Kata PENGORBANAN sering disalahtafsirkan. Bahkan, saya sering mendengar dari sebagian motivator negeri ini, yang dalam memberikan motivasi kepada peserta seminarnya sering mengatakan, “Jangan melihat hidup sebagai pengorbanan, nanti Anda berkorban terus tanpa henti!” Sebuah kata motivasi yang saya pribadi tidak setuju! Kebanyakan orang memaknai pengorbanan sebagai melepaskan waktu, tenaga atau uang, atau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan. Memang benar bahwa pengorbanan mengandung arti hal-hal tersebut. Namun itu barulah sebagian definisi dari pengorbanan.
Bagian lain dari pengorbanan, yang sering tidak diperhatikan adalah memperoleh sesuatu yang bahkan lebih berharga. Jadi, makna dari pengorbanan secara lengkap adalah melepaskan sesuatu yang berharga: waktu, tenaga, uang … untuk mendapatkan sesuatu yang lebih berharga: uang lebih banyak, standar kehidupan lebih tinggi, atau hal-hal lainnya yang lebih berharga dalam kehidupan. Singkatnya, pengorbanan berarti melepaskan sedikit di waktu sekarang, untuk menerima lebih banyak di waktu kemudian.
Oleh karena itu, dengan memaknai pengorbanan seperti uraian tersebut, maka pengorbanan sesungguhnya berarti INVESTASI. Investasi Sukses! Kita melepaskan sesuatu hari ini, supaya kita dapat memiliki sesuatu lebih banyak dan lebih berharga, esok hari.
Pertanyaannya, kalau pengorbanan membuahkan hasil, mengapa banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk menghindarinya? Mengapa orang tidak mau berkorban? Mengapa orang tidak mau melepaskan kenikmatan hari ini untuk mendapatkan kepuasan yang lebih besar di masa mendatang?
Pokok penting di sini adalah siapa saja yang ingin mencapai sukses, harus bersedia berkorban sebagai investasi sekarang untuk memetik imbalan di kemudian hari. Pengorbanan merupakan investasi yang punya makna lebih dari sekedar uang. Saya ingat sebuah kata bijak tentang pengorbanan: “Mendapatkan keuntungan tanpa risiko, pengalaman tanpa bahaya, dan imbalan tanpa kerja, sama mustahilnya dengan hidup tanpa dilahirkan.”
Saya akan ceritakan kembali, sebuah kisah lama yang inspiratif. Seorang Raja ingin menyimpulkan, apa yang diperlukan untuk menjadi orang sukses! Dia meminta orang-orang paling bijaksana di Kerajaannya untuk mendapatkan rahasia sukses itu. “Aku beri kalian waktu sepuluh tahun untuk menemukan jawabannya!”
Sepuluh tahun kemudian, orang-orang paling bijaksana kembali, dan meletakkan 20 buku di atas meja Raja. “Ini kelihatannya terlalu sulit,” kata Raja. “Ambillah sepuluh tahun lagi untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya.” Sepuluh tahun kemudian, para cerdik cendekia Kerajaan itu kembali menghadap Raja. Kali ini mereka meletakkan hanya sebuah buku di atas meja Raja.
“Itu masih terlalu sulit,” kata Raja. “Aku beri kalian waktu sepuluh tahun lagi, untuk menemukan jawaban menuju sukses!” Waktu sepuluh tahun lagi berlalu, dan orang-orang paling bijaksana kini sudah lebih tua dan kelelahan, kembali menghadap Raja, dan meletakkan selembar kertas di atas meja Raja. Di atas kertas itu tertulis, “Tidak ada makan siang cuma-cuma.”
Dan, Raja sangat bersuka-cita. Sambil mengucapkan selamat kepada orang-orang paling bijaksana, Raja berkata, “Akhirnya… kalian berhasil menemukan jawaban bagaimana menuju sukses. TIDAK ADA MAKAN SIANG CUMA-CUMA.”
Yaah, saya sangat setuju dengan hal ini, “Tidak ada makan siang cuma-cuma!” Tidak ada yang gratis di dunia ini. Untuk memperoleh sesuatu, Anda harus mengeluarkan sesuatu. Tidak ada sesuatu yang datang begitu saja kepada Anda, tanpa Anda pernah melakukan sesuatu.
Setiap kali Anda melihat atlet, dokter, artis, pemusik, penari, penulis, atau pembicara publik memperlihatkan keahliannya tanpa susah payah; Anda sedang mengamati orang-orang yang melakukan pengorbanan besar, yang diperlukan untuk menjadi Bintang Kehidupan. Percayalah, setiap pengorbanan Anda, akan membuahkan kesuksesan bagi Anda.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College