Saya ingat, dulu saat masih kuliah, seorang pelatih pencak silat, pernah mengatakan ini kepada saya ketika saya berlatih menyiapkan diri ikut Kejurnas Pencak Silat MERPATI PUTIH, “Latihlah ilmu pencak silat ini dengan baik, agar kamu bisa bermain dengan baik. Latihan harus mempersiapkan diri dengan baik untuk permainan.”
Latihan pencak silat ini dapat didasarkan pada empat prinsip untuk menuju keunggulan. Apakah keempat prinsip ini relevan dengan pelatihan dalam bisnis atau organisasi Anda? Apakah pelatihan organisasi Anda mempersiapkan orang-orang Anda untuk mencapai keunggulan dalam pelaksanaan kebijakan Anda?
Berikut ini 4 PRINSIP Menuju KEUNGGULAN
1. Upaya
Motivasi yang selalu diucapkan oleh pelatih saya, “Kita harus mengejar kesempurnaan, dan kita akan mengejarnya tanpa henti. Dan di sepanjang jalan kita akan mengejar keunggulan.”
Kurangnya usaha, permainan yang ceroboh, dan konsentrasi yang buruk, tidak dapat diterima dalam praktik dan itu harus ditangani segera dan dengan tegas. Pelatih hebat mengamati tindakan tersebut, bukan orangnya, namun dengan satu pengecualian. Jika seorang pemain telah dikoreksi untuk kesalahan yang sama berulang kali, pelatih dapat dan harus mempertanyakan sikap dan komitmennya kepada rekan satu timnya.
Faktor utama dalam mengejar keunggulan adalah kesalahan mental. Kebanyakan kerugian adalah akibat dari kesalahan mental, bukan fisik. Kurangnya konsentrasi menyebabkan eksekusi yang lusuh. Jika keunggulan ingin dicapai, usaha mental dan konsentrasi harus menjadi hal terpenting dalam pelatihan dan praktik.
2. Ketangguhan
Prinsip penting ke dua dalam praktik adalah harus menuntut secara fisik dan mental. Coba pikirkan guru TERBAIK yang pernah Anda miliki. Jika saya meminta Anda untuk menjawab pada salah satu dari dua pertanyaan tentang guru itu, mana yang akan Anda pilih?
Apakah dia mudah menerima? Atau, Apakah dia tangguh dan menuntut?
Saya yakin sebagian besar dari Anda, akan memilih yang terakhir karena dua alasan. Pertama, Guru yang menuntut itu mungkin telah membawa Anda ke level yang menurut Anda tidak dapat dicapai. Ke dua, Guru itu mungkin telah membuat Anda lebih tangguh dan mungkin telah memberi Anda HADIAH ketangguhan.
KETANGGUHAN diartikulasikan dalam buku Robert Schuller, “Tough Times Never Last but Tough People Do”. Ada banyak kesulitan dalam hidup dan tidak ada dari kita yang terkecuali. Ketangguhan memang membantu kita melewati masa-masa sulit.
“Kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Oleh karena itu, keunggulan bukanlah tindakan melainkan kebiasaan.” – Aristoteles
3. Pengulangan
Pengulangan sangat penting agar praktik menjadi efektif. Sebuah pepatah mengatakan, “Pengulangan adalah ibu dari pembelajaran.” Seringkali, siswa atau pemain dicap bodoh terlalu cepat. Jika mereka punya waktu untuk mengulangi tugas dengan cukup sering, mereka bisa menguasainya dengan sangat baik.
Ketika suatu tindakan terjadi dalam situasi permainan, Pemain melakukan hal berikut:
LIHAT, berpikir, BEREAKSI atau MEMBACA, berhubungan, BEREAKSI.
Pemain hebat dan tim hebat menghilangkan langkah kedua. Jadi, mereka MELIHAT dan BEREAKSI atau MEMBACA dan BEREAKSI. Tidak ada cukup waktu untuk berpikir atau berhubungan, karena permainan itu akan dilakukan oleh mereka. Mereka dapat dengan cepat bereaksi karena mereka sudah sering mengulangi tugas dalam praktik.
4. Terstruktur
Praktik yang baik harus diatur dengan baik. Sangat penting bagi pelatih untuk meluangkan waktu guna mengatur latihan secara cermat. Beberapa pelatih menggunakan papan skor untuk menentukan waktu setiap segmen latihan, menulis urutan latihan, dan memastikan bagaimana setiap segmen dilakukan sebelum pindah ke fase berikutnya.
Beberapa pelatih memiliki struktur latihan dengan banyak ragam latihan, yang dapat digunakan di setiap segmen. Banyak pelatih suka mengakhiri latihan dengan latihan tim yang menyenangkan, sehingga para pemain akan pergi dengan catatan bagus dan siap untuk latihan pada hari berikutnya.
Pertimbangkan empat poin berikut dalam mengatur praktik atau sesi pelatihan Anda untuk mencapai keunggulan:
1. Mengejar kesempurnaan; menangkap keunggulan.
2. Jadikan praktik / pelatihan tangguh dan menuntut.
3. Pikirkan pentingnya pengulangan.
4. Rencanakan praktik secara terorganisasi dengan baik, yang diakhiri dengan nada positif dan menyenangkan.
Nah Sahabat. Bagaimana Anda menerapkan prinsip-prinsip menuju keunggulan?
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano