Kita semua tahu bahwa menjadi orang sukses itu membutuhkan perubahan dalam kebiasaan kita sehari-hari, menumbuhkan beberapa keterampilan unggul dan belajar untuk bertindak serta berperilaku dengan cara tertentu. Dan kebenaran paling mendasar adalah tindakan dan perilaku kita harus selaras sepenuhnya dengan pengaturan pikiran kita. Singkatnya, kita ini bertindak dan berperilaku berdasarkan apa yang sudah ada di dalam pikiran kita. Tindakan dan perilaku kita mencerminkan bagaimana kondisi pikiran kita.
Jadi, dalam hal manajemen diri pribadi di sepanjang rutinitas harian Anda, untuk menghasilkan keuntungan secara langsung, Anda tidak dapat sepenuhnya bergantung pada hal itu, selama Anda tidak mengatur pikiran Anda dengan tepat. Itulah yang dimaksud dengan kekuatan pola pikir. Ini adalah seperangkat prinsip inti, yang menentukan bagaimana Anda bertindak dan berperilaku, berjuang untuk menemukan tempat tepat bagi diri Anda di dunia.
Memasuki era New Normal setelah pandemi ini, beberapa dari situasi dan kondisinya mungkin dapat sangat merusak khususnya kesehatan dan ekonomi. Tetapi beberapa hal dapat menciptakan lingkungan mental kondusif, yang kuat bagi Anda untuk mencapai tujuan-tujuan lama Anda.
Berikut adalah 5 pola pikir paling berpengaruh, yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses:
1. Apa pun yang terjadi, saya akan baik-baik saja
Berapa kali kita membuat visualisasi mental yang buruk tentang diri kita, yang gagal karena situasi dan kondisinya tidak mendukung, sebelum kita harus mengambil langkah penting? Apakah itu presentasi meyakinkan yang harus Anda buat di depan kilen atau atasan Anda, atau adanya pandemi COVID-19 dalam.waktu lama yang mengacaukan segalanya? Terlepas dari itu semua, sebenarnya diri kitalah yang cenderung membayangkan hal-hal negatif untuk mengacaukan segalanya.
Itu memberi lebih banyak tekanan batin dan ketakutan pada diri kita sendiri, lebih dari yang bisa kita bayangkan, akibat membayangkan hasil negatif. Yang benar adalah Anda tidak boleh melakukannya lagi. Tidak pernah lagi membayangkan hasil negatif. Kita semua tahu bahwa apa pun yang akan terjadi, pada akhirnya, kita akan hidup dengan akibatnya, tak mungkin terhindar darinya, dan tetap melewatinya, ibarat bus sekolah yang penuh dengan anak-anak menjerit, berteriak-teriak di jalan raya, dan kita tak mungkin membuat diam semua anak. Selain itu, perlu dipahami bahwa hasil negatif juga merupakan hasil.
Maksud saya, bagaimana lagi Anda bisa belajar tentang cara menangani beberapa situasi dan kondisi, kecuali dari kesalahan yang Anda buat? Mengapa Anda gagal dalam presentasi, dan sekarang Anda sudah tahu persis bahwa apa yang Anda lakukan salah, dan Anda tidak akan pernah melakukan kesalahan serupa itu lagi.
Dan bagaimana dengan pandemi COVID-19? Setidaknya Anda sekarang tahu bahwa Anda tetap harus bertahan hidup dan bijak dalam menyikapi dampak pandemi, hidup lebih menjaga kesehatan, berpikir lebih kreatif dalam memperoleh penghasilan untuk menjalani kehidupan Anda, menjadi lebih akrab dengan keluarga Anda, dan pola pikir Anda akan jauh lebih baik untuk kehidupan di tahun-tahun selanjutnya.
2. Saya selangkah lebih dekat
Apakah Anda memiliki keinginan untuk menjadi hebat / terkenal / kaya / sukses? Membayangkan diri berada di puncak gunung sukses, jelas membuat kita bahagia. Tapi kemudian, kehidupan melakukan hal terbaik untuk menempatkan Anda kembali di tempat Anda, cukup berada di bagian bawah atau di lereng gunung.
Reaksi alami kita adalah merengek mengeluh tentang perjuangan dan masa-masa sulit yang harus kita lalui untuk mencapai puncak. Anda hanya akan menyerah, jika Anda berkonsentrasi pada kekerasan perjuangan sehari-hari yang Anda temui untuk mencapai puncak. Anda akan menjadi terlalu lelah untuk membayangkan diri Anda bisa berhasil mencapai puncak, dan menerima penghargaan.
