Cobalah memahami prinsip mendasar ini, apa yang paling banyak Anda praktikkan, akan membentuk diri Anda. Bila Anda punya kebiasaan untuk selalu menjadi tegang, bersikeras untuk menjadi yang benar, membiarkan pikiran Anda semakin rumit saat menghadapi masalah, atau bersikap seolah-olah hidup ini dalam keadaan darurat; maka Anda akan benar-benar hidup dalam kondisi yang telah mendominasi pikiran Anda.
Yaa, hidup Anda merupakan refleksi dari jenis praktik yang sering Anda lakukan itu. Dan, Anda akhirnya frustasi, karena sedikit banyak, Anda telah mempraktikkan rasa frustasi.
Demikian juga sebaliknya, Anda dapat memilih untuk memunculkan sifat-sifat peduli, sabar, baik hati, rendah hati, dan damai dalam diri Anda … yang dapat Anda praktikkan sehari-hari. Dan, itulah nantinya diri Anda. Praktik yang terus menerus akan membuat sesuatu menjadi sempurna, tidak peduli apakah praktik itu soal yang buruk atau pun hal-hal baik … pada akhirnya segalanya menjadi sempurna lewat praktik.
Dalam hal ini, saya tidak bermaksud menyarankan, agar Anda membuat seluruh hidup Anda menjadi proyek besar dengan tujuan terus-menerus memperbaiki diri Anda. Ini hanya sangat membantu untuk menjadi sadar terhadap kebiasaan diri sendiri. Ke mana perhatian Anda tertuju? Bagaimana Anda menghabiskan waktu? Apakah Anda mengembangkan kebiasaan yang sangat membantu mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan?
Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan hal-hal yang bahkan mereka sendiri tidak terlalu menikmatinya; daripada mereka menggunakan waktunya untuk menikmati aspek-aspek hidup yang akan memperkaya hati dan memberdayakan diri. Bila Anda selalu ingat bahwa apa yang Anda praktikkan itulah yang akan menjadi diri Anda, mungkin Anda akan memilih jenis praktik yang berbeda … jenis praktik yang membuat masa depan Anda cerah dan bahagia selamanya.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College