Tidak ada seorang pun, yang memulai bisnis dengan keinginan gagal. Namun, itulah yang terjadi pada 8 dari 10 pengusaha, dalam 18 bulan pertama. Namun hal itu berbeda ketika Bisnis Sebagai Gaya Hidup.
Secara sederhana bisnis sebagai gaya hidup adalah bisnis yang diinginkan pemiliknya, dan menjadi gaya hidupnya sehari-hari, bukan menjadi beban hidup. Ini bisa berupa fleksibilitas Anda untuk menikmati hari-hari Anda, pada waktu Anda sendiri atau pun saat Anda menjalankan bisnis Anda. Bisnis sebagai gaya hidup ini juga memiliki beberapa kendala yang harus dicarikan solusinya.
Penyebab nomor satu mengapa bisnis sebagai gaya hidup ini gagal adalah kurangnya upaya dan strategi tepat yang terfokus. Bahkan ada nama untuk ‘kondisi’ semacam ini yang menyebabkan Anda menyimpang dari tujuan awal bisnis Anda; disebut ‘Sindrom Obyek Berkilau’.
Sindrom, adalah istilah untuk keadaan yang dianggap hampir selalu negatif, dan ini paling umum di lingkungan bisnis; karena dengan adanya internet, maka informasi apa pun, dan ide apa pun sangat mudah diperoleh secara cepat. Sehingga, ada kemungkinan besar jika nantinya Anda akan dengan mudah berpaling dari tujuan awal Anda, saat hendak memulai bisnis; karena mudah tergiur dengan informasi menarik yang Anda temukan di dunia maya.
Bagaimana Anda menghentikan diri Anda agar tidak menjadi mangsa ‘sindrom obyek berkilau’, dan menyimpang dari tujuan awal bisnis Anda, sehingga Anda tetap bisa menjadikan bisnis Anda sebagai gaya hidup Anda?
Berikut ada 5 Pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri, berkaitan dengan upaya menjadikan bisnis Anda sebagai gaya hidup Anda:
1. Apa tujuan besar dan keberanian Anda?
Apakah Anda akan naik pesawat dengan mengetahui bahwa pilot Anda tidak memiliki itinerary atau peta yang diperlukan untuk menavigasi pesawat ke tujuannya? Tentu saja tidak. Dan begitu banyak dari kita yang bergoyang, berpindah dari satu jalur ‘berkilau’ ke jalur ‘berkilau’ lainnya. Bahkan banyak yang menerapkan strategi berbeda di setiap hari, tanpa gambaran rinci dan jelas tentang tujuan yang hendak dicapai.
Inilah mengapa penting untuk memiliki ‘tujuan besar, penuh keberanian. Ini adalah tujuan yang biasanya memiliki kerangka waktu 5, 10 atau 15 tahun. Ketika Anda mempertahankan tujuan-tujuan ini, Anda segera memetakan jalur tertentu untuk mencapainya.
Setiap kali Anda berada di persimpangan jalan dan hendak mengambil keputusan, tanyakan pada diri Anda, keputusan mana yang akan lebih menyelaraskan Anda dengan tujuan jangka panjang Anda. Keputusan mana yang akan berperan untuk membantu Anda mencapai tujuan itu? Ini mempersingkat upaya Anda, pada apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapainya. Ingat kata Ray Kroc ini, “Jika Anda bukan pengambil risiko, Anda harus segera keluar dari bisnis.”
2. Tindakan apa yang dapat Anda pengaruhi secara langsung?
Hampir setiap hari ada serbuan alat baru di pasar, untuk membantu kita menganalisis metrik dan statistik bisnis, tingkat keterlibatan, peta pasar, pengoptimalan SEO, dll.
Meskipun ini penting dan tidak diragukan lagi, namun fokus pada metrik dan statistik pada tahap awal bisnis, sering kali akan membuat Anda merasakan kehilangan semangat dan letih. Ini adalah angka-angka yang tidak dapat Anda pengaruhi secara langsung.
Misalnya, lihat target ini: Dapatkan 10.000 pelanggan dalam 3 bulan. Anda tidak dapat memengaruhi ini secara langsung. Namun berikut inilah contoh yang dapat Anda pengaruhi secara langsung:
- Buat daftar petunjuk spesifik yang menarik dan selaras dengan produk Anda.
