan sanggup menghancurkan semangat komunikasi kita. Hal ini menjadi “kebenaran” yang memengaruhi bagaimana kita harus tampil di dunia.

Inilah TIGA JANGAN, yang dapat menghancurkan kemampuan meraih kesuksesan:

1. Jangan Bicara

Bayangkan Anda berusia 8 atau 10 tahun dan ayah Anda pulang kerja setelah seharian bekerja di kantor. Di benak Anda saat itu punya pertanyaan, yang ingin Anda tanyakan langsung ke ayah Anda. Anda mulai mengatur pertanyaan Anda, ketika ayah Anda melihat ke Anda dan membentak, “Jangan bicara padaku sekarang!”

Tidak perlu terlalu banyak upaya bagi Anda untuk memercayai bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah menjengkelkan. Akibatnya adalah kehancuran mental, yang membuat Anda tidak berbicara, kecuali seseorang berbicara dengan Anda terlebih dahulu.

Saya pernah memiliki klien, yang ikut pelatihan kominikasi, sering diberi tahu dan selalu diingatkan oleh ayahnya, “Jangan bicara kecuali diajak bicara.” Akhirnya, “jangan bicara” bisa berarti jangan bicara tentang hal-hal penting atau hal terlalu pribadi.

Intinya adalah “Jangan Bicara” akan menghancurkan harapan komunikasi yang efektif. Lain kali Anda mengunjungi orang-orang, teman-teman, atau mengunjungi saudara kandung, lihat apakah Anda dapat mengetahui aturan “jangan bicara”. Saran saya sederhana saja, “Jangan takut untuk mengungkapkan pikiranmu.”

2. Jangan Percaya

Jika Anda hidup di dunia, di mana kebanyakan orang tidak bisa dipercaya, akan sangat sulit untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan orang-orang, terutama orang-orang yang Anda ingin memiliki hubungan kerja.

Selalu ada “orang jahat” di dunia. Mungkin itu bos sombong dari perusahaan besar, atau pemerintah, atau tetangga yang menjengkelkan itu. Dugaan saya adalah ada “orang jahat” di sekitar Anda juga. Dan kita semua tahu, bahwa kita tidak percaya pada orang jahat. Ketika Anda tinggal di rumah selama 18-20 tahun, Anda telah menyimpan di memori pikiran Anda, betapa banyak pembicaraan tentang orang jahat.

Cara lain kita belajar “jangan percaya” adalah melalui janji-janji yang dilanggar. Misalnya, ketika ibu, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek nenek, atau orang lain, yang berjanji untuk meluangkan waktu bersama kita, kemudian sesuatu terjadi dan mereka tidak jadi bersama kita, lalu, kegembiraan kita berubah menjadi kesedihan. Kita dengan cepat belajar “jangan percaya”, karena berdasarkan pengalaman, percaya itu menyakitkan dan tidak pernah berhasil.

3. Jangan Rasakan

Yang ketiga ini seringkali merupakan hasil dari dua lainnya. Jika kita tidak berbicara dan jika kita tidak percaya, maka langkah selanjutnya adalah “jangan merasa.” Ini cenderung merupakan hasil dari keinginan untuk berbicara, ditutup, dan akhirnya mengalami rasa sakit.

Ini adalah hasil dari kepercayaan kita yang dikhianati, dan kita mengalami rasa sakit. Ulangi siklus itu beberapa kali dan kita akhirnya mempelajarinya dengan baik, bahwa jika kita lebih baik “tidak merasakan” dari awal, untuk menghindari rasa sakit. Ketika Anda memikirkan kembali ke rumah saat Anda tumbuh dewasa, Anda mungkin akan mulai melihat satu, dua, atau ketiga “JANGAN” ini ada di rumah Anda.

Apa yang sulit untuk dipahami adalah sebagian besar aturan ini juga merupakan peraturan di rumah orang tua kita. Itu adalah perilaku yang dipelajari. Sayangnya, banyak dari orang tua kita tidak memiliki akses ke artikel seperti di website Portal Bisnis Indonesia ini, atau ke seminar dan pelatihan, di mana mereka dapat melihat dan menghapus aturan-aturan halus tapi mematikan ini.

“Saya telah belajar bahwa orang akan melupakan apa yang Anda katakan, orang akan melupakan apa yang Anda lakukan, tetapi orang tidak akan pernah melupakan bagaimana Anda membuat mereka merasa.” – Maya Angelou

Jadi, lain kali Anda melihat suara kecil di kepala Anda berkata, “jangan bicara”, “jangan percaya”, atau “jangan merasa”, pertanyakan dari mana datangnya itu, dan tanyakan apakah tidak berbicara, tidak percaya atau tidak merasa, itu akan meningkatkan ataukah menghancurkan kemampuan Anda untuk berhasil pada saat itu. Jika itu ternyata menghancurkan, maka Anda harus berbicara, percaya, dan merasakan kekuatan dan peluang saat itu.

Nah Sahabat. Bagaimana dengan “JANGAN” di kehidupan Anda? Apa “JANGAN” yang paling besar menimbulkan masalah dan menghambat perjalanan sukses Anda?

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (252 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.