“Dunia ini, panggung sandiwara; ceritanya mudah berubah. Ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura. Mengapa kita bersandiwara, mengapa kita bersandiwara……”.
Ini merupakan cuplikan bait lagu slow rock, yang pernah popular dinyanyikan oleh Ahmad Albar; personil Band Gong 2000.
Jika kita telaah lebih jauh, bait lagu tersebut menunjukkan kepada kita semua; bahwa kehidupan di dunia ini seakan-akan sebuah kehidupan di dalam sebuah panggung pertunjukkan sandiwara atau drama. Sebuah panggung sandiwara, tentunya tak bisa lepas dari peranan sutradara dan skenario ceritanya. Kalau Anda terlibat masuk sebagai pemain di sebuah panggung sandiwara, maka Anda harus mengikuti petunjuk arahan sutradara dan isi cerita di dalam skenarionya itu.
Jika seorang artis bisa menghayati peran yang dimainkannya, maka peran itu terasa wajar, tetapi jika seorang artis tidak bisa menghayati atau menjiwai peran yang dibawakannya, maka peran tersebut kelihatan tidak wajar atau terlihat nyata kepura-puraannya dan bohongnya.
Seperti halnya sebuah panggung sandiwara; demikian pula yang terjadi di dalam kehidupan Anda sesungguhnya. Bedanya adalah: di dalam panggung sandiwara yang sebenarnya, Anda harus tunduk dan patuh kepada sutradara dan isi skenario cerita yang sudah dipersiapkan untuk Anda. Jika Anda melanggar pantangan-pantangan dari sutradara, atau Anda tidak bisa menghayati peran yang harus Anda mainkan; maka Anda pasti dipecat atau disingkirkan olehnya.
Tetapi lain halnya jika Anda berada di dalam panggung kehidupan Anda pribadi, maka yang menjadi penulis skenario cerita, pengatur lakunya dan sutradaranya adalah Anda sendiri, bukan orang lain. Kemudian Anda bisa mengambil peran yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan, skenario cerita Anda sendiri. Anda pun bisa mengatur perilaku kehidupan Anda sendiri.
Seperti halnya di panggung sandiwara, jika Anda di panggung kehidupan Anda sendiri terjadi pelanggaran-pelanggaran yang Anda lakukan, jika Anda tidak bisa menghayati peran yang telah Anda tulis sendiri, itu artinya Anda selalu berpura-pura dengan memakai “topeng” dalam kehidupan Anda; dengan kata lain Anda berperilaku dan bertindak tidak sesuai dengan skenario yang telah Anda tulis; maka Andapun bisa terdepak keluar dari panggung kehidupan Anda sendiri…Anda akan gagal menjalani kehidupan sebagaimana yang Anda inginkan.
Paling penting dipahami di sini adalah, dalam membuat “skenario cerita” kehidupan yang harus Anda jalani ini, semestinya Anda membuat jalan ceritanya dengan baik dan benar, yang tidak merugikan diri sendiri atau pun orang lain.
Buatlah skenario kehidupan Anda dengan bagus, sesuai dengan keinginan Anda; tetapi dengan tidak mengabaikan kepentingan orang lain. Anda boleh bebas membuat skenario cerita kehidupan apapun, yang ingin Anda jalani nantinya.
Kemudian Anda harus berusaha menghayati peran yang telah Anda tentukan sendiri itu, dengan cara Anda harus dengan sukarela meresapi peran Anda itu sampai benar-benar diterima dengan “ikhlas” oleh pikiran bawah sadar Anda. Satu hal lagi, Anda juga jangan mudah terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang ada pada diri Anda saat itu; termasuk jangan terpengaruh dengan situasi dan kondisi lingkungan, pemerintahan, politik, ekonomi ataupun situasi negara saat itu. Apapun situasi dan kondisinya pada saat itu; janganlah mempengaruhi jalan cerita panggung kehidupan Anda.
Yang penting di sini adalah jadilah sutradara kehidupan Anda sendiri. Tetapkanlah skenario kehidupan Anda sendiri; kemudian jalanilah skenario cerita yang sudah Anda buat itu dengan sebaik-baiknya.
Jangan pernah menggantungkan kehidupan Anda pada orang lain, meskipun Anda berhak menjalin hubungan baik dengan sesama, tetapi Ingatlah! Jangan sampai hidup Anda bergantung kepada orang lain. Jadilah orang yang mandiri.
Kehidupan Anda adalah 100% tanggung jawab Anda sendiri.
Buatlah panggung kehidupan Anda sendiri dan meriahkanlah itu dengan cerita yang baik dan bagus sesuai keinginan dan tujuan hidup Anda. Ambilah sebuah sikap tegas dan benar terhadap panggung kehidupan Anda sendiri. Jangan pernah keluar dari alur cerita yang telah Anda rancang, atau Anda akan menyesal selamanya.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College