1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (287 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 1, 2011 - 8:00 AM

Bahaya! PENGINGKARAN Terhadap Perubahan

Makna PENGINGKARAN adalah “Ketidakpercayaan akan adanya realitas suatu hal”  … atau … “Penolakan untuk menyadari atau mengakui suatu realitas”.

Menurut Definisi Psikologi, makna PENGINGKARAN adalah “mekanisme pertahanan diri yang dilakukan tanpa sadar untuk mengurangi kecemasan, dengan cara menyangkal pikiran, perasaan, dan fakta yang secara sadar menyakitkan”.

Kaitannya dengan bisnis perusahaan adalah “pikiran, perasaan, dan fakta yang secara sadar menyakitkan” mungkin merupakan tiga hal yang berusaha mengingatkan perusahaan yang sedang berjaya, bahwa kesuksesannya disebabkan oleh faktor keberuntungan, selain karena kehebatan mereka sendiri; dan bahwa mereka juga dapat melakukan kesalahan.

Pada banyak perusahaan, proses pengingkaran terjadi, ketika perusahaan melewati masa awalnya yang sederhana, dan mulai membangun mitos kehebatannya. Pola ini sangat kontras, jika kita menyadari betapa banyak perusahaan yang berhasil karena FAKTOR KEBETULAN, dan karena beruntung berada di tempat yang tepat, di saat yang tepat.

Ini seperti halnya selebritas yang saat ini meniti karirnya, dan terlihat cemerlang di mata kita, dan sukses sekali. Kebanyakan mereka cemerlang bukan karena sudah bekerja keras, bersusah payah meniti karir, melainkan mereka beruntung karena telah DITEMUKAN … bukan oleh pemandu bakat, tapi oleh “seorang pelanggan penting”.

Anda dapat melihat, betapa banyak “Talent Show” yang menghasilkan para juara, namun sang juara itu tidak pernah muncul dan berjaya di panggung hiburan. Justru mereka yang tidak pernah mengikuti “talent show” … dapat meraih kesuksesan di panggung hiburan negeri ini. Karena apa? Karena keberuntungannya … dia telah DITEMUKAN oleh seorang yang penting dan berpengaruh!

Sebagai ilustrasi, saya pernah baca kisah sukses mengenai Daimler-Benz (sekarang Daimler-Chrysler). Asal mula perusahaan tersebut dapat ditelusuri akhir 1880-an, ketika dua orang Jerman, Carl Benz dan Gottlieb Daimler, masing-masing mulai menciptakan mobil yang digerakkan oleh mesin berpengapian internal. Keberuntungan pertama hadir pada awal 1900-an, ketika seorang Austria bernama Emil Jellinek memenangi balapan menggunakan mobil buatan Daimler, lalu memberikan pesanan besar pertama untuk mobil Daimler.

Jellinek memesan banyak mobil dengan menyertakan dua syarat. Pertama, dia akan mendapatkan konsesi eksklusif Daimler untuk wilayah Austria-Hungaria, Prancis, dan Belgia. Kedua, dia diizinkan menamai mobil tersebut dengan nama MERCEDES, yang juga adalah nama anak perempuannya.

Keberuntungan berikutnya terjadi ketika Daimler Motorengesellschaft melakukan MERGER dengan pesaingnya, Benz & Cie, menjadi Daimler-Benz AG pada 1926. Sekitar sepuluh tahun kemudian, sebuah mobil MERCEDES terlibat tabrakan. Sang pemilik mobil, yang duduk di belakang, selamat dari kecelakaan tersebut tanpa cedera berarti, dan dia terkesan atas keamanan mobil tersebut. Nama pemilik mobil itu adalah Adolf Hitler. Seketika itu juga, dia memutuskan Daimler-Benz akan menjadi mobil resmi pemerintah Jerman, dan perusahaan itu ditunjuk untuk memproduksi seluruh kendaraan militer dan dinas pemerintahan. Dalam waktu singkat, Daimler-Benz menjadi perusahaan terbesar di Jerman.

TIDAK ADA YANG SALAH dengan KESUKSESAN karena faktor KEBETULAN. Kesuksesan adalah hal yang baik, bagaimana pun proses terjadinya.

Masalah terjadi, ketika perusahaan melupakan asal-usulnya yang susah, melupakan semua kebetulan tersebut, dan mulai memborong semua pujian atas keberhasilannya.

