Pengusaha mendirikan bisnis karena sejumlah alasan berbeda. Alasan paling umum termasuk dalam tiga kategori: finansial, non finansial, dan sosial/komunitas.
Jika Anda bertanya kepada sebagian besar pengusaha, apa yang ingin mereka dapatkan dari bisnisnya, secara naluriah akan menyebutkan sesuatu yang finansial. Motif finansial ini berhubungan dengan gengsi pengusaha, baik sebagai pendapatan pribadi maupun keuntungan bisnis. Misalnya; “Saya ingin menghasilkan Rp.100 Milyar pada ulang tahun saya ke-30.” “Saya akan beli rumah besar dan mewah, pada 5 tahun mendatang.” Dan hal-hal lainnya, yang bersifat finansial.
Sebagian besar dari kita tumbuh dengan mendengar cerita tentang Milyarder, yang punya perusahaan sendiri, sehingga uang sering kali menjadi tujuan alami kita, ketika ditanya tentang definisi kesuksesan. Sebenarnya ada banyak hal lain dalam kehidupan.
Ketika seorang pemilik bisnis berbicara tentang uang sebagai tujuan, mereka jarang mempertimbangkan pengorbanan untuk mencapainya dalam hidup mereka. Jika mencapai tujuan akhir keuangan, membuat hubungan dengan orang-orang yang Anda cintai menjadi jauh bahkan rusak, karena Anda tidak memiliki cukup waktu untuk dihabiskan bersama mereka, apakah itu benar-benar sepadan?
Faktanya adalah, ada kehidupan yang lebih dari sekedar uang. Banyak pemilik bisnis melupakan fakta, bahwa ada bidang kebutuhan lain, yang menentukan kesuksesan dalam hidup, bukan hanya bisnis. Anda harus memahami area ini, dan Anda dapat menetapkan tujuan yang melampaui tujuan keuntungan finansial. Bagaimana pun, ini adalah hidup Anda, yang seharusnya membahagiakan Anda dan orang-orang yang Anda cintai.
Kapan Anda Merasa Cukup?
Ya, menghasilkan uang itu penting. Bisnis Anda perlu menghasilkan pendapatan cukup, sehingga uang tidak mendikte pilihan Anda dalam hidup. Tanyakan pada diri Anda, apa yang akan menjadi mungkin, setelah bisnis Anda berhasil sampai pada titik di mana uang tidak membatasi pilihan hidup Anda.
Caranya di sini adalah mencapai keseimbangan tepat, antara kemandirian finansial dan memiliki hubungan sehat dengan aspek lain dari kehidupan Anda. Temukan cara untuk membuat keseimbangan ini bekerja untuk Anda, sehingga Anda tahu kapan bekerja cukup keras, dan kapan rileks bersama orang-orang yang Anda cintai.
“Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda menyukai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.” – Albert Schweitzer
Menghasilkan Rp.100 Milyar, mungkin hebat, namun hasil Rp.1 Milyar pun, bagus, jika Anda merasa hebat secara mental, fisik, spiritual, dan emosional. Itulah Empat Faktor NON FINANSIAL untuk Mengukur Kesuksesan Anda sebagai Pengusaha.
1. Kesehatan Mental
Anda bukan apa-apa tanpa kesehatan mental Anda. Tentu, dalam masyarakat saat ini, stres, kecemasan, dan depresi merajalela, terutama di benak pemilik bisnis. Keputusan dibuat setiap hari, dapst membawa beban luar biasa. Mata pencaharian keluarga pun menjadi taruhannya.
Jika bisnis Anda menjadi atau sudah sukses, pikirkan bagaimana hal itu dapat memuaskan kesehatan mental Anda. Apakah Anda dapat bersantai setelah hari yang panjang dan berat? Bisakah Anda mendetoks stres bisnis, pada saat makan malam bersama keluarga Anda?
Pertanyaan lebih mendalam mungkin muncul, jika Anda menjadi begitu sukses, sehingga Anda tidak perlu hadir dalam aktivitas harian bisnis Anda. Misalnya, bagaimana Anda terus memperoleh pengetahuan? Ritual dan perilaku harian seperti apa yang Anda ikuti?
Pertahankan kesehatan mental sekarang, beri bisnis Anda peluang optimal untuk berhasil, dan izinkan diri Anda memiliki kebebasan ruang mental untuk mencapai tujuan Anda.
2. Kesehatan Fisik
Faktor kehidupan lain yang menakjubkan untuk dinikmati ketika bisnis Anda menjadi sukses, adalah kenyataan bahwa makanan siap saji, beragam minuman, dan camilan dapat menjadi aktivitas rutin di restoran bintang lima, bahkan di ruang tamu kantor Anda.
Menjalankan bisnis sukses juga harus berarti Anda memiliki waktu untuk makan dengan benar, berolahraga, dan tidur nyenyak. Itu bisa jadi tampak tidak mungkin pada hari-hari awal bisnis, ketika Anda masih mencari cara untuk menyeimbangkan waktu Anda sambil mengembangkan basis pelanggan.
“Sukses bukan hanya uang di bank, tetapi hati yang puas dan ketenangan pikiran.” – Sarah Breathnach
3. Spiritualitas
Pengusaha seringkali adalah pemikir abstrak, artinya berpikir dalam kerangka gambaran besar, yang dengan mudah diterjemahkan ke dalam sifat spiritual. Sebagian besar kita merasakan kebutuhan atau setidaknya keinginan untuk terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Setelah bisnis Anda sukses, bagaimana pengaruhnya terhadap spiritualitas Anda? Apakah Anda memiliki lebih banyak waktu untuk melihat ke dalam diri sendiri, dan berpikir lebih dalam tentang tujuan hidup Anda? Apakah Anda dapat bermeditasi dan/atau berdoa sesering yang Anda mau? Apakah Anda dapat mematikan dunia luar untuk sementara, dan memanfaatkan spiritualitas Anda?
Sisi spiritual yang sehat dapat menjadi produk sampingan luar biasa dari bisnis sukses. Setelah berdiri, berjalan dan Anda memiliki basis pelanggan yang mapan, pastikan untuk mendedikasikan, bahkan hanya lima belas menit per hari untuk memenuhi kebutuhan spiritual Anda, dan Anda akan menemukan tingkat pemenuhan mendalam dalam hidup, yang tidak dapat dipenuhi oleh status keuangan apa pun.
4. Kebutuhan Emosional
Sebagian besar menjalankan bisnis sukses adalah memiliki ketahanan emosional dan mampu bertahan terhadap banyaknya pukulan. Apa yang menjadi mungkin bagi Anda secara emosional, ketika bisnis Anda menciptakan kehidupan yang Anda inginkan?
Jika menemukan orang istimewa untuk berbagi hidup luar biasa adalah penting bagi Anda, pastikan Anda mendedikasikan jumlah waktu yang tepat, untuk menemukan dan memelihara hubungan itu. Luangkan waktu yang diperlukan bisnis Anda untuk memenuhi kebutuhan finansialnya, dan selalu siapkan energi cukup untuk menikmati hidup bersama orang yang spesial.
Nah Sahabat. Bagaimana mengukur kesuksesan itu menurut Anda?
Salam Luar Biasa Pruma!
Wuryanano