Selalu tergoda untuk menjawab satu email lagi atau pesan WA sebelum tidur, atau pun membalas satu pesan teks lagi dari seorang teman. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa multitasking, sebenarnya hanya pengalihan tugas secara terus-menerus, dan sangat melelahkan.
Seperti dinyatakan oleh American Psychological Association dalam sebuah artikel tentang multitasking: “Psikolog mempelajari apa yang terjadi pada kognisi (proses mental) saat orang mencoba melakukan lebih dari satu tugas sekaligus, telah menemukan bahwa pikiran dan otak tidak dirancang untuk tugas berat multitasking.”
Beberapa versi “tidak pernah aktif sepenuhnya, tidak pernah sepenuhnya mati” telah ada lebih lama dari yang kita kira. Masalah ini telah dipertimbangkan panjang lebar oleh Tradisi Kebijaksanaan Yahudi, menawarkan solusi sederhana ini: Bagilah waktu antara berjuang (bekerja) dan kesenangan beristirahat (Shabbat). Latihan hari istirahat tradisional mungkin memerlukan beberapa penyesuaian agar sesuai dengan kehidupan Anda. Namun, tujuan dasarnya tetap bermanfaat: waktu yang sepenuhnya “mati” dan waktu yang sepenuhnya “hidup”.
Anda tidak perlu menjadi orang Yahudi atau spiritualis, atau apa pun selain yang praktis, untuk merasakan manfaat dari 3 TIPS ini, yang terinspirasi dari masa lalu, tetapi tetap cocok untuk hari ini:
1. Batasi Gangguan untuk Meningkatkan Fokus di Tempat Kerja
Rentetan pemberitahuan dan peringatan yang terus-menerus, termasuk kabar baik atau undangan dari teman, dapat menyulitkan untuk tetap berkonsentrasi pada apa yang sedang terjadi. Untuk meningkatkan fokus dan produktivitas Anda, matikan notifikasi untuk aplikasi yang tidak penting selama jam kerja.
Jadwalkan waktu tertentu sepanjang hari untuk memeriksa pesan teks dan email. Ini akan memungkinkan Anda untuk memperhatikan satu tugas pada satu waktu dan menyelesaikan lebih banyak dalam waktu lebih singkat. Dengan kata lain, bekerja lebih cerdas.
2. Lindungi Waktu Istirahat Anda
Sama pentingnya untuk menetapkan batasan seputar waktu kerja, sama pentingnya untuk melindungi waktu istirahat kita. Saat kita terus-menerus terhubung dengan aktivitas terkait pekerjaan, kita tidak membiarkan diri kita kembali terisi penuh. Jika kita tidak terisi penuh, pekerjaan kita juga akan terganggu saat kita kembali ke sana.
Istirahat dan bermain sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental kita, jadi luangkan waktu untuk itu dalam jadwal Anda. Ketika kita tidak mendapatkan cukup kegembiraan dan penyegaran, fungsi kognitif dan suasana hati kita akan terganggu.
Jadi, sambil bersenang-senang, memanjakan diri sendiri, atau menghabiskan waktu berkualitas dengan orang tersayang, pasang tanda ‘jangan ganggu’ secara internal dan eksternal. Kesejahteraan mental Anda sangat penting.
3. Komunikasikan Batasan Anda
Beri tahu kolega, teman, dan anggota keluarga Anda bahwa Anda melakukan upaya sadar untuk membatasi gangguan, baik di tempat kerja maupun selama waktu senggang. Ini akan membantu mereka memahami mengapa Anda mungkin tidak membalas pesan atau email secara cepat.
Membicarakan cara Anda ini, juga akan membantu mempromosikan budaya yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mungkin perlu waktu bagi orang lain untuk menyesuaikan diri. Tetapi dalam jangka panjang, ini adalah salah satu langkah untuk memberi manfaat bagi produktivitas dan kesejahteraan semua orang.
Meskipun manusia tidak dapat berharap untuk menggambarkan diri mereka sebagai “selalu” bahagia, kita tentu tidak boleh puas dengan “tidak pernah” bahagia atau bahkan “jarang” bahagia.
Saya mengusulkan agar kita melakukan percobaan pada diri kita sendiri: mari kita batasi gangguan, lindungi waktu istirahat kita, komunikasikan batasan kita, lalu cari tahu seberapa bahagia dan produktif, yang bisa kita dapatkan!
Nah Sahabat. Bagaimana Anda dapat lebih bahagia dan produktif di kehidupan Anda?
Salam Luar Biasa Pruma!
Wuryanano