Seiring berjalannya waktu, mitos kesuksesan menyebar untuk mempercantik fakta sejarah perusahaan. Awalnya, cerita tersebut bermanfaat untuk menciptakan hubungan, antara pegawai dengan masa lalu, dan nilai-nilai utama perusahaan. Namun, dengan berlalunya waktu, mitos tersebut berubah menjadi kekolotan, ritual, dan memfosil.

Ritual sebenarnya bermanfaat, asalkan KONDISI LINGKUNGAN TIDAK BERUBAH. Tetapi, ketika gelombang perubahan menggerus fondasi perusahaan, kekolotan yang kaku cenderung menyikapinya dengan PENGINGKARAN.

Jenis perubahan yang memicu pengingkaran ini dapat terjadi di semua aspek dan lini bisnis, yang dikembangkan perusahaan. Perubahan itu dapat terjadi pada teknologi, selera konsumen, atau pesaing baru. Perusahaan yang sukses menyadari, bahwa SEGALA HAL SEDANG BERUBAH. Perubahan lingkungan global. Dunia hari ini berbeda dengan kemarin. Kini, perusahaan harus senantiasa memanfaatkan teknologi baru, mengidentifikasi dan mengatasi pesaing baru, dan tidak cukup hanya mempertahankan, namun juga harus membuka pasar baru.

Beberapa perusahaan yang berjaya di masa lalu, mengalami kesulitan untuk melepaskan masa lalu itu. Kejayaan masa lalu, justru menjadi penghambat baginya untuk bergerak ke masa depan. Sangat sulit bagi perusahaan untuk menilai dirinya sendiri, apalagi saat masih banyak waktu … saat belum terlambat, dan organisasi masih cukup sehat.

Ketika Anda mengatakan “Kami Berbeda” dan merasa “Terlalu Bangga Diri”, sehingga Anda selalu “Mengabaikan Masukan” dan melakukan “Pembenaran Diri”, “Mencari-cari Alasan”, sehingga “Menyalahkan Orang Lain” atas kondisi Anda; apalagi mengatakan bahwa “Hal Itu Tidak Mungkin Terjadi Di Sini” … maka Anda telah melakukan PENGINGKARAN, yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup perusahaan Anda.

Inilah SINDROM yang harus dihilangkan. Anda harus segera menghilangkan kebiasaan pengingkaran dan melakukan tindakan untuk memulihkan diri Anda.

Langkah awal, adalah jangan terlalu menganggap sebuah kegagalan perusahaan lain, tidak akan terjadi pada perusahaan Anda, karena Anda meyakini bahwa “Kami Berbeda“. Cobalah menganalisis dan membedah kasus kegagalan perusahaan lain, BUKAN MENCIBIRNYA, dan bandingkan dengan kondisi perusahaan Anda. Evaluasilah produk, proses, dan pegawai Anda. Apakah Anda mendapati prasangka, preferensi tanpa dasar, dan resistensi terhadap perubahan? Temukan sindrom pembenaran, dengan mendengarkan masukan secara seksama, gunakan akal sehat serta pikiran yang tajam.

Dan, penting disadari bahwa MENEMUKAN gejala PENGINGKARAN saja TIDAK CUKUP. Anda juga HARUS MENGAKUINYA. Setelah mengakui, Anda harus MENGUKURNYA. Seberapa parah pengingkaran tersebut? Segera atasi masalah tersebut. Pahamilah, bahwa perubahan tidaklah mustahil. Perubahan akan lebih mudah, jika kita berhenti mengingkarinya.

Intinya, pengingkaran adalah akar dari hampir semua kebiasaan merusak. Jika tidak ada pengingkaran, banyak masalah dapat teratasi, sebelum berkembang menjadi kebiasaan merusak. Selalu lebih mudah untuk menunjuk hal-hal lain sebagai penyebab masalah.

Menurut ilmu psikologi, pengingkaran adalah tanggapan manusia yang mendasar, cara yang dapat diandalkan untuk mengelak dari realitas yang menyakitkan. Pengingkaran boleh jadi bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan kita. Seperti pecandu alkohol yang lari dari kenyataan, ada jutaan manusia yang mencandu pengingkaran, karena bagi mereka, menghadapi kenyataan itu lebih destruktif daripada menghindarinya.

Namun penting untuk selalu diingat. Menghindari kenyataan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan Anda. Kalau kenyataannya pahit sekali, menghindarinya justru sangat berbahaya di dunia bisnis yang tidak mengenal belas kasihan ini. Tetaplah semangat untuk melakukan perubahan yang berarti bagi kelangsungan hidup dan kelanggengan perusahaan Anda. Jangan melakukan pengingkaran terhadap perubahan. Berbahaya!

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (287 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.