Jika ada orang yang mengeluhkan kondisi keuangan, sosial, keluarga, dan sebagainya … siapakah yang meletakkan pikiran tersebut di akalnya?Tentu dia sendiri. Dia seharusnya memilih pikiran terbaik untuk akalnya, supaya menghasilkan sesuatu yang paling baik. Berpikir itu sesungguhnya sederhana, dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda, yang masing-masing memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir, dan menjadi referensi untuk digunakan, entah disadari atau tidak.
- Orang Tua
- Proses berpikir yang pertama, kita dapatkan dari orang tua atau yang mengasuh kita sejak kecil. Dari mereka, kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Itulah proses berpikir yang pertama di dunia ini.
- Keluarga
- Setelah orang tua, ada keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek, nenek, paman, bibi, dan anak-anak mereka. Dari mereka, kita menangkap informasi baru, dan menggabungkan dengan informasi yang telah ada.
- Masyarakat
- Masyarakat adalah orang yang berinteraksi dengan kita: tetangga, tukang sayur, sopir taksi, dan semua orang yang berada di lingkungan kita.
- Sekolah
- Lingkungan sekolah adalah ucapan, perilaku, dan sikap para guru atau pengelola sekolah.
- Teman
- Teman itu paling penting setelah orang tua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan kita sendiri, dan pilihan kita tanpa pengaruh orang tua. Teman adalah bukti kebebasan dan bukti penerimaan masyarakat.
- Media Massa
- Tontonan dan bacaan ikut berperan dalam proses berpikir, positif atau negatif. Jika mereka melihat atau membaca artis atau idola mereka merokok, besar kemungkinan mereka ikut merokok.
- Diri Sendiri
- Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih dalam dan lebih kuat daripada yang Anda bayangkan. Dalam Buku Pertama saya “The Touch of Super Mind” yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada 2006, saya menyebut kekuatan pikiran kita itu Super, karena itu saya katakan bahwa setiap orang memiliki “Super Mind”. Keenam sumber eksternal tersebut, turut memperkuat terbentuknya pikira kita. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru yang positif atau negatif. Akal kita menggabungkan sikap baru itu dengan data-data sebelumnya, sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam.
“Kemuliaan manusia terletak pada pikirannnya”, pandangan ini sangat benar adanya, karena pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik, dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya. Dengan berpikir, seseorang bisa menentukan pilihannya. Dalam psikologi-sosial, ilmuwan mendefinisikan “berpikir” sebagai bagian terpenting, yang membedakan manusia dari binatang, tumbuhan, dan benda mati. Dengan berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, halal dan haram, yang positif dan negatif. Sehingga, setiap orang bisa memilih yang cocok bagi dirinya, dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Socrates berkata, “Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.” Berpikir, melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan, dan prinsip. Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan impian. Pikiran menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan, serta cara memahami kebahagiaan dan kesengsaraan. Pikiran bisa jadi penyebab penyakit kejiwaan dan fisik. Pikiran bahagia membuat kita bahagia, dan pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran takut membuat kita takut, dan pikiran berani membuat kita berani.
Berpikir, tidak memiliki batas lintas waktu, jarak, dan ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul kapan saja, pagi, siang, sore, malam, dan dalam kondisi apa pun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap, dan hasil yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan Anda sebagai seorang berjiwa sehat atau sakit. Pikiran dapat membuat Anda mampu membangun tata kehidupan yang sehat atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan Anda sebagai orang tua teladan atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan Anda orang yang sukses finansial atau sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana Anda merencanakan tujuan, dan merealisasikannya. Plato mengatakan, “Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran, kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran, kita bisa bahagia atau sengsara.”
Ketika memutuskan untuk memilih pikiran tertentu, negatif atau positif, kita sebagai pemikir akan meletakkan pikiran tersebut di benak kita. Di sini, akal akan mengidentifikasi dan menganalisisnya dari segala sisi. Setelah itu, ia akan memberinya wilayah dan makna berdasarkan informasi sejenis yang ada di gudang memori. Akal akan membandingkannya dengan pikiran sejenis yang ada. Akal memberinya alasan dan makna yang dibangun berdasarkan berbagai informasi serupa yang telah ada. Terakhir, akan mencarikan berbagai data pendukung pikiran yang ada dalam memori, hingga pikiran benar-benar menancap dalam hatinya. Dengan demikian, pikiran itu telah siap direalisasikan. Pikiran menciptakan perhatian, konsentrasi, perasaan, serta tindakan dan akibatnya.
Kendalikan pikiran Anda!! Berhati-hatilah dalam memilih pikiran sebelum Anda meletakkannya dalam akal. Bisa jadi pikiran itu akan membuat Anda berpikir, berkonsentrasi, merasakan, dan bertindak hingga menghasilkan sesuatu yang tidak Anda inginkan!! Bukan mendatangkan manfaat, malah menimbulkan masalah bagi Anda…
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College