Pernahkah Anda merasa gelisah bahwa Anda tidak mengacaukan pekerjaan, tetapi fokus Anda goyah. Anda berjuang untuk mendapatkan motivasi. Anda bahkan bertanya-tanya, mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan. Rasa lapar ilmu, haus peluang, gairah, dan kegembiraan, tidak dapat ditemukan di mana pun.
Jika dibiarkan, Anda dapat melupakan tujuan dan aspirasi Anda, Jalan menuju sukses masih panjang. Terkadang kita terjebak di gigi dua; ibarat Anda mengendarai mobil, Anda tahu itu bukan cara terbaik untuk bergerak maju. Ini terjadi ketika kita merasa terlalu nyaman.
Ingat hari pertama saat Anda baru memulai usaha, atau ketika awal di tempat kerja? Anda sangat ingin membuktikan diri, haus akan peluang, dan menyerap semua yang bisa dipelajari.
Kita mulai berpikir, “Saya mengerti. Lagi pula hal ini tidak terlalu sulit.” Dan akhirnya kita bersantai. Inilah saatnya rasa puas diri muncul. Untuk mencapai tingkat kesuksesan berikutnya, Anda seyogyanya harus cukup ironis, menyiapkan diri untuk gagal.
“Ada banyak rintangan di jalan Anda. Jangan biarkan diri Anda menjadi salah satu dari mereka.” – Ralph Marston
Ketika apa yang sangat Anda sukai, apa yang Anda bisa menjadi terbaik, dan apa yang mendorong mesin ekonomi Anda, itu bersatu, maka tidak hanya pekerjaan Anda bergerak menuju kebesaran, tetapi juga kehidupan Anda. Karena, pada akhirnya, tidak mungkin memiliki kehidupan hebat kecuali kehidupan yang bermakna. Dan sangat sulit untuk memiliki kehidupan yang bermakna, tanpa pekerjaan yang berarti.
Kemudian, Anda mungkin mendapatkan ketenangan langka, yang berasal dari mengetahui bahwa Anda telah memiliki andil dalam menciptakan sesuatu keunggulan intrinsik, yang memberikan kontribusi. Memang, Anda bahkan mungkin mendapatkan kepuasan yang paling dalam: mengetahui bahwa waktu singkat Anda di bumi ini telah dihabiskan dengan baik, dan itu penting.
“Kebesaran bukanlah fungsi dari keadaan. Kebesaran, ternyata, sebagian besar merupakan masalah pilihan sadar, dan disiplin.” – Jim Collins
Menyalakan Api Semangat Anda
Banyak orang, tanpa disadari menyabotase kesuksesan mereka. Penundaan, keraguan diri, dan kesenangan adalah beberapa penyebab utamanya. Ini ada hal berbeda. Yaitu dengan sengaja menempatkan diri Anda pada posisi, yang ada kemungkinan besar akan gagal, dapat berdampak positif pada fokus dan motivasi Anda.
Ini seperti menyalakan api semangat Anda. Ini bukan untuk menjadi lemah hati, atau pun lemah pikiran. Kemungkinan ada kegagalan yang lebih tinggi, memberi tekanan pada kinerja kita. Kita merasakan panas, mencium bau yang terbakar, dan naluri alami kita akan membuat kita sigap bergerak.
Ada ilmu bagus di balik ini. Dalam sebuah penelitian penting sejak tahun 1908, psikolog Robert Yerkes dan John Dodson, mengembangkan model berbentuk U Terbalik. Ini menunjukkan bahwa ketika tekanan meningkat pada tahap awal, kinerja individu tidak turun, tetapi justru meningkat. Maknanya adalah tekanan diperlukan jika Anda ingin sukses. Jadi, mendorong diri sendiri secara ekstrem menciptakan banyak tekanan, dan banyak kegembiraan, dan yang lebih penting, itu mengarahkan Anda mencapai kesuksesan yang Anda inginkan.
Meningkat di atas semuanya
“Para pemimpin hebat, tidak pernah ingin menjadi pahlawan yang lebih besar dari kehidupan. Mereka tidak pernah bercita-cita untuk diletakkan di atas alas atau menjadi ikon yang tidak terjangkau. Mereka tampaknya adalah orang-orang biasa, yang diam-diam menghasilkan hasil luar biasa.” – Jim Collins
Tekanan dari kemungkinan kegagalan dapat meningkatkan kinerja. Banyak kreatif profesional mengakui, bahwa mereka melakukan pekerjaan terbaik, ketika mereka mendekati tenggat waktu yang berbahaya. Ketika kemungkinan melewatkan tenggat waktu menjadi sangat nyata, mereka dapat meningkatkan motivasi dan fokus mereka. Sehingga terjadi peningkatan produktivitas mereka, dan menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana jika tidak dapat mengatasi tekanan? Psikolog telah menunjukkan bahwa pendekatan mental kita terhadap tekananlah yang menentukan seberapa baik kita mengatasinya.
Ketika kita mengambil pendekatan mental positif, kita melihat tekanan sebagai tantangan. Pikiran dan tubuh kita merespons dengan cara meningkatkan kinerja kita; tetap mengendalikan pikiran dan emosi kita, mempertajam fokus, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Tetapi jika mempersepsikan tekanan secara negatif, itu menjadi ancaman yang dapat melumpuhkan pikiran dan kemampuan kita. Kepercayaan diri akan menurun dan kinerja juga menurun. Bagaimana kita memilih untuk merasakan tekanan, dapat memutuskan apakah kita naik di atasnya, atau runtuh di bawahnya.
“Kesulitan sering mempersiapkan orang biasa untuk takdir yang luar biasa.” – C.S. Lewis
Bagaimana dapat menghadapi tekanan dari tantangan?
1. Akui jika Anda tidak buruk atau hebat dalam apa yang Anda lakukan.
2. Buat atau hadapi tantangan sulit yang akan meningkatkan tekanan untuk tampil/berproduksi.
3. Mengadopsi pola pikir positif terhadap tantangan.
4. Waspadai tekanannya, tetapi fokuslah untuk memenuhi tantangan.
5. Catat apa yang Anda pelajari dari pengalaman.
Menggunakan potensi kegagalan sebagai alat motivasi, bukan untuk semua orang. Bagi sebagian orang, itu bisa menjadi pukulan yang kuat menyentak diri mereka dari inersia dan kepasifan. Keyakinan yang diperoleh dari berhasil atau gagal melawan peluang, itu dapat membawa lebih banyak kesuksesan di masa depan.
Nah Sahabat. Bagaimana Anda menanggapi tekanan dan bagaimana cara kerjanya itu untuk Anda? Karena, pada akhirnya, tidak mungkin memiliki kehidupan hebat, kecuali kehidupan yang bermakna. Dan sangat sulit untuk memiliki kehidupan yang bermakna tanpa pekerjaan yang berarti.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano