Perubahan ekonomi mungkin bukan hal baru, dan meningkatnya pembicaraan tentang resesi dapat membuat para pemimpin yang paling tangguh sekali pun berada dalam kelesuan. Namun Winston Churchill pernah memberikan nasihat agar jangan pernah membiarkan krisis sia-sia, dan mendorong kita untuk berlayar mencari peluang baru.
Resesi atau tidak, banyak pengusaha menjalani hidup dengan memecahkan masalah dan berusaha untuk tetap bertahan, dan sering kali dengan kemauan mengarahkan bisnisnya kembali ke jalur yang benar. Mereka punya cara menemukan penarik nyata untuk mendorong perusahaan maju selama masa-masa sulit.
Kasus untuk Sistem
Penulis ‘The E-Myth’, Michael E. Gerber mengatakan bahwa bisnis yang gagal selama krisis pandemi Covid-19, akan tetap tenggelam. Katanya, “Tragedi bagi mereka bukanlah pandemi, melainkan kurangnya pemahaman tentang apa itu bisnis, bagaimana seseorang harus bekerja agar dapat tumbuh secara efektif.”
Seperti perahu layar dan awaknya, bagaimana seseorang harus bekerja menggunakan sistem. Tanpa sistem seperti navigasi, pengaturan layar, dan lainnya, kapal akan terjebak dalam posisi netral, tanpa angin di layarnya, atau kapal bisa terbalik dan lebih buruk lagi, bisa tenggelam. Begitu juga dengan bisnis.
Dari pengamatan di negara Inggris (sebenarnya juga di Indonesia), 60% bisnis kecil Inggris tenggelam dalam tiga tahun pertama. Alasannya termasuk kalah bersaing, memiliki bakat yang salah, dan kelelahan. Sistem dapat memecahkan masalah ini, dan berperan aktif dalam memanfaatkan energi yang mendorong kemajuan perusahaan.
Apa itu Sistem Bisnis?
Sistem Bisnis hanyalah proses, terdiri dari prosedur terperinci yang dapat ditiru oleh pemilik bisnis untuk hasil yang konsisten dan terukur. Yah, memang semestinya sederhana. Sistem ini dapat ada untuk setiap bagian bisnis Anda, mulai dari orang dan pelatihan, hingga penjualan dan pemasaran, serta segala sesuatu di antaranya.
Dalam pelayaran, semua bentuk navigasi, memiliki Sistem Empat Langkah: 1. temukan posisi Anda, 2. menentukan arah, 3. pantau jalannya, dan 4. ulangi. Ini seperti melacak kemajuan Anda menuju target penjualan dan pemasaran. Anda bisa menggunakan KPI.
Mari kita lihat beberapa area bisnis, di mana proses berdampak besar. Berikut adalah 2 Area Teratas untuk SISTEMISASI BISNIS Sukses, yang akan membuat Anda keluar dari permasalahan ‘kapal dan kru’ dan melanjutkan pelayaran.
1. Orang dan Pendidikan
“Sistem menjalankan bisnis dan orang menjalankan sistem,” kata Michael E. Gerber.
Mempekerjakan adalah perhatian yang jelas bagi pemilik bisnis. Jadi, sistemkan proses perekrutan mulai dari yang paling atas. Bahkan mempekerjakan satu orang yang salah, dapat membuat rencana Anda mundur satu tahun, karena rencana Anda juga merupakan sebuah sistem.
Anda dapat membangun sistem untuk membuat proses perekrutan yang dioptimalkan, mengembangkan daftar pekerjaan yang efektif, memastikan Anda mencari di tempat yang tepat, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan banyak lagi.
Selama proses ini, Anda dapat menggunakan alat yang ramah sistem seperti tes profil DISC (Dominance, Influence, Steadiness and Conscientiousness), untuk membantu Anda menyusun tim dengan pemikir yang beragam. Anda dapat mengandalkan instrumen seperti kontrak posisi untuk menjadi sangat jelas dan juga jelas tentang peran orang. Tentu saja, Anda juga dapat mensistemkan orientasi dan pelacakan kinerja, juga pelatihan dan pembelajaran untuk menawarkan peluang pengembangan secara konsisten kepada orang berbakat Anda.
2. Pengujian dan Pengukuran
Bisnis Anda harus berada dalam perjalanan peningkatan berkelanjutan. Bagaimana Anda menavigasi perjalanan itu? Uji dan ukur semua yang Anda bisa, dari rencana hingga anggaran, iklan pekerjaan hingga asal prospek penjualan, tingkat konversi penjualan hingga biaya logistik, dan lainnya.
Mari kita lihat contoh penjualan. Keseluruhan proses mulai dari akuisisi prospek hingga pengasuhan dan konversi harus disistematiskan dan diotomatisasi sebanyak mungkin. Dan tentu saja, karena sebagian besar bersifat digital, Anda tidak hanya dapat menggunakan perangkat lunak tetapi juga alat otomatis.
Menggunakan alat pemasaran email dan alat manajemen hubungan pelanggan (CRM – Customer Relationship Management), dapat membantu Anda membuat proses untuk mendapatkan prospek baru, memeliharanya dari waktu ke waktu, menilainya, dan mencoba mengubahnya menjadi penjualan.
Apa yang saya lihat terlalu sering adalah pengusaha memiliki kebiasaan mengirim pesan pemasaran via email, atau taktik pemasaran spontan tanpa strategi atau proses. Mengingat betapa pentingnya, berapa banyak waktu dan uang yang diinvestasikan, dan potensi nilai prospek yang dikonversi ke bisnis, penting untuk memastikan pesan, iklan, dll. sesuai dengan keseluruhan strategi pemasaran, serta ada rencana dan proses untuk terlibat dan memenuhi syarat prospek yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Di atas itu adalah dua area favorit saya untuk diatur. Dalam hal memasukkan proses penting ini, setiap orang harus memulai dari yang kecil, bukan? Namun, saya sarankan untuk memulai dari yang besar. Maksud saya, bayangkan perusahaan Anda seperti apa nantinya, ketika Anda keluar dari krisis. Bayangkan betapa profesionalnya itu, dan betapa briliannya sistem yang dimilikinya.
Mulailah bertindak dengan profesionalisme sekarang dan bertujuan untuk membawa sistem ke dalam bisnis secepat mungkin. Perjalanan menuju pintu keluar Anda tidak akan pernah mulus. Dan sistem Anda akan selalu mengejar ketinggalan. Itu akan meledakkan bisnis Anda menerjang badai menuju kondisi ekonomi yang optimal. Dan mulai sekarang; seperti kata pepatah, “Waktu dan Pasang tidak menunggu siapa pun!”
Nah Sahabat. Untuk membangun strategi ketahanan bisnis yang efektif, penting untuk memperhitungkan risiko tidak langsung dan langsung. Anda juga perlu mengembangkan rencana darurat yang dapat diterapkan dengan mudah dan efektif oleh perusahaan Anda.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano