Berbagai Seminar ataupun Workshop Entrepreneurship (Kewirausahaan) sudah banyak sekali digelar di berbagai kota di negeri ini. Pada satu sisi, hal ini memang sangat bagus pengaruhnya untuk menggerakkan semangat kewirausahaan masyarakat negeri ini.
Namun ternyata ada sisi lain, yang perlu dicermati, yaitu: sebagian orang ternyata malah dibuat bimbang, dan bingung, bahkan justru tidak berani untuk memulai membuka bisnisnya sendiri, karena takut persaingan dengan sesama temannya yang juga ikut seminar / workshop kewirausahaan itu.
Ini memang aneh menurut hemat saya. Sebagian orang yang sudah ikut seminar atau pun workshop kewirausahaan kok malah tidak segera memulai membuka bisnis sendiri, malah takut berbisnis karena takut bersaing dengan temannya. Ada juga yang menyatakan akibat seringnya ikut seminar atau workshop kewirausahaan ini, membuatnya semakin banyak muncul ide-ide bisnis di kepalanya, dan itu justru membuatnya semakin bingung, sehingga tidak tahu bagaimana harus memulai membuka bisnisnya… hahaha… Selalu ada banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu tindakan.
Saya beritahukan kepada Anda, bagaimana motivasi awal untuk memulai bisnis sendiri, yaitu dengan menanyakan kepada diri Anda, “Mengapa Anda memulai bisnis sendiri?” Anda harus mampu menjawab pertanyaan untuk diri Anda sendiri ini, sebenarnya apa tujuan pribadi Anda untuk memulai bisnis sendiri ini. Jika Anda tidak mampu menjawabnya, maka Anda memang belum saatnya memulai bisnis sendiri. Anda masih butuh waktu untuk menguatkan mental kewirausahaan di dalam diri Anda.
Namun jika Anda bisa dengan mantap menjawab pertanyaan tersebut, maka itu sudah bisa menunjukkan bahwa Anda ssesungguhnya sudah siap untuk menjadi Entrepreneur. Jawaban itu, misalnya tujuan memulai bisnis Anda seperti ini:
- Untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri Anda maupun anggota keluarga dan orang lain yang membutuhkan kerja.
- Untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik daripada hanya bekerja untuk memperoleh gaji tetap di setiap bulan.
- Untuk membangun dan menjalankan perusahaan yang semakin berkembang pesat dengan berbagai produk dan jasa yang dipercaya oleh masyarakat.
Jawaban di atas tadi hanyalah contoh jawaban dari pertanyaan, “Mengapa Anda memulai bisnis sendiri?” Anda bisa saja memakainya, menambah dan mengubahnya sesuai dengan pemikiran Anda sendiri. Satu hal penting adalah Anda harus menjawab secara mantap dengan penuh semangat! Ini adalah langkah awal motivasi diri untuk memulai bisnis sendiri.
Setelah Anda berhasil memotivasi diri sendiri untuk segera memulai bisnis, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan bisnis, produk atau jasa apa yang hendak Anda bisniskan. Coba pikirkan secara matang dan renungkan 3 butir panduan di bawah ini:
- Apakah bisnis ini merupakan pasar yang berkembang?
- Apakah produk atau jasa ini diperlukan oleh pasar?
- Apakah bisnis ini bisa menjadi kendaraan bagi penjualan?
Saya berikan contoh ilustrasinya sebagai berikut ini:
Kue CUPBOL – Sensasi Baru Ditendang Kue
Sebagai Kue, CUPBOL adalah Merek Baru yang saya ciptakan di bidang kuliner kue, dan mengusung tagline Sensasi Baru Ditendang Kue. Sebagai Merek Baru, dengan segala keunggulannya, maka CUPBOL punya potensi untuk berkembang pesat. Oleh karena itu CUPBOL dapat dikelompokkan sebagai pasar yang berkembang. CUPBOL masuk golongan kue siap saji, yang digoreng tanpa minyak, sehingga bisa dikatakan bebas dari kolesterol jahat, serta dengan beraneka rasa enak dan toping menarik, akan membuat orang menjadi berselera untuk memakannya, sehingga bisa dikatakan produk ini diperlukan oleh pasar. Sebagai kendaraan penjualan, CUPBOL dalam hal ini kemasannya menarik, harga terjangkau, ada paket pilihan, dan mudah di dapatkan di banyak tempat strategis, dikembangkan dengan banyak outlet lewat sistem kemitraan atau waralaba yang sangat menguntungkan mitra bisnis.
Nah, Anda bisa membuat ilustrasi untuk bisnis Anda sendiri, dengan panduan 3 butir seperti di atas tersebut. Segera tetapkan bisnis apa yang hendak Anda jalankan! Kemudian, Anda harus memiliki Gambaran Mental yang Jelas tentang bisnis Anda itu. Asumsikan bahwa tujuan Anda sudah menjadi kenyataan. Dengan menggunakan visualisasi ini, Anda dapat mencapai tujuan Anda hingga tingkat melihat detilnya. Penting dipahami, semakin Anda berkonsentrasi pada tujuan, semakin mungkin Anda ‘tersandung’ dan ‘terhalang’ bisnisnya. Oleh sebab itu, visualisasikan secara detil cara membantu mencegah Anda ‘tersandung’ dan ‘terhalang’ dalam semua lini bisnis Anda.
Berikutnya, Anda harus mendukung penyusunan tujuan ini dengan kebulatan tekad! Segala tujuan bisnis, harus didukung oleh kebulatan tekad dan ketetapan hati untuk TIDAK PERNAH MENYERAH. Ketahanan mental Anda diuji. Secara realistis, akan ada kemunduran dan kegagalan, namun itu merupakan TANDA perlunya mengganti strategi pencapaian tujuan. BANGKIT dan LANJUTKAN Perjalanan Anda!
Jika Anda sudah mampu melakukan hal-hal seperti tulisan saya di atas tersebut, maka sebagai Entrepreneur, sebaiknya Anda menulis rencana bisnis yang berisi outline tujuan, dan rencana tindakan bagaimana meraih tujuan bisnis itu.
Saat Anda menulis sebuah rencana bisnis, pertimbangkan hal-hal berikut ini:
- Sasaran-sasaran yang spesifik dirumuskan, biasanya mencakup periode beberapa tahun.
- Program tindakan spesifik untuk pencapaian sasaran-sasaran itu. Tentukan secara jelas, jalur yang ingin dilalui, mulai sekarang hingga ke tujuan bisnis yang Anda inginkan.
Ingatlah selalu, bahwa tidak ada sukses tanpa perencanaan! Perencanaan akan memberikan arah, mengurangi pemborosan, mengurangi kegiatan yang tumpang tindih, mengurangi keadaan tidak menentu akibat perubahan, mengklarifikasikan konsekuensi-konsekuensi dari tindakan, dan dengan perencanaan maka Anda bisa menentukan, apakah Anda telah berhasil mencapai tujuan atau belum?
Selamat Memulai Bisnis! Semoga Sukses dan Berkah Selalu!
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College