Seringkali perbedaan antara orang yang bahagia, dan orang yang tidak bahagia, BUKANLAH terletak pada seberapa sering mereka memiliki suasana hati yang buruk atau seberapa parah perasaan buruk mereka.
Tetapi, perbedaannya terletak pada apa yang mereka perbuat, yang mereka lakukan ketika mereka sedang berada pada suasana hati yang buruk. Bagaimana mereka berhubungan dengan perasaan mereka di saat terjadi perubahan ke suasana hati yang buruk itu?
Orang paling bahagia di dunia ini, tidak setiap saat selalu dalam suasana yang menyenangkan, sehingga mereka selalu merasa bahagia. Kenyataannya, semua orang yang paling bahagia pun pernah merasakan suasana hati yang buruk, masalah-masalah, kekecewaan, dan disakiti hatinya.
Namun, berbagai kejadian buruk itu bukan membuat mereka berusaha mengenyahkannya, dan memaksa dirinya untuk keluar dari keadaan suasana hati yang buruk, yang justru cenderung menambah rumit masalah, bukan memecahkannya. Jadi, bila kejadian buruk menimpanya, mereka ini senantiasa dengan tenang menghadapinya.
Bila Anda mengamati orang-orang yang tenang, tenteram, bahagia; Anda akan mendapati bahwa saat mereka sedang merasa senang, mereka akan sangat bersyukur. Mereka memahami bahwa perasaan negatif dan positif datang silih berganti, dan akan selalu tiba saatnya, ketika mereka merasa tidak terlalu senang. Bagi orang-orang yang bahagia, ini tidak masalah, memang begitulah hidup ini berlangsung. Mereka menerima perasaan yang tak dapat dielakkan ini dengan tenang.
Jadi, bila mereka ini merasa jengkel, marah, atau stres, maka mereka memperlakukan perasaan ini dengan sikap terbuka, dan melihatnya dengan pikiran yang jernih. Bukan melawan perasaan ini, dan menjadi panik, hanya karena merasa tidak enak, sehingga tersandung dan jatuh akibat melawan perasaan negatif ini. Mereka menerimanya, dan menyadari bahwa ini juga akan segera berlalu. Sikap itu memungkinkan mereka dengan lembut dan tenang, keluar dari perasaan negatif menuju pada keadaan pikiran yang lebih positif.
Suatu ketika, bila suasana hati Anda sedang buruk, daripada melawannya, lebih baik berusahalah untuk bersikap tenang. Amatilah, bahwa bila Anda tidak panik, Anda dapat menghadapinya dengan tenang, dan kepala dingin. Anda menyadari bahwa bila Anda tidak melawan perasaan negatif, bila Anda dengan tenang menghadapinya, maka perasaan negatif itu pasti akan segera berlalu … seperti berlalunya angin sepoi-sepoi yang berhembus sejuk … menyejukkan hati Anda.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College
setuju!