Pandemi COVID-19 ini memang bikin pusing seribu keliling, membuat mental tertekan, apalagi itu sangat memengaruhi geliat bisnis kita. Dalam sejarah wabah penyakit, kelihatannya wabah yang benar-benar sangat mengguncangkan peradaban di hampir seluruh dunia, baru pandemi COVID-19 ini, mengguncang bidang kesehatan, sekaligus mengacaukan ekonomi.
Ketika karyawan Anda bekerja bersama dalam jarak dekat setiap hari, siapa pun yang sakit, kemungkinan akan menularkan penyakit itu ke setidaknya beberapa orang lain di kantor, yang kemungkinan besar bisa lebih meluas lagi penularannya. Wabah dengan skala ukuran apa pun, pasti akan memengaruhi bisnis Anda dalam berbagai cara.
Apakah Anda tahu dan punya rencana untuk menghadapi dan mengelolanya saat terjadi wabah? Bisa saja itu flu, keracunan makanan, atau sesuatu yang lebih serius, seperti pandemi coronavirus ini. Bagaimana pun, wabah pasti bisa melemahkan mental dan bisnis kita. Apa yang harus kita lakukan?
Berikut adalah beberapa saran terbaik ketika wabah penyakit memengaruhi bisnis Anda.
1. Buat Rencana
Ketika coronavirus menyebar, semakin banyak bisnis yang menerapkan perlindungan untuk melindungi perusahaan dan karyawan mereka. Tindakan pencegahan utama yang dilakukan banyak pemilik bisnis ini termasuk membuat atau memperbaiki rencana kesiapsiagaan darurat. Jika Anda belum membuat rencana, sekarang saatnya untuk bangkit.
Rencana darurat tidak hanya menguraikan langkah-langkah apa yang akan diambil perusahaan Anda, jika wabah berdampak pada bisnis Anda. Ini juga menjabarkan langkah-langkah apa yang Anda ambil, untuk melindungi karyawan dan bisnis Anda selama terjadi bencana.
Pastikan untuk memasukkan informasi berikut dalam rencana Anda:
-
- Langkah-langkah yang Anda ambil untuk melindungi karyawan.
- Apa yang harus dilakukan jika wabah memengaruhi bisnis Anda.
- Bagaimana karyawan dapat menghubungi Anda jika terjadi keadaan darurat.
- Apa yang akan terjadi pada operasional bisnis jika bisnis Anda terdampak wabah.
2. Nilai Ketergantungan Bisnis Anda
Katakanlah virus bisa mengurangi 20% tenaga kerja Anda selama setidaknya satu hari. Ini jumlah yang kecil, tetapi masih cukup untuk menyebabkan pergolakan serius di seluruh aspek perusahaan. Bagaimana Anda menjaga operasional tetap berjalan? Apakah Anda tutup sampai ancamannya selesai? Atau apakah Anda melakukan outsourcing ke perusahaan lain dan mempekerjakan pekerja temporer? Apakah ada rantai komando untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab ketika manajemen sakit?
Lakukan penilaian terhadap ketergantungan internal dan eksternal Anda – yaitu, siapa dan apa yang diandalkan perusahaan Anda untuk tetap berjalan – sehingga kasus seperti ini tidak begitu mengejutkan Anda.
3. Lihatlah Pasokan dan Permintaan Produk
Pandemi ini bukan satu-satunya jenis wabah yang dapat memengaruhi bisnis Anda. Wabah E. Coli, misalnya, dapat menciptakan segala macam masalah, tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga masalah bagi pelanggan. Jika prosuk makanan tertentu tercemar, itu berdampak pada seluruh rantai pasokan.
Masih ingatkah, wabah E. Coli di Amerka Serikat, bakteri yang mencemari persediaan Selada Romaine, yang semakin meluas dimulai pada awal tahun 2018. Ini sangat memengaruhi pertanian, toko bahan makanan, restoran, dan bisnis lainnya, yang menggunakan Selada Romaine (di Indonesia dikenal sebagai Sawi Putih), sebagai bahan makanan apa pun. Selain itu, wabah itu dipublikasikan dengan sangat baik sehingga permintaan untuk selada romaine terus berkurang, hingga masalah itu dapat diatasi. Alhamdulillah, negara Indonesia tidsk ikut terdampak wabah E. Coli.
Jika suatu produk yang Anda beli, jual, atau tangani secara tiba-tiba menjadi tidak aman untuk digunakan, karena penyakit menular, penting untuk melihat gambaran besar, naik dan turun dari rantai pasokan dan menentukan dengan tepat, apa dampak wabah pada perusahaan Anda, dan juga pelanggan Anda, baik sekarang maupun yang akan datang.
4. Tentukan Rencana Respons Anda
Setelah Anda memiliki pegangan tentang apa yang salah, buatlah rencana darurat untuk membantu Anda terus berfungsi ketika wabah terjadi. Masukkan mitra outsourcing darurat, pelimpahan tanggung jawab jika terjadi kehilangan manajemen sementara, dan informasi kontak darurat yang luas dan terkini.
Jadikan rencana tersebut scalable juga. Bagaimana Anda akan menangani kehilangan 10% dari tenaga kerja Anda? Bagaimana kalau 15%, 20%, 40% atau bahkan jika melampaui 50%? Bagaimana jika kerugian dilokalisasi ke departemen tertentu? Berapa banyak orang yang dapat melakukan lintas departemen, atau dalam perusahaan secara keseluruhan? Keputusan siapakah yang mulai merespons? Ini semua adalah pertanyaan yang perlu Anda jawab ketika mengembangkan rencana Anda.
