Sebelumnya, kita sudah membahas secara singkat dan padat mengenai Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama. Hampir tidak mungkin menjalankan bisnis tanpa memantau kinerjanya. Untuk tujuan ini sebagian besar perusahaan sudah memiliki semacam alat pelacakan atau pemantauan. Baik itu dashboard, spreadsheet, aplikasi yang dipesan lebih dahulu atau perangkat lunak online.
Alat-alat tersebut digunakan untuk melacak berbagai fungsi bisnis, seperti volume penjualan atau jumlah pengunjung online. Mereka sangat diperlukan untuk konfirmasi kinerja dan mengumpulkan informasi, untuk membantu membuat keputusan manajemen. Mereka didistribusikan di seluruh organisasi untuk karyawan, guna memantau berbagai kegiatan dan tugas bisnis. Setiap bisnis akan memiliki pendekatan sendiri untuk merancang Dashboard KPI.
Apa sebenarnya Dashboard KPI?
Dasboard KPI (juga dikenal sebagai dasbor data atau dasbor bisnis) melacak kinerja Indikator Utama, data, dan Metrik. Mereka biasanya berisi grafik dan bagan yang menyaring volume besar data, menjadi representasi visual yang mudah dipahami.
Dashboard KPI telah menjadi elemen standar dari laporan manajemen. KPI tidak boleh digunakan secara terpisah. KPI harus dikelompokkan bersama untuk membuat dasboard. Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran bisnis. Ini memberikan bukti keberhasilan, atau kegagalan, dari tujuan bisnis. Dashboard KPI merupakan bagian dari paket pelaporan reguler untuk para manajer, yang jika dilakukan dengam benar, maka manajemen menjadi jauh lebih efektif.
Kebanyakan dashboard biasanya merupakan produk dari proses berkepanjangan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. KPI ditambahkan di sini untuk departemen penjualan, dan mungkin metrik tambahan juga ditambahkan di sana untuk pemasaran – dan semua jenis KPI lainnya ditambahkan ke sebuah dashboard untuk mengukur kinerja lainnya. Akibatnya, kesimpangsiuran dashboard ini membuatnya jarang berhasil memaksimalkan potensi kinerjanya.
Segala sesuatu dalam bisnis Anda dapat diukur, karena jika Anda tidak dapat mengukur, Anda tidak dapat meningkat. Metrik KPI bertindak seperti pengukur dan membantu Anda fokus untuk mencapai tujuan Anda. Dashboard KPI dirancang untuk membantu Anda mempelajari dasar-dasar metrik, dan menemukan contoh yang dapat Anda terapkan pada pekerjaan Anda sendiri.
Di bawah ini adalah contoh beberapa metrik KPI paling populer untuk tim dan eksekutif Anda. Metrik KPI ini membantu tim melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka untuk berfokus pada metrik utama:
- Dashboard KPI untuk Penjualan
- Dashboard KPI untuk Pemasaran
- Dashboard KPI untuk Manajemen Keuangan
- Dashboard KPI untuk Memulai Bisnis
- Dashboard KPI untuk Rantai Pasokan
- Dashboard KPI untuk Gudang
- Dashboard KPI untuk Piutang
- Dashboard KPI untuk SDM
- Dashboard KPI untuk Analisis Kinerja
- Dashboard KPI untuk Operasional
Ada 7 Hal Penting untuk membantu Anda menghindari jebakan paling umum saat membuat Dashboard KPI. Manfaatkan ini jika Anda ingin menghidupkan kembali upaya pelacakan kinerja Anda.
Berikut ini adalah 7 Hal Penting Dashboard KPI:
1. Pilih KPI Anda dengan bijak
Banyak Dashboard KPI gagal memenuhi potensi mereka karena fokus pada KPI yang salah atau bahkan ketinggalan jaman. Ketika dulu pertama kali KPI ini pernah memberikan informasi manajemen berharga, dan sekarang tidak aktif, sehingga jika tidak diperbarui, itu akan menyediakan informasi yang berantakan dan menyesatkan.
Kesalahan ini umum bagi mereka yang baru menggunakan dashboard untuk mengukur segalanya, maunya setiap hal bisa diukur hanya dengan satu macam dashboard. Ini tidak boleh terjadi, mengukur terlalu banyak hanya akan menambah kebingungan. Karena Anda tidak dapat mengelola apa yang tidak dapat Anda ukur dengan benar, bukan?
