Saya ingin berbagi pengalaman, ketika saya pernah keliru dalam merekrut seorang Marketing Manager dan Marketing Supervisor di perusahaan saya.
Benar-benar sebuah kekeliruan, karena saya terlalu terburu-buru ketika saya merasa butuh tambahan dengan cepat, seorang manager dan supervisor. Semoga Anda dapat mengambil hikmah dari pengalaman saya ini, karena biaya kesalahan rekrutmen pegawai sangatlah besar, dapat mengakibatkan stres keuangan perusahaan, juga stres sumber daya manusia. Ongkos kesalahan rekrutmen akan semakin tinggi, seiring dengan tingginya posisi dan tanggung jawab pegawai yang direkrut. Semakin tinggi posisi pegawai, semakin besar kehilangan biaya atas kesalahan rekrutmen itu. Sebuah kesalahan rekrutmen pada tingkat senior ini jelas akan merugikan perusahaan.
Biaya-biaya kesalahan rekrutmen, mencakup kompensasi yang dibayarkan, biaya terminasi, biaya rekrutmen, waktu manajemen, dan biaya penempatan. Biaya paling besar kesalahan rekrutmen lebih sulit diidentifikasi dan dikualifikasikan, namun itu benar-benar riil, seperti:
- biaya-biaya yang harus diganti
- gangguan terhadap irama organisasi
- kesalahan-kesalahan manajerial
- hilangnya kesempatan-kesempatan
- kegagalan strategi
- pelatihan yang tidak bermmanfaat
- rusaknya semangat kerja pegawai
Untuk mengurangi biaya kesalahan rekrutmen, jika Anda ingin melakukan rekrutmen; lakukanlah rekrutmen dengan pelan-pelan dan hati-hati. Semakin penting pekerjaan yang ditawarkan, Anda harus semakin hati-hati dan waspada terhadap proses rekrutmen.
Semakin tinggi kedudukan yang ditawarkan, harus semakin selektif proses perekrutannya. Jangan terlalu terburu-buru jika ingin mengisi sebuah lowongan penting. Jangan melakukan rekrutmen karena Anda dibatasi oleh deadline. Jangan mengambil risiko rekrutmen, kecuali kalau risiko yang akan ditimbulkannya dapat dikelola jika orang yang baru masuk itu termasuk kategori bermasalah. Jadi, ketika perusahaan Anda mulai melakukan rekrutmen, jangan berspekulasi.
Lakukan banyak wawancara. Lakukan pengecekan latar belakangnya secara teliti. Berikan berbagai tes. Ambil profesional luar yang akan menyelenggarakan jalannya wawancara. Berbicaralah dengan orang yang bekerja atau pernah bekerja dengan kandidat tersebut. Teliti sifat kandidat. Lihatlah dengan seksama kegagalan yang pernah dialaminya pada masa lalu. Lihat juga kesuksesan yang pernah diraih di masa lampau.
Lakukan apa yang dapat Anda lakukan. Namun, jangan sampai Anda meremehkan INTUISI Anda. Jika ada sesuatu yang mengganjal dalam benak Anda tentang kandidat itu, mungkin saja ada sesuatu yang salah. Jangan sampai “curriculum vitae” dan latar belakang yang mengesankan itu MENIPU diri Anda.
Baik Anda ingin melanjutkan proses rekrutmen, maupun Anda ingin menggugurkan kandidat itu, hendaknya JANGAN GEGABAH dengan keputusan Anda. Percayalah dengan diri Anda sendiri. Percayai nasihat dari para Penasihat Anda yang dapat dipercaya, dan juga sudah terbukti kemampuannya. Kemudian baru putuskan apa yang harus Anda putuskan.
Kenyataannya, bahwa seberapa teliti proses rekrutmen itu, seberapa mengesankan rekomendasi yang diberikan, ataukah seberapa banyak resume yang diserahkan kepada Anda; namun Anda tak kan pernah tahu, sampai Anda mengetahui kinerja orang itu setelah bergabung dengan perusahaan Anda. Jika Anda telah melakukan kesalahan rekruten, perbaaiki secepatnya, sehingga biaya kesalahan rekrutmen dapat diminimalkan.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College