5. Tetapkan Prosedur Peringatan
Seperti halnya bencana di seluruh perusahaan, komunikasi adalah kuncinya. Karyawan ingin tahu apa yang Anda lakukan untuk membatasi penyebaran penyakit. Jika kantor ditutup, atau sementara dipindahkan selama wabah, Anda harus dapat mengingatkan mereka. Demikian juga, jika ada wabah di atau dekat komunitas Anda, Anda mungkin ingin menjangkau karyawan Anda, untuk mendorong mereka mendapatkan perawatan, pengobatan, atau pun vaksinasi, dan memberi tahu mereka di mana dan bagaimana mereka dapat melakukannya.
Membangun sistem komunikasi darurat di seluruh perusahaan, yang memungkinkan Anda untuk mengirim peringatan dan pemberitahuan ke seluruh tenaga kerja Anda, serta pemegang saham dan orang lain yang terkait langsung dengan perusahaan. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan informasi penting selama, dan setelah wabah, untuk memastikan semua orang mengetahui situasi dan apa yang harus dilakukan. Jika dilakukan dengan benar, ini akan membantu meminimalkan kehilangan produktivitas dan semoga mengurangi efek wabah juga, dengan memberi tahu orang-orang cara tetap aman.
6. Menetapkan Kebijakan Kerja Dari Rumah, Jika Mungkin
Jika Anda tidak memiliki kebijakan atau rencana kerja dari rumah, sekarang adalah waktu terbaik untuk menambahkannya. Dengan adanya wabah coronavirus hampir di setiap negara dunia, membuat bisnis menemukan pengaturan kerja alternatif, agar karyawan tidak datang ke kantor dan menghindari kontak.
Tergantung pada jenis industri dan bisnis Anda, Anda mungkin tidak dapat memberi karyawan fasilitas bekerja dari rumah. Mungkin Anda tidak memiliki atau tidak mampu membeli peralatan tambahan. Atau, mungkin karyawan perlu berinteraksi dengan pelanggan secara langsung sebagai bagian dari posisi mereka (misalnya keperawatan dan bagian medis lainnya).
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menetapkan kebijakan kerja dari rumah. Sertakan hal-hal seperti kelayakan karyawan, prosedur jarak jauh, dan pedoman. Juga sertakan aturan untuk pekerjaan jarak jauh sementara dalam kebijakan Anda.
7. Menginformasikan Manajer Tentang Pembaruan
Tidak ada yang suka dibiarkan begitu saja, terutama ketika sesuatu seperti coronavirus menyerang. Ketika itu datang, untuk melindungi bisnis Anda, Anda harus berkomunikasi dengan manajer Anda dan menjaga mereka tetap dalam informasi up-to-date.
Untuk menjaga bisnis Anda aman selama wabah virus, Anda harus melakukan riset. Periksa setiap hari untuk informasi lebih lanjut tentang wabah ini. Dan, jangan lupa untuk memeriksa berita negara dan berita lokal Anda, untuk detail tentang penyebaran dan peraturan yang berkaitan dengan coronavirus (misalnya larangan pertemuan massal). Sampaikan informasi itu kepada manajer dan penyelia sesegera mungkin. Dengan begitu, mereka dapat mempercepat penanganan situasi di mana bisnis Anda berada.
8. Jaga Informasi Terkini Untuk Karyawan Anda
Sama seperti manajer dan penyelia, Anda benar-benar perlu menjaga agar karyawan Anda selalu mendapat informasi. Untuk mengkomunikasikan berita terkait coronavirus kepada karyawan Anda, Anda dapat mengirim memo atau email atau mengadakan rapat wajib perusahaan (via video chat).
Buat karyawan Anda mendapatkan informasi terbaru sebanyak yang Anda bisa. Coba mengirimkan email atau pesan ke tim Anda, setidaknya sekali sehari untuk mengkomunikasikan coronavirus kepada karyawan dan tindakan pencegahan apa yang perlu diambil untuk menjaga mereka tetap aman.
Mejaga informasi terkini, memungkinkan Anda untuk tetap memposting tentang kebijakan Anda, dan membantu mengurangi kepanikan di tempat kerja. Semakin banyak karyawan Anda tahu, semakin baik.
9. Evaluasi kembali Prosedur Pembersihan Kantor Anda
Seberapa bersih kantor perusahaan Anda? Menurut saya, sekaranglah saatnya Anda memprogram untuk meningkatkan kebersihan kantor Anda. Pikirkan bagaimana Anda dapat meningkatkan prosedur pembersihan kantor perusahaan, untuk melindungi bisnis Anda.
Untuk memastikan kantor perusahaan Anda bersih, pertimbangkan melakukan hal-hal berikut ini:
-
- Tingkatkan kebersihan kantor Anda, dengan menyediakan di tempat kerja; sabun, desinfektan, dan pembersih tangan (hand sanitizer).
- Minta karyawan untuk mendisinfeksi meja mereka setiap hari.
- Meminta karyawan yang sakit, agar tidak datang ke kantor.
- Dorong karyawan untuk lebih sering mencuci tangan.
Menjaga kantor perusahaan Anda lebih bersih, akan memberi ketenangan pikiran karyawan, karena mengetahui bahwa mereka bekerja di lingkungan yang aman. Karyawan juga akan menghargai upaya ekstra Anda untuk memastikan bahwa mereka tetap sehat
Anda tidak pernah tahu kapan wabah penyakit dapat terjadi di tempat kerja atau perusahaan Anda, atau pun di komunitas Anda. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjaga kewaspadaan dan bersiap dengan bijak.
Melindungi bisnis Anda selama pandemi ini juga berarti mempersiapkan bisnis Anda untuk yang terburuk dan membuat karyawan Anda mendapat informasi dengan baik, dan secara mental karyawan merasakan keamanan tetap bekerja di perusahaan Anda.
Salam Luar Biasa Prima!