Dashboard harus sederhana. Selektif saat membuat KPI Anda, pilih KPI yang selaras dengan sasaran atau tujuan bisnis. Selalu lebih baik untuk memulai dengan beberapa dan kemudian tumbuh secara selektif. Memastikan bahwa setiap KPI dapat ditindaklanjuti, karena itu dapat mempengaruhi kinerja. Juga patut menyelidiki metodologi S.M.A.R.T dan S.M.A.R.T.E.R untuk memilih dan melacak Indikator Kinerja Utama Anda.
2. Tentukan dan Menginspirasi audiens Anda
Setiap dashboard harus memiliki audiens yang pasti. Ini mungkin individu tertentu yang membutuhkan data pada dashboard operasional, untuk membantu melakukan tugas sehari-hari. Atau seorang manajer yang membutuhkan detail untuk membuat keputusan yang tepat, dan mungkin eksekutif senior yang membutuhkan dashboard strategis, untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja dan kemajuan menuju tujuan bisnis. Siapa pun audiens Anda, selalu patut diingat bahwa dashboard juga dapat memainkan peran besar dalam motivasi dan inspirasi, selain untuk melacak kinerja karyawan.
Dalam mendefinisikan audiens, penting untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
– Untuk siapa dashboard ini?
– Informasi apa yang mereka butuhkan?
– Apa cara terbaik untuk menampilkan informasi ini?
Mendapatkan dukungan dari audiens yang dituju pada tahap perencanaan, ini juga merupakan cara yang bagus untuk memastikan bahwa dashboard diadopsi ke dalam praktik kerja mereka.
3. Buat Dashboard sesuai kinerja yang dibutuhkan
Cobalah untuk tidak membatasi diri Anda sendiri, jarang ada bisnis yang dapat beroperasi pada satu dashboard. Tidak ada yang akan merusak dashboard, selain kekacauan membingungkan yang kelebihan beban, di mana semua orang menelusuri hamparan bagan dan grafik untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Lebih baik untuk mengelompokkan dashboard Anda berdasarkan jenis kinerja. Misalnya, Dashboard Pemasaran dapat berisi elemen media sosial, SEO, dan iklan, mungkin jauh lebih efisien dibandingkan dengan dashboard yang dirancang khusus hanya untuk melacak kinerja SEO.
4. Bagikan Dashboard KPI Anda
Anda telah menghabiskan waktu membuat dashboard yang sempurna, tampak hebat, penuh wawasan yang indah dan menawarkan informasi penting bagi bisnis untuk menyelesaikan pekerjaan. Tapi itu terkunci – sepenuhnya aman di balik segudang kata sandi, pada laptop satu orang, hanya untuk dilihat oleh orang yang sama. Akibatnya, informasi hanya diterjemahkan dan disajikan oleh satu pihak, tidak ada kesempatan bagi orang lain untuk memeriksa data, atau untuk memberikan umpan balik pada dashboard, hanya ada satu titik interpretasi data, dan ini berpotensi merusak.
Biarkan Dashboard KPI Anda terbuka untuk selurih tim Anda. Jelas, mereka masih dapat aman bagi semua orang kecuali dunia luar, tetapi berbagi informasi bisnis dengan karyawan jauh lebih besar manfaatnya, daripada risiko informasi tersebut digunakan secara negatif. Jadi, bagikan, tidak ada yang bisa membuat seluruh tim, departemen atau perusahaan fokus pada satu tujuan, kecuali jika mereka melihat kemajuan menuju tujuan itu.
5. Buat data Anda mengalir secara alami
Kebanyakan dashboard adalah aliran data yang saling berhubungan dari banyak sumber, yang digabungkan untuk memberikan pandangan logis tentang kinerja. Sama seperti sebuah buku yang terdiri dari bahan latar belakang sumber daya, dan ditempatkan dalam bab-bab untuk diikuti pembaca.
Pertimbangkan untuk membuat ‘peta’ yang merinci aliran informasi, sehingga pengguna dapat membaca dan menghubungkan grafik dan bagan, dalam urutan logis sehingga segala sesuatunya dapat diukur.
