Saya ingin mempelajari dan mempraktikkan seni melihat dan menafsirkan pengalaman hidup di dunia ini dari perspektif spiritual.
Saya melihat, kehidupan kita ini, baik personal maupun profesional, secara mayoritas berlangsung dalam bidang ekonomi; sedangkan bidang spiritual lebih jarang tersentuh. Meskipun dewasa ini acapkali muncul gejolak, yang seakan-akan mengatasnamakan spiritual, namun pada dasarnya mereka ini hanya ingin mengesankan seakan-akan demi membela agama tertentu. Kenapa agama harus dibela?
Bukankah agama itu ada, justru untuk membela manusia, agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik, dan penuh cinta kasih. Kenapa ketika agama ada, justru terjadi perselisihan, bahkan peperangan, yang masing-masing bersikukuh bahwa merekalah yang benar, dan merasa punya hak mengatur yang lainnya? Kenapa sekelompok orang merasa dirinya lebih suci dibandingkan orang-orang lainnya? Agama itu petunjuk suci dari ILAHI, yang tidak perlu dibela. Justru manusialah yang seharusnya dibela oleh agama, sehingga manusia dapat mensucikan dirinya, dan mampu menjalani hidup sesuai dengan kaidah tuntunanNYA.
Kecenderungan sebagian orang bersikap seakan-akan membela agamanya, itu boleh saja hak mereka. Namun, jika dalam rangka pembelaan agamanya itu ternyata mereka membuat keonaran, bahkan cenderung membuat kerusakan dan ketakutan bagi orang lain, bahkan juga bagi orang lain yang seagama dengan mereka, maka… sangat patut dipertanyakan kembali, apakah mereka ini memang membela agamanya ataukah membela dirinya dan kelompoknya semata, akibat kesombongan, keangkaramurkaan, keegoisan, maupun kefanatikan membuta, hingga mereka menganggap bahwa dirinya dan kelompoknya berhak dengan tindakannya itu, yang menurutnya sudah dibenarkan oleh agamanya.
Apakah menurut Anda, agama… semua agama apa pun di muka bumi ini mengajarkan kerusakan, keonaran, keangkaramurkaan, atau fanatisme buta? Saya yakin, tidak ada satu pun agama di muka bumi ini, yang mengajarkan hal-hal yang membuat kerusakan dan kehancuran bagi orang lain.
Lalu, pertanyaan besarnya adalah mengapa ada sekelompok orang yang mengaku beragama, yang dengan arogansinya merasa punya hak penuh untuk mengatur hidup banyak orang, dan terkesan memaksakan kehendak untuk mengikuti paham mereka? Saya ulangi, mengikuti PAHAM mereka, BUKAN AGAMA yang dianutnya! Karena, tidak ada satu pun agama yang menyuruh berbuat keonaran dan kerusakan.
Namun, jika PAHAM yang dipakai sebagai landasan berpikir dan bertindak, apalagi dengan sikap arogansi mutlak, menganggap orang lain yang tidak sepaham dengan mereka… dianggap kafir, yang harus mereka hancurkan! Menurut saya, paham semacam inilah yang semestinya dimusnahkan dari muka bumi ini, karena paham ini sudah menunggangi agama yang suci… selalu mengatasnamakan agama, dan berlindung di balik nama agama, akibatnya… paham ini merusak hakikat spiritual yang ada di dalam agama ILAHI.
Saya tetap yakin, bahwa ILAHI senantiasa menciptakan kesatuan, koherensi, dan makna kehidupan yang bermanfaat dalam keseluruhan dimensi alam semesta. Namun, DIA juga membiarkan manusia untuk mengambil jalannya masing-masing, terserah manusia mau berbuat apa di muka bumi ciptaanNYA ini. Baik dan buruknya kehidupan, diserahkan kepada manusia. Dan, sayangnya, sebagian manusia salah memahami kebebasan berbuat dari ILAHI ini.
Sehingga, mereka dengan rasa angkara murka, egoisme, dan arogansi demi menunjukkan eksistensi diri, berupaya menunjukkan kekuatannya untuk mengubah dunia… tetapi sayangnya, upaya itu dilakukan atas dasar kebencian semata, itu dapat dilihat dari akibat perbuatannya yang merusak, bahkan tak segan menyakiti orang lain…
Mereka bertindak BUKAN berdasarkan cinta kasih demi kebaikan manusia dan alam semesta. Namun jelas terlihat hanya ingin memaksakan PAHAM mereka! Tidak ada kaitannya dengan agama. Sekali lagi, timbul pertanyaan besar… apakah mereka ini, yang suka memaksakan kehendak secara arogan ini… yang suka merusak ini… benarkah mereka itu orang yang beragama? Benarkah mereka yang suka bertindak kasar itu telah menjalani kehidupannya berdasarkan petunjuk suci ILAHI?
Inilah pentingnya untuk mendalami makna hakiki spiritual di dalam menjalani kehidupan beragama. Spiritual menurut saya adalah pemahaman mendalam tentang siapa diri kita, apa sebab kita ada di alam semesta ini, apa tugas kita di sini, bagaimana cara kita menjalani tugas hidup di alam semesta ini, bagaimana cara kita menjaga alam semesta ini dari kerusakan dan kehancuran, bagaimana kita menjalin hubungan terbaik dengan sesama ciptaan ILAHI di alam semesta ini? Dan, banyak lagi hal-hal yang harus kita lakukan, demi menjaga kehidupan alam semesta ini tetap aman, damai, bahagia, dan sejahtera bagi seluruh makhluk di alam semesta. Inilah makna spiritual bagi saya.
Agama… agama apa pun itu, pasti juga mengajarkan hakikat spiritual seperti yang saya maksudkan tersebut. Namun, sebagian manusia, punya kecenderungan untuk merasa paling pintar, paling kuat, dan bahkan merasa paling suci dalam memaknai ajaran agamanya. Sehingga orang-orang ini cenderung melupakan hakikat spiritual yang TERSIRAT di dalam agama, di dalam kitab suci.
Mereka ini hanya dapat melihat hal-hal yang TERSURAT saja, dan… berusaha menonjolkan dirinya bahwa mereka sudah menguasai hal-hal yang tersurat itu. Mereka dengan bangga membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang ahli agama, sudah hafal seluruh isi kitab suci, sehingga… menganggap orang lain masih belum mumpuni, belum layak untuk memahami, dan bahkan mereka ini menganggap orang lain buta terhadap hal-hal tersurat di dalam kitab suci.
Akibatnya? Anda semua dapat melihatnya sendiri. Perselisihan pendapat semakin meruncing, yang menimbulkan perseteruan, amarah, dan akhirnya perusakan-perusakan, bahkan peperangan yang sebenarnya tidak perlu terjadi di bumi ini. Bumi dan segenap alam semesta, yang semestinya harus dijaga kebaikan dan manfaatnya, menjadi cepat rusak, dan pada gilirannya, alam semesta ini akan hancur lebih cepat, akibat ulah manusia sendiri. Kiamat semakin dekat!
Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan seisinya ini hanya melihat ulah manusia ciptaanNYA. Meskipun, seandainya DIA mau mengubah segalanya menjadi lebih baik, lebih damai, lebih makmur dan sejahtera bagi manusia dan alam semesta… itu bagi DIA sangatlah mudah saja. Kun Faya Kun. Beres sudah. Namun, jika DIA yang harus melakukan segala sesuatunya untuk kebaikan alam semesta, untuk kebaikan manusia, lantas… apa gunanya kita diciptakan di dunia ini?
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College