Kuncinya adalah mengubah persepsi proses. Jika prosesnya terlalu sulit bagi Anda, itu tetap tidak akan menjadi lebih baik, kecuali Anda mau belajar untuk menikmatinya. Buatlah tujuan Anda, dan pecahlah tujuan Anda menjadi beberapa tujuan kecil. Tetapkan langkah pencapaian tujuan yang lebih kecil, dan periksa secara mental begitu Anda berhasil mencapainya. Bagaimana suasana mental Anda? Ini akan memungkinkan Anda untuk melalui segala sesuatu dengan lebih mudah, secara bertahap, hingga berhasil mencapai puncak.
“Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.” – Lao Tzu
3. Lakukan apa yang penting
Perdebatan diri yang tak pernah berakhir, yang ada di kepala kita adalah: Apa tujuan hidupku? Siapa saya? Untuk apa saya akan diingat? Yah. Kita sengaja mempertanyakan diri sendiri dengan hal-hal yang tidak mudah dijawab. Ini akan menyeret diri kita ke dalam spekulasi filosofis abadi, sebab itu, cobalah buat segala sesuatu ke dalam istilah yang lebih sederhana.
Kita adalah manusia. Manusia melakukan sesuatu hal. Beberapa hal memang diperlukan; sebagian tidak. Beberapa hal itu penting; beberapa tidak. Hal-hal apa dalam hidup saya yang penting? Apakah saya cukup memfokuskan upaya dan perhatian pada hal-hal penting ini, atau saya membuang-buang waktu berharga saya untuk kebiasaan tak penting saya? Biarkan diri Anda menentukan apa sebenarnya kehidupan riil yang harus Anda bangun, daripada hanya mencari tujuan abstrak.
4. Siapa yang peduli?
Sebagai makhluk sosial, kita cenderung menghabiskan banyak upaya dalam membangun reputasi. Apa yang akan mereka pikirkan tentang potongan rambut baru atau tampilan saya? Apa yang harus saya katakan agar tidak terlihat canggung? Yah benar. Kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengkhawatirkan gambaran publik, daripada benar-benar mengkhawatirkan karakter dan kepribadian kita.
Ingat, pola pikir nomor satu; Apa pun yang terjadi, saya akan baik-baik saja. Jadi, mengapa repot-repot dengan pendapat orang lain, bertingkah seolah Anda hanya ingin bertindak berdasarkan pendapat orang lain. Masukkan lebih banyak risiko ke dalam kebiasaan harian Anda, ke dalam komunikasi Anda dengan orang lain. Jangan takut menceritakan lelucon lama bahwa Anda takut untuk jatuh atau takut kecoa. Bangun kepribadian Anda sendiri, dan lakukan kerja keras untuk mendukungnya, lalu Anda akan melihat bagaimana reputasi Anda terbentuk di sekitarnya.
“Karakter seperti pohon, dan reputasi seperti bayangan. Bayangan adalah apa yang kita pikirkan; dan pohon itu yang asli.” – Abraham Lincoln
5. Buat impian jelas
Apakah Anda ingat impian masa kecil Anda ingin menjadi astronot, insinyur atau dokter? Kemana perginya? Berapa kali dalam hidup ini, kita telah menolak impian dan ambisi kita, karena kita tidak bisa mengidentifikasikannya secara realistis? Sekarang waktunya untuk perubahan! Mulai lagi dari awal, bayangkan skenario hidup terbaik untuk diri Anda sendiri dalam 5, 10, 20 tahun lagi. Tuliskan itu!
Sekarang coba gandakan. Tetapkan tujuan yang saat ini tidak mungkin, dan bermimpilah menjadi satu langkah lebih tinggi dari puncak gunung. Biarkan tujuan ini mengarahkan Anda pada tangga karier Anda atau pengembangan bisnis Anda. Hanya tujuan yang sangat tinggi, seakan tidak dapat dibayangkan, yang dapat memotivasi Anda untuk melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya, untuk mencapai tujuan Anda.
Pola pikir nomor dua, memberi tahu kita untuk tidak terlalu dalam memvisualisasikan hasilnya, tetapi Anda jangan pernah berhenti berimajinasi untuk tujuan Anda. Anda harus selalu ingat mengapa Anda berada di sini dan ke mana Anda pergi. Buat tujuan Anda dengan target yang saat ini terlihat tidak terjangkau. Arahkan pikiran Anda ke arah ini, dan Anda akan menyadari bahwa menjadi jauh lebih mudah untuk melewati tantangan yang diberikan kehidupan kepada Anda.
Lima prinsip mudah di atas tersebut, tidak akan mengubah kehidupan Anda dalam sekejap. Tetapi, kemampuan mengatur pikiran Anda ke arah yang tepat, dapat menciptakan kondisi positif bagi pertumbuhan pribadi, karier, atau pun bisnis Anda. Itu adalah tahapan langkah penting dalam perjalanan Anda untuk menjadi pribadi sukses.
Nah Sahabat Pola pikir apa yang telah Anda adopsi untuk membantu Anda berhasil dalam kehidupan di era New Normal ini?
Salam Luar Biasa Prima!
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College