6. Sederhanakan desain dashboard
Dasboard adalah alat yang sangat fleksibel. Mereka pada dasarnya adalah kanvas kosong yang menunggu untuk diisi dengan banyak grafik, laporan, dan widget yang luar biasa. Tapi di sinilah masalahnya. Sebagian besar dari kita suka percaya pada bakat artistik kita untuk akhirnya diakui sebagai jenius kreatif kita – betapa pun benarnya fantastik ini – dalam hal ini, desain dasboard bukanlah tempat untuk membuktikan keindahan pewarnaan.
Bentuk desain dashboard harus benar-benar mengikuti fungsi, kesederhanaan baik dalam tata letak dan skema warna adalah kunci untuk menghasilkan dashboard yang efektif, menerjemahkan data dengan jelas ke dalam visual yang dapat langsung dipahami.
Gunakan palet warna sederhana, gunakan warna secara konsisten di sepanjang dasboard untuk setiap seri bagan. Cobalah untuk membatasi kompleksitas dengan mendefinisikan satu pesan, dan jangan terlalu banyak kerumunan grafik, atau widget ke dalam satu dashboard. Tawarkan deskripsi grafik yang jelas, dan jika perlu penjelasan tentang bagaimana data telah dikumpulkan. Ini sangat membantu orang lain mempercayai dan menggunakan data yang sesuai.
Beberapa tips singkat tentang desain Dasboard KPI:
-
- Jangan buat dashboard satu ukuran untuk semua.
- Tambahkan nilai perbandingan sedapat mungkin.
- Pertimbangkan dengan seksama orientasi dan pengaturan visualisasi.
- Hindari diagram lingkaran.
- Batasi penggunaan warna Anda.
Bagan dan pemilihan grafik juga merupakan bagian mendasar dari proses desain, tentang bagaimana dan kapan harus menggunakan grafik batang, kolom, maupun garis.
7. Jadwalkan dan rencanakan perbaikan dashboard
Bagian paling penting dari desain dashboard adalah bagaimana pemeliharaan dan penyempurnaan yang sedang berlangsung akan bekerja. Sayangnya, sebagian besar dasboard dibuat, dan kemudian dilupakan. Selanjutnya, saat grafik menjadi tidak relevan ketika bisnis bergerak, mereka perlahan-lahan kehilangan kemampuannya untuk menjadi alat pemantauan kinerja yang efektif.
Dashboard KPI seperti alat bisnis lainnya, perlu perhatian rutin untuk menentukan relevansi grafik dan bagan dengan tujuan bisnis. Biasanya, tinjauan ini harus dilakukan setiap saat ada perubahan signifikan pada bisnis, misalnya, lini produk baru, akuisisi, atau bahkan perubahan arah bIsnisnya. Selain itu, dasboard juga harus ditinjau secara berkala, secara triwulanan, semesteran, atau pun dua tahunan.
Umpan balik dari semua pemangku kepentingan yang kritis dalam proses ini, memastikan bahwa masing-masing masih memiliki informasi relevan yang berkaitan dengan kebutuhan mereka, bersama dengan pemfokusan ulang atau optimalisasi grafik yang ada.
Membuat Dashboard KPI bisa menjadi proses yang bermanfaat. Akhirnya, melihat dalam visual yang mudah dipahami, kemajuan dan inisiatif yang memberikan banyak kepuasan, dan tidak mudah untuk terjebak dalam angka-angka, terbawa dengan grafik dan mencoba untuk mengukur semuanya.
Dashboard KPI harus memperhitungkan elemen manusia, di atas segalanya. Teknologi memang hebat, tetapi harus dilakukan untuk mengatasi tantangan manusia.
Investasikan waktu Anda untuk mengumpulkan umpan balik dan mendorong percakapan tentang KPI Anda, sehingga akan menghasilkan dashboard yang lebih baik, yang akan digunakan.
Demikianlah, 7 Hal Penting ini akan membantu Anda mendapatkan Dashboard KPI yang hebat dan bermanfaat. Dashboard KPI ini membantu bisnis dalam menyediakan konteks, fokus pada gambaran yang lebih besar, dan memastikan proses operasional yang lancar.
Salam Luar Biasa Prima!