Ilmu Hasta Brata tergolong ajaran luhur, yang sangat tua, diperkenalkan melalui lakon pewayangan Wahyu Makutharama.
Gambaran kehebatan ilmu Hasta Brata ini sedemikian rupa sehingga dua orang titisan Bathara Wisnu; Sri Rama Wijaya (Raja Ayodya) dan Sri Bathara Kresna (Raja Dwarawati) menjadi Raja yang Besar dan Agung. Bathara Kresna kemudian menurunkan ilmu ini kepada Arjuna. Dengan Ilmu Hasta Brata ini, Arjuna mampu mengalahkan Prabu Dasa Muka (Prabu Kalamurka) yang dikenal arogan dan angkara murka.
HASTA BRATA adalah ilmu tentang delapan sifat alam yang agung. Pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantahan) ke dalam delapan sifat agung tersebut. Delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Maha Pencipta, yaitu; sifat Matahari, sifat Bulan, sifat Bintang, sifat Langit, sifat Bumi, sifat Samudra, sifat Api, dan sifat Angin.
Hasta Brata adalah ilmu yang harus dimiliki Pemimpin dengan petunjuk hati nurani nan suci, untuk mengalahkan kejahatan dan keangkaramurkaan.
Secara etimologis, HASTA berarti delapan, sedangkan BRATA berarti laku, watak, sifat. Sehingga mengartikan delapan tingkah laku yang harus dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
8 SIFAT tersebut diambil dari sifat alam, yaitu:
1. Matahari, memberi kehangatan dan sinar kehidupan pada jagat raya.
Pemimpin hendaknya mampu menumbuh kembangkan daya hidup rakyatnya, untuk membangun bangsa dan negara dengan bekal lahir dan batin agar dapat tetap berkarya.
2. Bulan, penerangan yang sejuk dan indah.
Pemimpin memberi kesempatan di kala gelap, memberi kehangatan di kala susah, memberi solusi saat ada masalah, dan menjadi penengah di tengah konflik.
3. Bintang, melukiskan posisi yang tinggi, mempunyai sifat menyinari, menghiasi langit di malam hari, menjadi kiblat, dan sumber ilmu perbintangan.
Pemimpin harus menjadi kiblat kesusilaan, budaya dan tingkah laku serta mempunyai konsep berpikir jelas. Bercita-cita tinggi mencapai kemajuan bangsa, teguh, tidak mudah terombang-ambing, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
4. Langit, bersifat indah, kadang menakutkan, kadang hujan yang menjadi berkah serta sumber penghidupan bagi semua makhluk hidup.
Pemimpin harus berwibawa dan menakutkan bagi siapa saja yang berbuat salah dan melanggar peraturan serta memberikan kesejahteraan dan mengayomi rakyatnya.
5. Bumi, mempunyai sifat kuat dan bermurah hati.
Seorang pemimpin hendaknya berwaatak teguh dan murah hati yang memberikan kebutuhan hidup makhluk yang hidup di atasnya, tidak pilih kasih atau membeda-bedakan.
6. Samudra, tempat membuang apa saja. Air yang senantiasa mempunyai permukaan rata dan sejuk menyegarkan.
Pemimpin harus luas hati dan sabar dalam menerima kritikan, tidak terlena oleh sanjungan dan menampung segala aspirasi rakyat.
7. Api, sanggup membakar habis dan menghancur leburkan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya.
Pemimpin hendaknya berwibawa, harus bisa menegakkan kebenaran dan keadilan secara tegas dan tuntas tanpa pandang bulu.
8. Angin, selalu ada di mana saja serta selalu mengisi semua ruang kosong meskipun wujudnya tidak tampak.
Pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, agar bisa mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya tanpa membedakan derajat dan martabatnya.
Pada intinya, Ilmu Hasta Brata harus dimiliki seorang pemimpin, sehingga dapat memberikan kesejukan dan ketentraman kepada warganya, membasmi kejahatan tanpa pandang bulu, bijak, sabar, ramah, melihat, mengerti dan menghayati keberadaan dan keadaan warganya. Mampu memberikan kesejahteraan warga, menampung semua yang datang kepadanya, baik yang menyenangkan maupun tidak, dan menjadi pelita bagi warganya.
Ilmu Hasta Brata adalah satu dari sekian banyak ajaran Kepemimpinan Jawa. Menjadi pemimpin memang tidak mudah, tapi jabatan tersebut selalu menjadi rebutan. Tak sedikit orang saling berebut untuk duduk di atasnya.
Nah Sahabat. Mampukah Pemimpin menjalankan negeri ini dengan Ilmu Hasta Brata?
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College