- Promosikan dan tampilkan satu situs dalam rentang seminggu untuk pengunjung memposting tanggapannya.
- Fokus pada membangun satu platform media sosial, tempat audiens target Anda bertemu dan berkumpul.
- Jalankan promosi atau kampanye iklan berbayar.
Lihat perbedaannya? Dengan berfokus pada tindakan yang dapat Anda pengaruhi secara langsung, Anda tidak akan terikat pada metrik atau pun statistik. Dan menghindari kegalauan Anda.
3. Siapa Mentor Anda?
Apakah Anda menggaruk-garuk kepala sambil berpikir: Bagaimana itu penting? Menurut sebuah studi, 70 persen bisnis kecil yang menerima Pendampingan atau Mentorship, bertahan lebih dari lima tahun, itu dua kali lipat dari tingkat kelangsungan hidup bisnis non-mentoring.
Sebagai pengusaha yang baru memulai, membayar bimbingan bisnis atau mentorship mungkin merupakan pilihan yang mahal. Tetapi ini membuat Anda terus belajar meningkatkan kualitas Anda, dengan mempelajari tindakan, strategi, dan bahkan tulisan Mentor Bisnis atau Pelatih Bisnis Anda.
Lihatlah bagaimana Anda dapat memasukkan ajaran-ajaran Mentor ke dalam bisnis Anda sendiri. Namun, buat perbedaan jelas, antara siapa yang Anda kagumi dan siapa yang Anda inginkan sebagai Mentor Anda.
Anda mungkin mengagumi pengusaha tertentu, tetapi belum tentu setuju dengan nilai atau praktik mereka. Dengan mencoba mengikuti dan meniru seseorang yang nilainya tidak cocok dengan Anda, Anda berisiko menjadi sengsara karena tidak selaras dengan jati diri Anda.
4. Apa yang akan menggerakkan mesin bisnis Anda sekarang?
Saat Anda merasa kewalahan, tanyakan pada diri Anda: Apa yang perlu Anda lakukan sekarang untuk membuat kemajuan?Apakah ada keterampilan khusus yang Anda butuhkan untuk maju? Adakah investasi tertentu dalam alat atau kursus pelatihan, yang akan membantu mengatasi kemandekan dan untuk bergerak maju?
Setelah Anda menentukan apa yang perlu Anda lakukan untuk bergerak maju, tanyakan pada diri Anda; apakah Anda dapat melakukannya sendiri, jika Anda memerlukan bantuan; atau apakah ini diperlukan investasi dalam suatu alat atau kursus pelatihan. Kewalahan sering kali datang, ketika Anda memiliki terlalu banyak arah dan banyak pilihan untuk dikejar.
5. Apa yang Anda bawa ke bisnis Anda?
Apa proposisi nilai-nilai Anda? Seberapa berbeda Anda? Masing-masing dari kita memiliki campuran kekuatan dan kelemahan yang unik. Keunikan inilah yang menarik orang-orang kepada Anda dan bisnis Anda. Apakah itu melalui cara Anda menulis? Gaya dan Penampilan Anda? Suara Anda? Ataukah, Pendekatan Anda terhadap berbagai hal?
Tidak ada produk atau konten yang benar-benar asli murni. Saya pikir kita semua bisa setuju bahwa segala sesuatu telah dilakukan dan dikatakan sebelumnya, dalam satu bentuk yang lain. Tetapi cara Anda mengartikulasikan pesan dan produk Anda harus asli. Anda harus memengaruhi orang sedemikian rupa, sehingga mereka menyukai Anda dan produk Anda.
Tetap berpegang pada jati diri Anda, akan sangat mudah untuk tidak bersinggungan dengan ‘sindrom obyek berkilau’. Menerapkan 5 pertanyaan tersebut di atas, akan membuat Anda tetap berpijak pada tujuan dan jati diri Anda pada saat memulai bisnis. Dan bisa menjadikan Bisnis Anda sebagai Gaya Hidup Anda.
Nah Sahabat. Tips lain apa yang akan Anda tambahkan untuk membantu agar bisnis Anda sebagai gaya hidup Anda, dan meraih kesuksesan berkelanjutan?
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College